Kabupaten Rembang

Kabupaten Rembang
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦉꦩ꧀ꦧꦁ
 • Pegonرمباڠ
 • Alfabet JawaRembang
Joglo Bocokan Rembang
Pantai Sluke
PLTU Rembang
Lambang resmi Kabupaten Rembang
Julukan: 
Bangkit
Motto: 
Sudira akarya kaswarèng jagad
(Jawa) Keberanian Membuat Daerah Termasyur di Dunia
Peta
Peta
Kabupaten Rembang di Jawa
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang
Peta
Kabupaten Rembang di Indonesia
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang (Indonesia)
Koordinat: 6°43′S 111°21′E / 6.72°S 111.35°E / -6.72; 111.35
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Hari jadi27 Juli 1741 (umur 283)
Ibu kotaRembang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 14
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 287
Pemerintahan
 • BupatiHarno
 • Wakil BupatiMochamad Hanies Cholil Barro
 • Sekretaris DaerahFahrudin
Luas
 • Total1.014,10 km2 (391,55 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total662.787
 • Kepadatan650/km2 (1,700/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,02% Islam
  • 0,07% Buddha
  • 0,03% Hindu
  • 0,02% Lainnya[1][2]
 • BahasaIndonesia, Jawa
 • IPMKenaikan 71,89 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3317 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 295, +62 356
Pelat kendaraanK xxxx *D/*I/*M/*W
Kode Kemendagri33.17 Edit nilai pada Wikidata
DAURp640.273.360.000,00 (2013)[4]
Semboyan daerahRembang BANGKIT (Bahagia, Aman, Nyaman, Gotong-royong, Kerja keras, Iman, Takwa)
Flora resmiKawista
Fauna resmiKijang
Situs webwww.rembangkab.go.id

Kabupaten Rembang (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦉꦩ꧀ꦧꦁ, Pegon: رمباڠ) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Kabupaten Rembang sebanyak 662.787 jiwa.[1] Ibu kotanya adalah Kecamatan Rembang Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.

Di Kabupaten Rembang ada banyak tokoh nasional seperti KH A Bahauddin Nursalim,[5] KH Maimun Zubair,[6] KH Mustofa Bisri[7] dan lainnya.

Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, yakni di Desa Bulu yang masuk ke jalur Rembang-Blora (Mantingan).

Rembang memiliki kombinasi wilayah pesisir dan pegunungan. Wilayah utara didominasi oleh dataran rendah pesisir, sedangkan wilayah selatan termasuk bagian dari Pegunungan Kendeng. Bahasa sehari-hari adalah bahasa Jawa dengan dialek khas Pantura.

Rembang dikenal dengan seni tradisional seperti tayub, wayang kulit, dan keroncong.

Tradisi sedekah laut dan berbagai upacara adat juga masih dilestarikan.

Perikanan dan Kelautan : Sebagai wilayah pesisir, banyak masyarakat menggantungkan hidup dari laut, terutama di Kecamatan Rembang, Kaliori, dan Lasem.

Pertanian dan Perkebunan : Di bagian selatan, seperti di Bulu, Sale, dan Gunem, warga banyak yang bertani.

Tambang kapur dan semen juga menjadi salah satu sektor penting, meskipun sering menuai polemik, terutama terkait pelestarian kawasan Kendeng.

Industri batik Lasem: Lasem terkenal sebagai kota batik tua dengan pengaruh budaya Tionghoa yang kuat.

Geografi

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111° 00'–111° 30' Bujur Timur dan 6° 30'–7° 6' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak di sebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Tuban dan Kota Jatirogo, Jawa Timur
Selatan Kabupaten Blora
Barat Kabupaten Pati

Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).

Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter) dan Gunung Gembes (682 meter) yang meletus sekitar dekade 1980/1990-an. Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter) yang meletus sekitar tahun 1992. Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.[butuh rujukan]

Untuk pengairan, Kabupaten Rembang memiliki 31 sungai dan 44 danau. Di daerah kabupaten tersebut terdapat 31 sungai, dengan sungai Kali Modong, Kali Jeruju, dan Kali Lasem sebagai sungai terbesarnya di wilayah tersebut, yang bermuara ke Laut Jawa. Di antaranya sungai Kali Lasem, yang kini telah dikanalisasi sejak dekade 1980-an, tepatnya pada era Sutikno menjadi Bupati Rembang (menjabat pada tahun 1979-1984), serta telah dinormalisasi sejak tahun 2013, untuk mencegah banjir.

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Rembang beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua pola musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Rembang berlangsung pada periode November hingga April sebagai akibat dari hembusan angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air. Sementara itu, musim kemarau di Rembang terjadi pada periode Mei hingga Oktober sebagai akibat dari tiupan angin monsun timuran yang bersifat kering dan sangat sedikit membawa uap air. Suhu udara di wilayah Rembang berkisar antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif antara 60% hingga 90%.[butuh rujukan]


Data iklim Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.5
(88.7)
31.6
(88.9)
32
(90)
31.6
(88.9)
31.6
(88.9)
31.3
(88.3)
31.2
(88.2)
31.5
(88.7)
32.8
(91)
33.3
(91.9)
32.9
(91.2)
32
(90)
31.94
(89.56)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
27
(81)
27.1
(80.8)
27.1
(80.8)
26.6
(79.9)
26.2
(79.2)
26.4
(79.5)
27.1
(80.8)
27.8
(82)
27.7
(81.9)
26.7
(80.1)
26.9
(80.47)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.8
(73)
22.9
(73.2)
23
(73)
23.1
(73.6)
23
(73)
22.1
(71.8)
21.6
(70.9)
21.8
(71.2)
22.3
(72.1)
23.3
(73.9)
23.5
(74.3)
23
(73)
22.7
(72.75)
Presipitasi mm (inci) 249
(9.8)
210
(8.27)
190
(7.48)
159
(6.26)
83
(3.27)
57
(2.24)
31
(1.22)
13
(0.51)
23
(0.91)
66
(2.6)
161
(6.34)
249
(9.8)
1.491
(58,7)
Rata-rata hari hujan 13 12 10 9 5 3 2 1 2 4 8 11 80
% kelembapan 84 85 84 82 78 76 72 70 68 72 77 81 77.4
Rata-rata sinar matahari harian 5.6 6.0 6.5 7.8 8.2 8.3 9.4 10.3 9.9 9.3 8.2 6.3 7.98
Sumber #1: Weatherbase[8]
Sumber #2: BMKG[9]

Pemerintahan

Kepala daerah

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Wakil Bupati
20 H. Abdul Hafidz 26 Februari 2021 Petahana Mochamad Hanies Cholil Barro

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Rembang dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[10] 2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029[13]
PKB 6 Steady 6 Kenaikan 8 Steady 8
Gerindra (baru) 0 Kenaikan 5 Penurunan 3 Kenaikan 1
PDI-P 5 Steady 5 Kenaikan 6 Kenaikan 7
Golkar 8 Penurunan 3 Penurunan 1 Steady 1
NasDem (baru) 3 Kenaikan 7 Steady 7
PKS 3 Penurunan 1 Kenaikan 3 Penurunan 0
Hanura (baru) 0 Kenaikan 2 Steady 2 Kenaikan 5
PAN 4 Penurunan 2 Penurunan 1 Steady 1
PBB 2 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0
Demokrat 8 Steady 8 Penurunan 4 Kenaikan 7
PPP 6 Kenaikan 10 Steady 10 Penurunan 8
Pelopor 1
RepublikaN (baru) 1
PKNU 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Steady 10 Penurunan 9

Kecamatan

Kabupaten Rembang terdiri dari 14 kecamatan, 7 kelurahan, dan 287 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 625.991 jiwa dengan luas wilayah 887,13 km² dan sebaran penduduk 705 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Rembang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[16] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.17.02 Bulu 16 59255 Desa
33.17.03 Gunem 16 59263 Desa
33.17.09 Kaliori 23 59252 Desa
33.17.12 Kragan 27 59273 Desa
33.17.14 Lasem 20 59271 Desa
33.17.07 Pamotan 23 59261 Desa
33.17.11 Pancur 23 59262 Desa
33.17.10 Rembang 7 27 59211-59219 Desa
Kelurahan
33.17.04 Sale 15 59265 Desa
33.17.05 Sarang 23 59274 Desa
33.17.06 Sedan 21 59264 Desa
33.17.13 Sluke 14 59272 Desa
33.17.08 Sulang 21 59254 Desa
33.17.01 Sumber 18 59253 Desa
TOTAL 7 287

Sejak tahun 2006 kabupaten rembang telah memiliki 42 kecamatan dengan terbagi juga atas 552 desa dan 89 kelurahan serta juga 2.457 dusun desa atau lingkungan kelurahan. Setiap dusun dibagi juga dalam beberapa rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT). Berdasarkan perda kabupaten rembang nomor 3 tahun 2006 tanggal 16 februari 2006, telah dibentuk tiga kecamatan baru, yakni kecamatan kepulauan bureyeng, kecamatan tapahan, dan kecamatan tanjung agung. Sehingga jumlah kecamatan di kabupaten rembang pada tahun 2006 bertambah dari semula 39 kecamatan, menjadi 42 kecamatan.

Tata Kelola Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Rembang melaksanakan transformasi tata kelola pemerintahan dengan mengadopsi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Berdasarkan evaluasi Kementerian PAN-RB tahun 2023, skor SPBE Kabupaten Rembang mencapai 3,64 dan tergolong kategori “Sangat Baik”—angka ini melampaui target dalam RPJMD sebesar 3,23. Implementasi SPBE tidak hanya meningkatkan efisiensi internal birokrasi, tetapi juga memperkuat transparansi, antara lain melalui aplikasi E‑SAKIP yang menyajikan indikator dan capaian kinerja SKPD secara daring[17].

Sebagai bagian dari ekosistem SPBE, sejumlah kanal digital dikembangkan secara terintegrasi, termasuk aplikasi Rembang Gemilang Mobile yang menyediakan akses informasi lalu lintas berbasis CCTV, antrean layanan kesehatan, serta produk hukum digital melalui JDIH. Pada tahun 2024, JDIH Rembang memperoleh penghargaan tingkat Provinsi Jawa Tengah atas capaian progresifnya dalam pengelolaan dokumen hukum. Inisiatif ini menegaskan arah kebijakan digitalisasi yang menyasar efektivitas, keterbukaan, dan kemudahan layanan publik[18].

Penerapan SPBE di Kabupaten Rembang juga mencerminkan sinergi lintas sektor, seperti dalam penguatan pelayanan melalui Mal Pelayanan Publik dan sistem perizinan daring. Transformasi ini berjalan beriringan dengan strategi pembangunan jangka panjang menuju Smart City tahun 2026, yang mengedepankan integrasi layanan publik berbasis data dan teknologi. Melalui pendekatan ini, pemerintah daerah mendorong peningkatan partisipasi masyarakat sekaligus perbaikan kualitas tata kelola.

Kependudukan dan Demografi

Kabupaten Rembang diproyeksikan memiliki jumlah penduduk sebesar 660,17 ribu jiwa pada tahun 2024, terdiri atas 331,87 ribu laki-laki dan 328,30 ribu perempuan. Laju pertumbuhan penduduk selama periode 2020–2024 tercatat sebesar 0,78 persen. Pertumbuhan tertinggi tercatat di Kecamatan Pamotan sebesar 1,20 persen, disusul oleh Kecamatan Pancur (1,08 persen) dan Kragan (1,06 persen), mencerminkan dinamika pertumbuhan spasial yang bervariasi antar wilayah. Sementara itu, angka rasio jenis kelamin (sex ratio) tahun 2024 mencapai 101,09 persen, menandakan bahwa secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, meskipun terdapat empat kecamatan yang menunjukkan rasio di bawah 100 persen, yaitu Sumber (98,38%), Kaliori (98,13%), Sulang (99,65%), dan Rembang (99,00%).[19]

Kepadatan penduduk Kabupaten Rembang tahun 2024 tercatat sebesar 636 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini menunjukkan sebaran yang tidak merata, dengan Kecamatan Rembang memiliki kepadatan tertinggi yaitu 1.524 jiwa/km², yang mencerminkan karakteristik pusat kota dengan dominasi aktivitas ekonomi dan permukiman yang lebih padat. Di sisi lain, Kecamatan Bulu tercatat sebagai wilayah dengan kepadatan penduduk terendah sebesar 283 jiwa/km², mengindikasikan struktur wilayah yang lebih rural atau lahan yang belum terkonversi menjadi kawasan padat penduduk. Variasi ini memberikan petunjuk penting bagi arah kebijakan pemerataan pembangunan dan pengendalian konversi lahan.

Komposisi penduduk menurut umur menunjukkan struktur demografi yang relatif seimbang. Kelompok usia produktif (15–64 tahun) mendominasi struktur penduduk, dengan jumlah terbesar berada pada rentang usia 30–39 tahun. Sementara itu, kelompok usia 0–14 tahun tetap menunjukkan proporsi yang cukup besar, menandakan adanya potensi beban ketergantungan usia muda (YADR). Jumlah penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) mencapai lebih dari 62 ribu jiwa, yang jika dilihat dari tren rasio ketergantungan menunjukkan pentingnya perhatian pada sektor pelayanan sosial dan kesehatan untuk lansia.

Ekonomi

Kondisi Umum[20]

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang pada tahun 2024 mencapai 5,08%, melebihi rata-rata nasional (5,03%) dan Provinsi Jawa Tengah (4,95%). Sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah industri pengolahan (24,39%), pertanian (22,39%), serta perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi kendaraan bermotor (13,05%). Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mendominasi sebesar 73,96%, disusul pembentukan modal tetap bruto (22,54%) dan konsumsi pemerintah (6,90%). Di bidang industri, Rembang mengalami peningkatan nilai tambah terutama di sektor makanan, kulit dan alas kaki, serta logam. Pada tahun 2024, investasi di sektor industri makanan mencapai Rp82,56 miliar; industri kulit dan alas kaki Rp7,36 miliar; dan industri logam dasar sebesar Rp5,5 miliar. Selain itu, sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya juga menunjukkan lonjakan signifikan hingga Rp77,3 miliar.

UMKM menjadi penopang utama struktur ekonomi lokal dengan jumlah mencapai 102.005 unit pada 2024. Dari jumlah tersebut, usaha mikro mendominasi sebanyak 92.050 unit (90%), disusul usaha kecil 7.575 unit dan menengah 2.380 unit. Kecamatan Rembang dan Lasem menjadi wilayah dengan jumlah UMKM tertinggi, masing-masing 30.588 dan 12.070 unit. Investasi di Rembang mengalami tren peningkatan. Pada 2024, total investasi mencapai Rp1,12 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp145,27 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp976,81 miliar. Jika dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp1,03 triliun, terjadi pertumbuhan investasi sebesar 9,02% secara tahunan, dengan kenaikan terbesar pada PMDN. Sementara itu, kondisi inflasi di Kabupaten Rembang tercermin dari kenaikan rata-rata harga per kapita bulanan. Pada Januari 2024, total pengeluaran mencapai Rp1,88 triliun dan terus meningkat setiap bulan hingga mencapai Rp2,08 triliun pada Oktober 2024. Kenaikan ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat dan harga komoditas tertentu, menjadi indikator tekanan inflasi domestik.

Ketenagakerjaan

Pada tahun 2024, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Kabupaten Rembang yang tergolong angkatan kerja mencapai 380.165 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 370.269 orang tercatat bekerja, sementara 9.896 orang atau 2,84 persen tergolong sebagai pengangguran terbuka. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 74,50 persen, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah laki-laki yang bekerja mencapai 221.099 orang dan perempuan 160.397 orang. Sektor jasa merupakan penyerap tenaga kerja terbesar dengan total 154.521 pekerja, disusul oleh sektor pertanian (125.490) dan manufaktur (101.485).

Selain itu, terdapat 3.677 pencari kerja terdaftar di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang pada tahun yang sama. Jika dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, sebagian besar pencari kerja merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (5.179 orang), disusul lulusan Sekolah Menengah Pertama (1.131 orang), dan Sarjana/Diploma IV sebanyak 716 orang. Angka ini menunjukkan tantangan dalam penyediaan lapangan kerja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan pencari kerja di daerah tersebut.

Pertanian

Pertanian hortikultura di Kabupaten Rembang menunjukkan keberagaman komoditas dan capaian produksi yang signifikan pada tahun 2024. Komoditas utama sayuran meliputi cabai, bawang merah, tomat, kangkung, dan terung. Luas panen cabai mencapai 2.252 hektare dengan produksi 219.289 kuintal, sedangkan bawang merah dipanen di lahan seluas 125 hektare dengan hasil 9.691 kuintal. Komoditas lainnya seperti tomat, kangkung, dan terung memiliki luas panen masing-masing 74 ha, 151 ha, dan 57 ha, dengan produksi masing-masing sebesar 19.819 kuintal, 8.364 kuintal, dan 15.940 kuintal.

Di subsektor buah-buahan semusim, semangka dan melon menjadi komoditas utama yang dibudidayakan secara luas. Pada tahun 2024, semangka ditanam di lahan seluas 26 hektare dengan total produksi 3.582 kuintal, sedangkan melon ditanam di 63 hektare dengan hasil produksi 2.853 kuintal. Buah-buahan tahunan seperti mangga dan pisang juga memiliki kontribusi besar, dengan produksi mangga mencapai 923.842 kuintal dan pisang sebesar 706.970 kuintal di seluruh wilayah kabupaten. Kecamatan Sulang menjadi sentra mangga terbesar dengan hasil 387.477 kuintal, sementara Gunem memimpin produksi pisang sebesar 132.035 kuintal.

Selain hortikultura, sektor perkebunan di Rembang juga mencatatkan angka yang menjanjikan. Komoditas unggulan meliputi kelapa, kopi, tebu, dan tembakau. Luas panen kelapa mencapai 6.321 hektare dengan produksi 3.296,27 ton, sementara tebu dibudidayakan di lahan seluas 8.934 hektare dan menghasilkan produksi sebesar 8.934 ton. Tembakau menempati urutan berikutnya dengan luas panen 6.328 hektare dan hasil 6.328 ton, sedangkan kopi memiliki luas tanam 205 hektare dan menghasilkan 205 ton. Angka-angka ini menegaskan pentingnya subsektor perkebunan dalam struktur perekonomian agraris Kabupaten Rembang.[21]

Peternakan

Peternakan di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 didominasi oleh pemeliharaan sapi potong, kambing, dan domba. Total populasi masing-masing jenis ternak tersebut mencapai 108.110 ekor sapi, 81.330 ekor kambing, dan 127.073 ekor domba. Populasi ternak tertinggi secara umum berada di Kecamatan Sarang, Sedan, dan Kaliori. Selain ternak besar, terdapat pula ternak kuda dengan jumlah terbatas sebanyak 51 ekor yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Rembang, Lasem, dan Kaliori.

Dari sisi produksi daging, tahun 2024 mencatat hasil sebesar 815.313 kg daging sapi potong, 187.641 kg daging kambing, dan 127.073 kg daging domba. Produksi daging sapi terbanyak berasal dari Kecamatan Rembang dan Kaliori, sementara produksi daging kambing dan domba secara merata didistribusikan dari sejumlah kecamatan seperti Pamotan, Kragan, dan Lasem. Data ini menunjukkan bahwa sektor peternakan tidak hanya menjadi bagian dari sistem ketahanan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap suplai protein hewani regional.

Pada subsektor unggas, populasi ayam pedaging menempati jumlah tertinggi yakni 6.013.026 ekor pada tahun 2024. Diikuti oleh ayam kampung sebanyak 287.247 ekor, ayam petelur 50.020 ekor, dan itik sebanyak 27.367 ekor. Produksi daging unggas pun cukup signifikan, dengan ayam kampung menyumbang 396.896 kg, ayam petelur 348.704 kg, dan ayam pedaging 340.194 kg. Sementara itu, produksi telur unggas mencapai 2.239.602 kg dari ayam dan 125.497 kg dari itik, menandakan tingginya potensi pasokan telur lokal di wilayah ini.

Pendidikan

Kabupaten Rembang menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal penyediaan pendidikan formal, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga jenjang menengah atas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah murid tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun ajaran 2024/2025 tercatat sebanyak 9.004 siswa, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 8.879 siswa. Sementara jumlah tenaga pendidik untuk jenjang ini mencapai 509 orang, terdiri dari guru negeri dan swasta. Hal ini mengindikasikan komitmen Pemerintah Kabupaten Rembang dalam menyediakan akses pendidikan menengah yang merata di berbagai kecamatan.

Di sisi lain, pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), terdapat 881 murid yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan jumlah guru mencapai 677 orang pada tahun ajaran 2024/2025. Selain itu, data Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2024 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan dasar (SD/MI) mencapai 97,84%, sedangkan tingkat menengah pertama (SMP/MTs) dan menengah atas (SMA/SMK/MA) masing-masing sebesar 78,20% dan 65,29%. Ini menandakan bahwa walaupun capaian partisipasi masih cukup tinggi di tingkat dasar, tantangan terbesar tetap berada pada jenjang pendidikan menengah atas.[22]

Pariwisata

Kabupaten Rembang memiliki posisi strategis di jalur pantura, yang menjadikannya potensial sebagai pusat pertumbuhan usaha di bidang akomodasi dan konsumsi. Pada tahun 2024, terdapat 16 hotel yang tersebar di empat kecamatan, dengan Kecamatan Rembang memiliki jumlah hotel terbanyak, yaitu tujuh unit. Dari seluruh hotel tersebut, hanya dua yang berstatus hotel bintang. Selain itu, tersedia pula 31 rumah makan dan restoran yang tersebar di tujuh kecamatan. Selama tahun 2024, sebanyak 73.597 wisatawan menggunakan jasa akomodasi di Kabupaten Rembang, dengan 57 orang di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.

Jumlah tamu yang menginap di hotel sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 90.091 orang, yang terdiri dari 58.852 tamu hotel bintang dan 31.239 tamu hotel melati. Rata-rata lama menginap wisatawan di hotel Kabupaten Rembang tercatat 1,17 malam, dengan okupansi tempat tidur mencapai 20,47 persen. Tingkat hunian kamar pada hotel bintang mencapai 38,10 persen, jauh lebih tinggi dibanding hotel melati yang hanya 10,93 persen. Data ini menunjukkan bahwa hotel bintang cenderung lebih diminati oleh wisatawan meski jumlahnya terbatas.

Tempat wisata di kabupaten Rembang, diantaranya:

  • Taman Wisata Pantai Kartini
  • Pantai Karang Jahe
  • Gunung Lasem
  • Air Terjun Kali Mancur
  • Museum Kartini
  • Petilasan Sunan Bonang
  • Museum Islam Nusantara
  • Makam Kartini
  • Bukit Panggang
  • Taman Seribu Bogor

Kuliner khas Rembang

Masakan khas Rembang antara lain:

Referensi

  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Kementerian Dalam Negeri Indonesia. Diakses tanggal 3 November 2024.
  2. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 3 November 2024.
  4. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15.
  5. ^ Abdurrahman, Syarif (2021-06-27). "Biografi Lengkap Gus Baha". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2023-02-02.
  6. ^ Abdurrahman, Syarif (2021-10-28). "Bayi Itu Namanya Maimoen". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-01-25. Diakses tanggal 2023-02-02.
  7. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-07). "Ijazah Semua Hajat dari Gus Mus". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02.
  8. ^ "REMBANG, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76 & 140. Diakses tanggal 24 September 2024.
  10. ^ "Kabupaten Rembang Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang. 14-08-2017. Diakses tanggal 28-03-2023.
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Rembang 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Rembang 2019-2024
  13. ^ KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN REMBANG NOMOR 1034 TAHUN 2024 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN REMBANG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
  16. ^ Kode Pos Kabupaten Rembang
  17. ^ "SIMP@N SPBE". simpan-spbe.rembangkab.go.id. Diakses tanggal 2025-07-09.
  18. ^ "Evaluasi Kemenpan, SPBE Kabupaten Rembang Masuk Kategori Sangat Baik" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-07-09.
  19. ^ Rembang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Kabupaten Rembang Dalam Angka 2025". rembangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-07-09.
  20. ^ Rembang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Kabupaten Rembang Dalam Angka 2025". rembangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-07-09.
  21. ^ Rembang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Kabupaten Rembang Dalam Angka 2025". rembangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-07-09.
  22. ^ Rembang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Kabupaten Rembang Dalam Angka 2025". rembangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-07-09.

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.

×
Advertisement
×
Advertisement