![]() | Ada usul agar Afrika Tengah diganti judulnya dan dipindahkan ke Republik Afrika Tengah (Diskusikan). |
Republik Afrika Tengah | |
---|---|
Lokasi Afrika Tengah (hijau tua) – di Afrika (biru muda & kelabu tua) | |
![]() | |
Ibu kota | Bangui 4°22′N 18°35′E / 4.367°N 18.583°E |
Bahasa resmi | |
Kelompok etnik | |
Agama (2020)[1] |
|
Demonim | Bangsa Afrika Tengah |
Pemerintahan | Kesatuan semi-presidensial republik konstitusional |
• Presiden | Faustin-Archange Touadéra |
Félix Moloua | |
Legislatif | Majelis Nasional |
Kemerdekaan | |
• Dari Prancis | 13 Agustus 1960 |
• Pendirian Kekaisaran Afrika Tengah | 4 Desember 1976 |
• Penobatan Kaisar Bokassa I | 4 Desember 1977 |
• Bokassa I digulingkan dan kembali ke sistem Republik | 21 September 1979 |
Luas | |
- Total | 622.984 km2 (ke-44) |
0 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2021 | 5.457.154[2][3] (ke-119) |
- Sensus Penduduk 2003 | 3.895.139[4] |
7,1/km2 (ke-221) | |
PDB (KKB) | 2019 |
- Total | $4,262 miliar[5] (ke-162) |
$823[5] (ke-184) | |
PDB (nominal) | 2019 |
- Total | $2,321 miliar[5] (ke-163) |
$448[5] (ke-181) | |
Gini (2008) | 56,2[6] tinggi |
IPM (2018) | ![]() rendah · ke-188 |
Mata uang | Franc CFA Afrika Tengah (FCFA) ( XAF ) |
Zona waktu | Waktu Afrika Barat (WAT) (UTC+1) |
Lajur kemudi | kanan[8] |
Kode telepon | +236 |
Kode ISO 3166 | CF |
Ranah Internet | .cf |
Afrika Tengah (atau disebut juga sebagai Republik Afrika Tengah) adalah sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan Chad di utara, Sudan di timur laut, Sudan Selatan di timur, Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo di selatan, dan Kamerun di barat.
Dahulu negara ini merupakan koloni Prancis bernama Ubangi-Shari, yang mencapai kemerdekaan pada 1960. Selepas tiga dasawarsa bergolak akibat pemerintahan militer silih-berganti, akhirnya pemerintahan sipil berkuasa pada 1993. Namun, pemerintahan ini bertahan selama satu dekade saja. Pada Maret 2003 suatu kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Francois Bozize telah menjatuhkan pemerintahan sipil pimpinan Presiden Ange-Felix Patasse dan mendirikan pemerintahan peralihan di sana.
Sejarah
Pada asalnya satu koloni negara Prancis, Republik Afrika Tengah merdeka pada tahun 1960. Negara baru ini dengan cepat jatuh pada pemerintahan diktator di bawah presiden pertamanya, David Dacko. Pada tahun 1966 Dacko digulingkan oleh sepupunya, Jean Bedel Bokassa yang mendirikan kerajaan militan dan menjadi diktator yang berperangai rumit. Pada tahun 1976 Bokassa mendeklarasikan dirinya sebagai maharaja dan dinobatkan dalam upacara yang serba mewah dan mahal yang dikritik oleh banyak negara lain. Dia juga kerap melanggar hak asasi manusia serta menyokong gerakan anti-Prancis. Akibatnya, pemerintahan Prancis mendukung suatu kup terhadap pemerintahannya dan pada 1979 Dacko kembali berkuasa di negara tersebut. Pemberontakan yang kedua terjadi pada 1981, dan pemerintahan demokrasi mulai berkuasa pada 1993. Namun pada 2003, suatu kudeta terjadi sekali lagi, di mana François Bozizé mengambil alih kekuasaan.
Perang saudara terjadi di Afrika Tengah sejak tahun 2012. Pada 14 Desember 2015, pemimpin pemberontak Séléka mendeklarasikan kemerdekaan Republik Logone.[9]
Geografi

Afrika Tengah merupakan negara yang terkurung daratan di pedalaman benua Afrika. Negara ini berbatasan dengan Kamerun, Chad, Sudan, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Republik Kongo. Negara ini terletak di antara garis lintang 2° dan 11° LU, dan garis bujur 14° dan 28° BT.[10] Dengan luas 622.984 kilometer persegi (240.535 mil persegi), Afrika Tengah merupakan negara terbesar ke-44 di dunia.[11]
Sebagian besar wilayah negara ini terdiri dari sabana dataran tinggi yang datar atau bergelombang dengan ketinggian sekitar 500 meter (1.640 kaki) di atas permukaan laut. Selain Perbukitan Fertit di timur laut Afrika Tengah, terdapat perbukitan yang tersebar di wilayah barat daya. Di barat laut terdapat Massif Yade, dataran tinggi granit dengan ketinggian 348 meter (1.143 kaki). Afrika Tengah memiliki enam ekoregion daratan: hutan dataran rendah Kongo Timur Laut, hutan dataran rendah Kongo Barat Laut, hutan rawa Kongo Barat, sabana Sudan Timur, mosaik hutan-sabana Kongo Utara, dan sabana Acacia Sahel.[12]
Sebagian besar perbatasan selatan dibentuk oleh anak-anak sungai Kongo; Sungai Mbomou di timur menyatu dengan Sungai Uele untuk membentuk Sungai Ubangi, yang juga meliputi sebagian perbatasan selatan. Sungai Sangha mengalir melalui beberapa wilayah barat negara, sementara perbatasan timur terletak di sepanjang tepi daerah aliran Sungai Nil.[10]
Diperkirakan hingga 8% wilayah negara ini ditutupi hutan, dengan bagian terpadat umumnya berada di wilayah selatan. Hutan-hutan di sana sangat beragam dan mencakup spesies Ayous, Sapelli, dan Sipo yang penting secara komersial.[13] Tingkat penggundulan hutan sekitar 0,4% per tahun, dan perburuan kayu adalah hal yang biasa.[14] Afrika Tengah memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Bentang Alam Hutan tahun 2018 sebesar 9,28/10, yang menempatkannya di peringkat ketujuh secara global dari 172 negara.[15]
Pada tahun 2008, Afrika Tengah merupakan negara dengan tingkat polusi cahaya paling rendah di dunia.[16] Selain itu, Afrika Tengah memiliki titik fokus Anomali Magnetik Bangui, salah satu anomali magnetik terbesar di Bumi.[17]
Iklim Afrika Tengah pada umumnya tropis, dengan musim hujan yang berlangsung dari bulan Juni hingga September di wilayah utara, dan dari bulan Mei hingga Oktober di wilayah selatan. Selama musim hujan, hujan badai hampir terjadi setiap hari, dan kabut pagi merupakan hal yang biasa. Curah hujan tahunan maksimum sekitar 1.800 milimeter (71 in) di wilayah Ubangi bagian atas.[18]
Politik

Politik di Republik Afrika Tengah secara formal berlangsung dalam kerangka republik presidensial. Dalam sistem ini, Presiden adalah kepala negara, dengan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan parlemen. Majelis Nasional (Assemblée Nationale) memiliki 140 anggota, yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun dengan menggunakan sistem dua putaran (atau putaran kedua).[19]
Seperti di banyak bekas koloni Prancis lainnya, sistem hukum Republik Afrika Tengah didasarkan pada hukum Prancis.[20] Mahkamah Agung, atau Cour Suprême, terdiri dari hakim-hakim yang ditunjuk oleh presiden. Ada juga Mahkamah Konstitusi, dan para hakimnya juga ditunjuk oleh presiden.[19]
Hubungan luar negeri


Republik Afrika Tengah sangat bergantung pada bantuan asing, dan banyak LSM menyediakan layanan yang tidak disediakan oleh pemerintah.[21] Pada tahun 2019, lebih dari US$100 juta bantuan asing dihabiskan di negara tersebut, sebagian besar untuk bantuan kemanusiaan.[22]
Upaya negara tersebut untuk menerapkan kebijakan terbuka terhadap negara-negara tetangga telah mengalami kendala karena perang saudara yang telah berlangsung lama serta konflik regional yang lebih luas seperti ketegangan yang berulang antara Chad dan Sudan. Pada tahun 2010-an, Prancis mempertahankan kehadiran militer di negara tersebut. Hal ini sebagian besar terhenti pada tahun 2016. Pasukan Prancis terakhir meninggalkan negara tersebut pada tahun 2022 setelah hubungan dengan Prancis memburuk karena meningkatnya hubungan negara tersebut dengan Rusia di bawah Faustin-Archange Touadéra.[23] Sejak tahun 2018, Wagner Group, sebuah perusahaan militer swasta Rusia, telah melakukan operasi di Afrika Tengah.[24] Pada tahun 2017, Afrika Tengah menandatangani Perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir.[25]
Kamerun adalah mitra dagang regional terpenting Afrika Tengah dengan impor dari negara tersebut telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir.[26] Pada tahun 2022, impor dari Kamerun mencapai $243 juta[27] hingga $250,56 juta.[26] Perang telah menciptakan gelombang besar pengungsi ke Kamerun; pada tahun 2024, negara tersebut menampung 282.000 pengungsi Afrika Tengah.[28] Kedua negara menderita masalah terkait perbatasan termasuk serangan pemberontak yang kejam untuk mendapatkan pasokan serta klaim yang bersaing atas beberapa desa dan kota. Pada tahun 2022, kedua negara mengadakan pembicaraan tiga hari di Yaoundé, di mana mereka sepakat untuk menentukan batas perbatasan dan mengintensifkan kehadiran militer gabungan mereka di kota-kota perbatasan.[29]
Dengan Indonesia, Afrika Tengah baru membuka hubungan diplomatik pada 21 September 2016, bersamaan dengan Guinea Khatulistiwa dan Chad oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela sidang umum PBB.[30][31]
Militer

Angkatan Bersenjata Afrika Tengah (Forces armées centrafricaines, FACA) merupakan angkatan bersenjata Republik Afrika Tengah dan hampir tidak berfungsi sejak pecahnya perang saudara pada tahun 2012. Saat ini, mereka termasuk angkatan bersenjata terlemah di dunia, yang bergantung pada dukungan internasional untuk menyediakan keamanan di negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berjuang untuk membentuk tentara nasional yang bersatu. Angkatan ini terdiri dari Angkatan Darat (termasuk Angkatan Udara), polisi, dan Kepolisian Nasional.[32] Pada tahun 2022, pasukannya diperkirakan berjumlah 30.000 orang.[33]
Sebagian besar senjata berat dan peralatan tentara dihancurkan atau direbut oleh militan Seleka selama perang saudara 2012–2014. Segera setelah perang, tentara hanya memiliki 70 senapan. Sebagian besar persenjataannya dijarah selama pertempuran oleh koalisi Seleka dan kelompok bersenjata lainnya.[34] Ribuan senjata ringan tentara juga didistribusikan kepada warga sipil pendukung mantan Presiden Bozizé pada tahun 2013.[35] Sebelum tahun 2014, persediaan senjata dan amunisi tentara sebagian besar berasal dari Prancis, Soviet, dan Tiongkok.[34] Pada tahun 2018, persediaan peralatan tentara sebagian besar direvitalisasi dengan sumbangan 900 pistol, 5.200 senapan, dan 270 peluncur roket yang tidak disebutkan jumlahnya dari Rusia.[36]
Angkatan Udara hampir tidak dapat beroperasi. Kurangnya dana hampir menghentikan angkatan udara kecuali AS 350 Ecureuil yang dikirim pada tahun 1987. Pesawat Mirage F1 dari Angkatan Udara Prancis secara teratur berpatroli di wilayah negara yang bermasalah dan juga berpartisipasi dalam konfrontasi langsung hingga ditarik dan dipensiunkan pada tahun 2014.[37] Menurut beberapa sumber, Bozizé menggunakan uang yang diperolehnya dari konsesi pertambangan di Bakouma untuk membeli dua helikopter MI 8 tua dari Ukraina dan satu Lockheed C-130 Hercules, yang dibuat pada tahun 1950-an, dari AS. Pada akhir tahun 2019 Serbia menawarkan dua pesawat serang Soko J-22 orao baru kepada Angkatan Udara CAR tetapi tidak diketahui apakah pesanan tersebut disetujui oleh Angkatan Udara.[38]

Garda Presiden (garde présidentielle) atau Garda Republik secara resmi merupakan bagian dari FACA, tetapi sering dianggap sebagai entitas terpisah di bawah komando langsung Presiden. Sejak 2010, Garda telah menerima pelatihan dari Afrika Selatan dan Sudan, dengan Belgia dan Jerman memberikan dukungan.[39] Selain itu, Afrika Tengah juga memiliki pasukan amfibi kecil yang berpatroli di sungai Ubangi. Pasukan patroli sungai tersebut memiliki sekitar seratus personel dan mengoperasikan tujuh kapal patroli.[40][41]
Angkatan bersenjata telah didominasi oleh tentara dari kelompok etnis Yakoma sejak zaman Kolingba. Oleh karena itu, militer dianggap tidak setia oleh dua presiden dari wilayah utara, Patassé dan Bozizé, yang keduanya telah melengkapi dan menjalankan milisi mereka sendiri di luar FACA. Militer juga membuktikan ketidaksetiaannya selama pemberontakan pada tahun 1996–1997. Meskipun Francois Bozizé sendiri memiliki latar belakang di FACA (menjadi kepala stafnya dari tahun 1997 hingga 2001), ia berhati-hati dengan mempertahankan portofolio pertahanan, serta dengan menunjuk putranya Jean-Francis Bozizé sebagai direktur kabinet yang bertanggung jawab untuk menjalankan Kementerian Pertahanan. Ia mempertahankan teman lamanya Jenderal Antoine Gambi sebagai Kepala Staf. Karena gagal mengekang kerusuhan yang semakin dalam di wilayah utara negara tersebut, Gambi pada bulan Juli 2006 digantikan oleh teman lama Bozizé dari akademi militer, Jules Bernard Ouandé.[42]
Pembagian administratif

Republik Afrika Tengah dibagi menjadi 20 prefektur administratif (préfectures), dua di antaranya adalah prefektur ekonomi (préfectures économiques); prefektur tersebut selanjutnya dibagi lagi menjadi 84 sub-prefektur (sous-préfectures).[43]
No. | Prefektur | Ibu kota | Populasi (perkiraan 2021) [44] |
Area (km2) |
Kepadatan (km2pada 2021) | Sub-prefektur | Komune |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Bangui | Bangui | 1.425.276 | 3.260 | 437 | 10 | 10 |
2. | Mbomou | Bangassou | 257.803 | 61.150 | 4,3 | 5 | 10 |
3. | Basse-Kotto | Mobaye | 380.172 | 17.604 | 22,5 | 6 | 15 |
4. | Kémo | Sibut | 183.742 | 17.204 | 11,1 | 4 | 8 |
5. | Nana-Mambéré | Bouar | 341.796 | 26.600 | 12,6 | 4 | 16 |
6. | Ouham | Bossangoa | 297.904 | 50.250 | 14,7 | 7 | 20 |
7. | Sangha-Mbaéré | Nola | 138.770 | 19.412 | 7,5 | 3 | 5 |
8. | Lobaye | Mbaïki | 345.108 | 19.235 | 18,6 | 5 | 12 |
9. | Ombella-M'Poko | Boali | 269.809 | 31.835 | 9,4 | 6 | 8 |
10. | Ouham-Pendé | Bozoum | 243.315 | 32.100 | 13,1 | 6 | 23 |
11. | Haut-Mbomou | Obo | 52.314 | 55.530 | 0,9 | 4 | 5 |
12. | Ouaka | Bambari | 446.354 | 49.900 | 9,0 | 5 | 16 |
13. | Haute-Kotto | Bria | 128.342 | 86.650 | 1,5 | 3 | 6 |
14. | Bamingui-Bangoran | Ndélé | 82.108 | 58.200 | 1,4 | 2 | 3 |
15. | Vakaga | Birao | 83.188 | 46.500 | 1,8 | 2 | 3 |
16. | Nana-Grébizi | Kaga Bandoro | 208.821 | 19.996 | 10,6 | 2 | 6 |
17. | Mambéré-Kadéï | Berbérati | 273.166 | 30.203 | 19,9 | 7 | 12 |
18. | Mambéré | Carnot | 265.479 | 15.740 | 16,9 | 4 | 5 |
19. | Lim-Pendé | Paoua | 442.151 | 13.210 | 33,5 | 5 | 14 |
20. | Ouham-Fafa | Batangafo | 225.479 | 32.530 | 6,9 | 4 | 11 |
Ekonomi



Pendapatan per kapita Republik sering terdaftar sebagai sekitar $400 per tahun, salah satu yang terendah di dunia, tetapi angka ini sebagian besar didasarkan pada penjualan ekspor yang dilaporkan dan sebagian besar mengabaikan penjualan makanan yang tidak terdaftar, minuman beralkohol yang diproduksi secara lokal, berlian, gading, daging semak, dan obat tradisional .[45]
Mata uang Republik Afrika Tengah adalah CFA franc, yang diterima di seluruh negara-negara bekas Afrika Barat Prancis dan diperdagangkan dengan kurs tetap ke euro. Intan merupakan ekspor terpenting negara, menyumbang 40–55% dari pendapatan ekspor, tetapi diperkirakan antara 30% dan 50% dari yang diproduksi setiap tahun meninggalkan negara secara sembunyi-sembunyi.[45] Pada tanggal 27 April 2022,[46] Bitcoin (BTC) diadopsi sebagai tender legal tambahan. Anggota parlemen dengan suara bulat mengadopsi undang-undang yang membuat tender legal bitcoin bersama franc CFA dan melegalkan penggunaan cryptocurrency. Presiden Faustin-Archange Touadéra menandatangani tindakan tersebut menjadi undang-undang, kata kepala stafnya Obed Namsio.
Pertanian didominasi oleh budi daya dan penjualan tanaman pangan seperti ubi kayu, kacang tanahs, jagung, sorghum, jagung, wijen, dan pisang raja. PDB riil tahunan tingkat pertumbuhan hanya di atas 3%. Pentingnya tanaman pangan dibandingkan tanaman komersial yang diekspor ditunjukkan oleh fakta bahwa total produksi singkong, makanan pokok sebagian besar orang Afrika Tengah, berkisar antara 200.000 dan 300.000 ton per tahun, sedangkan produksi kapas, hasil panen utama yang diekspor, berkisar antara 25.000 hingga 45.000 ton per tahun. Tanaman pangan tidak diekspor dalam jumlah besar, tetapi masih merupakan tanaman komersial utama negara tersebut, karena orang Afrika Tengah memperoleh pendapatan yang jauh lebih banyak dari penjualan surplus tanaman pangan secara berkala daripada dari tanaman komersial yang diekspor seperti kapas atau kopi.[45] Sebagian besar negara ini swasembada tanaman pangan; namun, perkembangan ternak terhambat oleh kehadiran Lalat Tsetse.[47]
Mitra impor utama Republik adalah Prancis (17,1%). Impor lainnya berasal dari Amerika Serikat (12,3%), India (11,5%), dan China (8,2%). Mitra ekspor terbesarnya adalah Prancis (31,2%), diikuti oleh Burundi (16,2%), China (12,5%), Kamerun (9,6%), dan Austria (7,8%).[19]
Republik Afrika Tengah adalah anggota dari Organisasi untuk Harmonisasi Hukum Bisnis di Afrika (OHADA). Dalam laporan Grup Bank Dunia 2009 Doing Business, peringkat 183 dari 183 dalam hal 'kemudahan berbisnis', sebuah indeks komposit yang memperhitungkan peraturan akun yang meningkatkan aktivitas bisnis dan yang membatasinya.
Demografi

Populasi Republik Afrika Tengah hampir empat kali lipat sejak kemerdekaan. Pada tahun 1960, populasinya adalah 1.232.000; pada perkiraan PBB , kira-kira .[2][3]
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 4% dari populasi berusia antara 15 dan 49 tahun adalah HIV positif.[48] Hanya 3% negara yang memiliki antiretroviral terapi yang tersedia, dibandingkan dengan cakupan 17% di negara-negara tetangga Chad dan Republik Kongo.[49]
Bangsa ini dibagi menjadi lebih dari 80 kelompok etnis, masing-masing memiliki bahasanya sendiri. Kelompok etnis terbesar adalah Baggara Arab, Baka, Banda, Bayaka, Fula, Gbaya, Kara, Kresh, Mbaka, Mandja , Ngbandi, Sara, Vidiri, Wodaabe, Yakoma, Yulu, Zande, dengan lainnya termasuk orang Eropa yang sebagian besar keturunan Prancis.[19]
Peringkat | Prefektur | Pop. | Peringkat | Prefektur | Pop. | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() Bangui |
1 | Bangui | Bangui | 622,771 | 11 | Kaga-Bandoro | Nana-Grébizi | 24,661 | |
2 | Bimbo | Ombella-M'Poko | 124,176 | 12 | Sibut | Kémo | 22,419 | ||
3 | Berbérati | Mambéré-Kadéï | 76,918 | 13 | Mbaïki | Lobaye | 22,166 | ||
4 | Carnot | Mambéré-Kadéï | 45,421 | 14 | Bozoum | Ouham-Pendé | 20,665 | ||
5 | Bambari | Ouaka | 41,356 | 15 | Paoua | Ouham-Pendé | 17,370 | ||
6 | Bouar | Nana-Mambéré | 40,353 | 16 | Batangafo | Ouham | 16,420 | ||
7 | Bossangoa | Ouham | 36,478 | 17 | Kabo | Ouham | 16,279 | ||
8 | Bria | Haute-Kotto | 35,204 | 18 | Bocaranga | Ouham-Pendé | 15,744 | ||
9 | Bangassou | Mbomou | 31,553 | 19 | Ippy | Ouaka | 15,196 | ||
10 | Nola | Sangha-Mbaéré | 29,181 | 20 | Alindao | Basse-Kotto | 14,401 |
Agama

Menurut sensus nasional tahun 2003, 80,3% dari populasi adalah Kristen (51,4% Protestan dan 28,9% Katolik Roma), 10% adalah Muslim dan 4,5 persen kelompok agama lain, dengan 5,5 persen tidak memiliki keyakinan agama.[51] Pekerjaan yang lebih baru dari Pew Research Center memperkirakan bahwa, pada 2010, orang Kristen merupakan 89,8% dari populasi (60,7% Protestan dan 28,5% Katolik) sementara Muslim terdiri dari 8,9%.[52][53] Gereja Katolik mengklaim lebih dari 1,5 juta penganut, sekitar sepertiga dari populasi.[54] Keyakinan adat (animisme) juga dipraktikkan, dan banyak kepercayaan pribumi dimasukkan ke dalam praktik Kristen dan Islam.[55] Seorang direktur PBB menggambarkan ketegangan agama antara Muslim dan Kristen sebagai hal yang tinggi.[56]
Ada banyak kelompok misionaris yang beroperasi di negara ini, termasuk Lutheran, Baptis, Katolik, Grace Brethren, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Sementara para misionaris ini sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Italia, dan Spanyol, banyak juga dari Nigeria, Republik Demokratik Kongo, dan negara-negara Afrika lainnya. Sejumlah besar misionaris meninggalkan negara itu ketika pertempuran pecah antara pemberontak dan pasukan pemerintah pada 2002–3, tetapi banyak dari mereka kini telah kembali untuk melanjutkan pekerjaan mereka.[57]
Menurut penelitian Overseas Development Institute, selama krisis yang berlangsung sejak 2012, para pemimpin agama telah melakukan mediasi antara komunitas dan kelompok bersenjata; mereka juga menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang mencari perlindungan.[58]
Bahasa
Dua bahasa resmi Republik Afrika Tengah adalah Prancis dan Sango (juga dieja Sangho),[59] sebuah bahasa Kreol dikembangkan sebagai antaretnis franca berdasarkan bahasa Ngbandi setempat. Republik Afrika Tengah adalah salah satu dari sedikit negara Afrika yang memiliki Bahasa Afrika sebagai bahasa resmi mereka.
Budaya
Olahraga
Bola basket merupakan olahraga paling populer di negara ini dan cara yang baik untuk berhubungan dengan orang-orangnya.[60][61] Tim nasionalnya memenangkan Kejuaraan Afrika dua kali dan merupakan tim Afrika Sub-Sahara pertama yang lolos ke Piala Dunia Bola Basket FIBA pada tahun 1974.
Negara ini juga memiliki tim sepak bola nasional, yang dinaungi oleh Federasi Sepak Bola Afrika Tengah, dan biasa menggelar pertandingan di Stadion Barthélemy Boganda.[62]
Lihat pula
Referensi
- ^ "Central African Republic" (dalam bahasa Inggris). Pew Research Center. Diakses tanggal 24 Agustus 2020.
- ^ a b "World Population Prospects 2022". Divisi Populasi Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
- ^ a b "World Population Prospects 2022: Demographic indicators by region, subregion and country, annually for 1950-2100" (XSLX) ("Total Populasi, per 1 Juli (ribuan)"). Divisi Populasi Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
- ^ countrymeters.info. "Live Central African Republic population (2017). Current population of Central African Republic — Countrymeters". countrymeters.inf (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juni 2016. Diakses tanggal 24 Agustus 2020.
- ^ a b c d "Central African Republic" (dalam bahasa Inggris). Dana Moneter Internasional. Diakses tanggal 24 Agustus 2020.
- ^ "Gini Index" (dalam bahasa Inggris). Bank Dunia. Diakses tanggal 24 Agustus 2020.
- ^ "Human Development Report 2019 — Beyond income, beyond averages, beyond today: Inequalities in human development in the 21st century" (PDF) (dalam bahasa Inggris). New York: Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 24 Agustus 2020.
- ^ "Which side of the road do they drive on?" (dalam bahasa Inggris). Brian Lucas. Agustus 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2012. Diakses tanggal 28 Januari 2009.
- ^ "Rebel declares autonomous state in Central African Republic Diarsipkan 18 May 2017 di Wayback Machine.". Reuters. 16 December 2015.
- ^ a b Moen, John. "Geography of Central African Republic, Landforms – World Atlas". www.worldatlas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2020. Diakses tanggal 27 February 2020.
- ^ "UNData app". data.un.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 August 2022. Diakses tanggal 22 June 2022.
- ^ Dinerstein, Eric; Olson, David; Joshi, Anup; Vynne, Carly; Burgess, Neil D.; Wikramanayake, Eric; Hahn, Nathan; Palminteri, Suzanne; Hedao, Prashant; Noss, Reed; Hansen, Matt; Locke, Harvey; Ellis, Erle C; Jones, Benjamin; Barber, Charles Victor; Hayes, Randy; Kormos, Cyril; Martin, Vance; Crist, Eileen; Sechrest, Wes; Price, Lori; Baillie, Jonathan E. M.; Weeden, Don; Suckling, Kierán; Davis, Crystal; Sizer, Nigel; Moore, Rebecca; Thau, David; Birch, Tanya; Potapov, Peter; Turubanova, Svetlana; Tyukavina, Alexandra; de Souza, Nadia; Pintea, Lilian; Brito, José C.; Llewellyn, Othman A.; Miller, Anthony G.; Patzelt, Annette; Ghazanfar, Shahina A.; Timberlake, Jonathan; Klöser, Heinz; Shennan-Farpón, Yara; Kindt, Roeland; Lillesø, Jens-Peter Barnekow; van Breugel, Paulo; Graudal, Lars; Voge, Maianna; Al-Shammari, Khalaf F.; Saleem, Muhammad (2017). "An Ecoregion-Based Approach to Protecting Half the Terrestrial Realm". BioScience. 67 (6): 534–545. doi:10.1093/biosci/bix014
. ISSN 0006-3568. PMC 5451287
. PMID 28608869.
- ^ "Sold Down the River (English)" Diarsipkan 13 April 2010 di Wayback Machine.. forestsmonitor.org.
- ^ "The Forests of the Congo Basin: State of the Forest 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2011. Diakses tanggal 6 September 2010. . CARPE 13 July 2007
- ^ Grantham, H. S.; Duncan, A.; Evans, T. D.; Jones, K. R.; Beyer, H. L.; Schuster, R.; Walston, J.; Ray, J. C.; Robinson, J. G.; Callow, M.; Clements, T.; Costa, H. M.; DeGemmis, A.; Elsen, P. R.; Ervin, J.; Franco, P.; Goldman, E.; Goetz, S.; Hansen, A.; Hofsvang, E.; Jantz, P.; Jupiter, S.; Kang, A.; Langhammer, P.; Laurance, W. F.; Lieberman, S.; Linkie, M.; Malhi, Y.; Maxwell, S.; Mendez, M.; Mittermeier, R.; Murray, N. J.; Possingham, H.; Radachowsky, J.; Saatchi, S.; Samper, C.; Silverman, J.; Shapiro, A.; Strassburg, B.; Stevens, T.; Stokes, E.; Taylor, R.; Tear, T.; Tizard, R.; Venter, O.; Visconti, P.; Wang, S.; Watson, J. E. M. (2020). "Anthropogenic modification of forests means only 40% of remaining forests have high ecosystem integrity – Supplementary Material". Nature Communications. 11 (1): 5978. Bibcode:2020NatCo..11.5978G. doi:10.1038/s41467-020-19493-3
. ISSN 2041-1723. PMC 7723057
.
- ^ National Geographic Magazine, November 2008
- ^ L. A. G. Antoine; W. U. Reimold; A. Tessema (1999). "The Bangui Magnetic Anomaly Revisited" (PDF). Proceedings 62nd Annual Meteoritical Society Meeting. 34: A9. Bibcode:1999M&PSA..34Q...9A. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 23 June 2014.
- ^ Central African Republic: Country Study Guide volume 1, p. 24.
- ^ a b c d Republik Afrika Tengah Diarsipkan 2018-12-24 di Wayback Machine.. The World Factbook (CIA World Factbook) Central Intelligence Agency
- ^ "Legal System". The World Factbook. Central Intelligence Agency. 22 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2014. Diakses tanggal 23 January 2011.
- ^ Jauer, Kersten (July 2009). "Stuck in the 'recovery gap': the role of humanitarian aid in the Central African Republic". Humanitarian Practice Network (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2020. Diakses tanggal 27 February 2020.
- ^ "Central African Republic | ForeignAssistance.gov". www.foreignassistance.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2020. Diakses tanggal 27 February 2020.
- ^ "Last French troops leave Central African Republic amid closer Bangui-Moscow ties". France 24. 15 December 2022. Diakses tanggal 31 January 2025.
- ^ "Wagner Group Operations in Africa". ACLED. 30 August 2022. Diakses tanggal 31 January 2025.
- ^ "Chapter XXVI: Disarmament – No. 9 Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons". United Nations Treaty Collection. 7 July 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2019. Diakses tanggal 19 August 2019.
- ^ a b "Central African Republic Imports from Cameroon in US$ Thousand 2015-2022". World Integrated Trade Solution. World Bank. 2025. Diakses tanggal 2 February 2025.
- ^ "Central African Republic". OEC. Diakses tanggal 3 February 2025.
- ^ "Cameroon". DG ECHO. 25 November 2024. Diakses tanggal 25 January 2025.
- ^ Kindzeka, Moki Edwin (16 June 2022). "Cameroon, Central African Republic Agree to Demarcate Border". Voice of America. Diakses tanggal 31 January 2025.
- ^ "Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan 3 Negara Afrika". Liputan6. 28 September 2016.
- ^ "Joint Communique concerning the Establishment of Diplomatic Relations between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Central African Republic" (PDF) (dalam bahasa Bahasa Indonesia and Prancis). 21 September 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 August 2023. Diakses tanggal 4 August 2023.
- ^ Central African Republic – CIA World Factbook
- ^ "2021 Central African Republic Military Strength".
- ^ a b Llorca, Aurélien; Handy, Paul-Simon; Himmiche, Ahmed; De Koning, Ruben; Reyes Aragón, Carolina (26 July 2014). "Report of the Panel of Experts on the Central African Republic established pursuant to Security Council resolution 2127 (2013)" (PDF). New York: United Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 March 2017. Diakses tanggal 4 October 2017.
- ^ Heitman, Helmoed-Römer (2013). The Battle in Bangui: The Untold Story. Johannesburg: Parktown Publishers. hlm. 9, 28–34. ISBN 978-0-9921902-8-6.
- ^ "Russia cementing military ties with the Central African Republic". DefenceWeb. Johannesburg. 19 February 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2018. Diakses tanggal 19 March 2018.
- ^ "– Inter-agency Mission to Birao (CAR): 16 to 23 January 2007" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-06-29.
- ^ – Centrafrique : Bozizé ou la chronique d’une chute annoncée, 2004 Diarsipkan October 8, 2007, di Wayback Machine.
- ^ Central African Republic Background Note — Security Sector Reform Diarsipkan 2018-03-22 di Wayback Machine.. DCAF. 2 February 2015.
- ^ "Le président Bozizé crée deux nouveaux bataillons". sangonet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-26. Diakses tanggal 2007-06-20.
- ^ "Defense & Security Intelligence & Analysis: IHS Jane's – IHS". janes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-07. Diakses tanggal 2012-04-03.
- ^ Panapress (6 July 2006). "Un nouveau chef pour l'armée centrafricaine". afrik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 9, 2006.
- ^ Ngoulou, Fridolin (11 December 2020). "La Centrafrique dispose désormais de 20 préfectures et de 84 sous-préfectures". oubanguimedias.com. Oubangui Medias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2023. Diakses tanggal 8 November 2023.
- ^ "Central African Republic: Administrative Division (Prefectures and Sub-Prefectures - Population Statistics, Charts and Map". citypopulation.de. Diakses tanggal 3 November 2023.
- ^ a b c "Republik Afrika Tengah – Diagnostik Negara Sistematis : Prioritas untuk Mengakhiri Kemiskinan dan Meningkatkan Kemakmuran Bersama". Bank Dunia. Washington, D.C.: 1–96 19 June 2019 – via documents.worldbank.org/.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Republik Afrika Tengah mengadopsi bitcoin sebagai mata uang resmi". news.yahoo.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-27. Diakses tanggal 2022-04-28.
- ^ Gouteux, J. P.; Blanc, F.; Pounekrozou, E.; Cuisance, D.; Mainguet, M.; D'Amico, F.; Le Gall, F. (1994). "Tsetse and livestock in Central African Republic: retreat of Glossina morsitans submorsitans (Diptera, Glossinidae)". Bulletin de la Société de Pathologie Exotique. 87 (1): 52–56. ISSN 0037-9085. PMID 8003908.
- ^ "Republik Afrika Tengah". Unaids.org. 29 Juli 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Agustus 2011. Diakses tanggal 27 Juni 2010.
- ^ LAMPIRAN 3: Indikator kemajuan negara Diarsipkan 2007-08-09 di Wayback Machine.. 2006 Laporan Epidemi AIDS Global. unaids.org
- ^ "Central African Republic". City Population. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-21. Diakses tanggal 2022-08-01.
- ^ "International Religious Freedom Report 2010". U.S. Departemen Luar Negeri. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-11. Diakses tanggal 23 April 2018.
- ^ "Table: Christian Population as Percentages of Total Population by Country". Pew Research Center. 19 December 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 May 2017. Diakses tanggal 16 April 2018.
- ^ "Table: Muslim Population by Country". Pew Research Center. 27 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2018. Diakses tanggal 16 April 2018.
- ^ "Republik Afrika Tengah, Statistik oleh Diocese". Catholic-Hierarchy.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Mei 2018. Diakses tanggal 16 April 2018.
- ^ "Republik Afrika Tengah". U.S. Departemen Luar Negeri. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-03. Diakses tanggal 16 Oktober 2014.
- ^ "Republik Afrika Tengah: Religius tinderbox". BBC News. 4 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juli 2018. Diakses tanggal 21 Juni 2018.
- ^ "Republik Afrika Tengah. Laporan Kebebasan Beragama Internasional 2006". U.S. Departemen Luar Negeri. Diakses tanggal 24 Juni 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Veronique Barbelet (2015) -balaka-peacekeepers Republik Afrika Tengah: mengatasi krisis perlindungan Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine. London: Overseas Development Institute
- ^ "Konstitusi Republik Afrika Tengah 2016". Constitute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 20 Mei 2021.
- ^ Country Profile – Central African Republic-Sports and Activities Diarsipkan 7 March 2016 di Wayback Machine., Indo-African Chamber of Commerce and Industry Retrieved 24 September 2015.
- ^ Central African Republic — Things to Do Diarsipkan 25 September 2015 di Wayback Machine., iExplore Retrieved 24 September 2015.
- ^ "Central African Republic - TheSportsDB.com". www.thesportsdb.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 4 December 2019.
Pranala luar

Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.