
Ubay bin Ka'ab bin Qais bin Ubaid bin Zaid bin Mu'awiyah bin Amr bin Malik bin Taimullah bin Tsa'labah bin al-Khazraj (bahasa Arab: أبي بن كعب بن قيس بن عبيد بن زيد بن معاوية بن عمرو بن مالك بن تيم الله بن ثعلبة بن الخزرج)[1] yang juga dikenal dengan panggilan Abu Mundzir ("ayah Mundzir"),[2] adalah salah seorang sahabat Muhammad yang terkenal dan terpandang di antara komunitas kaum Muslim awal yang berasal dari golongan Anshar, suku Khazraj keturunan Bani Najjar (nama lain Taimullah).[3] Ubay bertubuh kurus, pendek dan putih rambut serta jenggotnya.
Biografi
Ubay – radhiyallahu ‘anhu - adalah kaum Anshar yang berasal dari Bani Khazraj dan merupakan salah seorang dari Yathrib (Madinah) yang pertama-tama menerima Islam dan melakukan bai'at kepada Muhammad pada peristiwa Aqabah II, sebelum terjadinya peristiwa hijrah.[4] Ia turut mengambil bagian dalam Pertempuran Badar dan semua peperangan lain sesudahnya bersama Muhammad. Mengenai tahun wafatnya ia terdapat banyak sekali perselisihan pendapat, Abu Nu'aim al-Ishfahani – rahimahullah - pengarang Hilyatul Auliya' mengatakan ia meninggal dunia pada tahun 29 H atau 649 M, yaitu pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, sedangkan Ibnu 'Abdil Barr menyatakan ia meninggal pada masa kekhilafahan Umar pada tahun 22 H.
Keutamaan
Ubay bin Ka'ab termasuk salah seorang yang pertama-tama mencatatkan ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam bentuk tulisan, karena Ubay merupakan salah seorang juru tulis bagi Nabi Muhammad. Ubay diriwayatkan memiliki suatu mushaf khusus susunannya sendiri,[5] dan ia termasuk di antara para sahabat yang merupakan penghapal Al-Qur'an (hafiz).
Ia juga termasuk salah satu anggota kelompok penasihat (Musyawirah) yang dibentuk oleh khalifah Abu Bakar sebagai tempat bertanya atas berbagai permasalahan. Dewan tersebut terdiri dari Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Mua'dz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Ka'ab sendiri. Setelah menjadi khalifah, Umar bin Khattab kemudian juga meminta nasihat dari kelompok yang sama. Secara spesifik, ia meminta nasihat mengenai fatwa-fatwa kepada Utsman, Ubay dan Zaid bin Tsabit.

Ia termasuk sahabat yang menjadi patokan dalam ilmu qira'ah, dimana Nabi Muhammad bersabda :"Pelajarilah al-Qur'an dari empat orang: Abdullah bin Mas'ud, Salim maula Abi Hudzaifah, Ubay bin Ka'ab dan Mu'adz bin Jabal".[6]
Dalam riwayat lain Nabi bersabda : "Sungguh Allah memerintahkan padaku untuk membacakan ayat (لَم يَكُنِ الّذِينَ كَفَرُو) kepadamu", Ubay berkata : apakah Allah menyebutkanku secara langsung ? Nabi menjawab :"Ya, benar", maka Ubay pun menangis terharu.[7]
Wafatnya
Ubay wafat pada hari Jumat di Madinah di masa Umar, sehingga penduduk Madinah turun memenuhi jalan-jalan di Madinah mengantar penguburan sang junjungan umat pada 22 H.[8]
Referensi
- ^ Ibnu Qani' al-Baghdadi. Mu'jam as-Shahabah juz 1. Beirut: Dar el-Fikr al-Islami. hlm. 161.
- ^ "Sahih Muslim, hadith 810". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-02-27.
- ^ Ibnu Hajar. Fathu al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari.
- ^ Erol, Bünyamın (2012). ÜBEY b. K‘B - An article published in Turkish Encyclopedia of Islam (dalam bahasa Turki). 42 (Tutun - Vehran). Istanbul: TDV İslâm Ansiklopedisi. hlm. 272–274. ISBN 978-97-53-89737-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-03. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "The Mushaf of Ubay bin Ka'b (d. 29 H/649)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-15. Diakses tanggal 2006-12-19.
- ^ H.R Bukhari No. 3758
- ^ H.R. Bukhari No. 4959 dan Muslim No. 799
- ^ Dzahabi, Imam (2017). Terjemah Siyar Alam an-Nubala. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm. 54. ISBN 978-602-236-270-8.
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.