Bagian dari seri |
Islam |
---|
![]() |

Sahur (bahasa Arab: سحور ), juga disebut Sehur, Sehri, Sahari dan Suhoor dalam bahasa lain, adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari[1] bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Sahur sebagai makan pagi cocok dengan Iftar sebagai makan malam, selama Ramadan, menggantikan makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam),[2] meskipun di beberapa tempat makan malam juga dikonsumsi setelah Iftar kemudian pada malam hari.
Menjadi makanan terakhir yang dimakan oleh umat Islam sebelum berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam selama bulan Ramadan, sahur dianggap oleh tradisi Islam sebagai manfaat berkah karena memungkinkan orang yang berpuasa untuk menghindari rasa malas atau kelemahan yang disebabkan oleh puasa.
Menurut sebuah hadis di Sahih al-Bukhari, Anas bin Malik meriwayatkan, "Nabi bersabda, 'makan sahurlah karena ada berkah di dalamnya.'"[3] di hadis yang lain, Nabi bersabda "Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur."[4]
Keutamaan Sahur dalam Islam
Sahur tidak hanya berupa makanan lengkap, namun meneguk segelas air juga dapat dianggap sahur. Dalil yang membahas tentang anjuran melakukan sahur ada dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, dimana Rasulullah SAW bersabda:[5]
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: السَّحورُ أُكْلةُ بَرَكةٍ، فلا تَدَعوه، ولو أنْ يَجرَعَ أَحَدُكم جُرْعةً من ماءٍ؛ فإنَّ اللهَ وملائكتَه يُصلُّونَ على المُتَسَحِّرينَ.
Artinya: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri r. a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat berselawat untuk mereka yang bersahur,’” (H. R. Ahmad).[6][7]
Keutamaan dari sahur ini juga ditegaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih, ia berkata bahwa sahur memang bukan sebuah kewajiban dalam bulan Ramadhan, tetapi sahur memiliki nilai yang tinggi sebagai pembeda antara puasa umat Muslim dengan puasa umat-umat yang lain.[8]
Sementara dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Rasulullah SAW bersabda:[5]
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجَرْعَةٍ مِنْ مَاءٍ. رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِهِ وَهُوَ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Artinya, “Dari Abdullah bin Umar R. A., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘’ Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air,” (H. R. Ibnu Hibban).[9][10]
Dalam kitab Ringkasan Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq dan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, disebutkan bahwa waktu terbaik untuk sahur adalah menjelang waktu fajar tetapi sahur juga diperbolehkan sejak tengah malam. Zaid bin Tsabit pernah mengisahkan bahwa setelah sahur bersama Rasulullah SAW dan sebelum menunaikan sholat subuh, jarak waktu yang tersisa cukup untuk membaca 50 ayat dari Al-Qur'an. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).[11]
Do'a Sahur
Do'a sahur yang sederhana tetapi penuh makna dapat membawa berkah dan menambah ketakwaan seseorang. Berikut adalah do'a yang dianjurkan sebelum menyantap sahur:[12][13]
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullâhul mutasahhirîn.
Artinya: "Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur."
Doa ini tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani, sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdul ‘Azhim al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah], cetakan pertama, juz II, halaman 90.[14]
Lebih lanjut, Rasulullah SAW juga memberikan anjuran mengenai makanan terbaik untuk sahur. Dalam riwayat yang disampaikan oleh As-Saib bin Zaid RA, beliau bersabda:[14]
وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم نِعْمَ السَّحُوْرُ التَّمْر وَقَالَ يَرْحَمُ اللهُ الْمُتَسَحِّرِيْنَ
"Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma." Rasulullah SAW kemudian mendoakan, 'Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.' (HR. At-Thabarani).
Niat Puasa Ramadan
Selain doa saat sahur, niat juga menjadi bagian penting dari puasa. Niat harus dilakukan sebelum fajar, baik dalam hati maupun dengan lisan. Berikut adalah bacaan niat puasa Ramadhan untuk satu hari:[15]
نَوَيْتُ الصَّوْمَ غَدًا عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ اللَّيْلَةَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي
Nawaitu as-shauma ghadin ‘an adaa’i fardi syahri ramadhana hadzihil lailati lillaahi ta’aala.
Artinya: "Saya berniat untuk berpuasa esok hari guna menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Makna Do'a Sahur dan Niat Puasa
Do'a sahur memiliki makna mendalam yang mencerminkan esensi ibadah puasa. Kata "nawaitu" dalam do'a atau niat puasa menekankan bahwa segala ibadah dalam Islam harus diawali dengan niat yang jelas dan ikhlas demi mengharap ridha Allah. Niat menjadi landasan utama dalam menjalankan ibadah, termasuk dalam ibadah puasa Ramadan. Kata "as-shauma" yang berarti puasa menegaskan bahwa puasa adalah bagian dari ibadah yang dijalankan dengan penuh kesadaran dan ketaatan. Sementara kata "ghadin" berarti esok hari menunjukkan pentingnya waktu puasa yang dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. Bagian "adaa'i fardi syahri ramadhana" mengingatkan bahwa puasa di bulan Ramadan bukan sekadar amalan sunnah, melainkan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Sedangkan frasa "lillahi ta'aala" diakhir doa menegaskan bahwa tujuan utama puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan sekadar menahan lapar dan dahaga.[16]
Lihat pula
Referensi
- ^ "Deskripsi - Sahur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-12. Diakses tanggal 2012-05-06.
- ^ BBC - Schools - Religion - Islam, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-27, diakses tanggal 11 April 2010
- ^ Bukhari: Book 3: Vol. 31: Hadith 146 (Fasting).
- ^ "Sahih Muslim 1096a - The Book of Fasting - كتاب الصيام - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)". sunnah.com. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ a b "Doa Sahur Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Juga Terjemahannya". Narasi Tv. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Ridwan, Edward. "Doa Sahur dan Artinya yang Sesuai Ajaran Rasulullah SAW". detiksulsel. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ "الترغيب في السحور". www.islamweb.net (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Diterbitkan, Penulis: M. Rizal Ahba Ohorella Diperbarui:. "Menelusuri Makna Sahur: Pengertian, Hukum, dan Keistimewaannya dalam Islam". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2025-04-19.
- ^ "البحث فى محتوى الكتب - المكتبة السنية". alsunniah.com. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Liputan6.com (2024-04-02). "Simak, 4 Hadits tentang Keutamaan Menjalankan Sahur". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ "Bacaan Doa Sebelum dan Selepas Sahur di Bulan Ramadhan". Traveloka (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Rustam, Rasmilawanti. "Bacaan Niat Makan Sahur Ramadhan Lengkap dengan Doanya". detiksulsel. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Rosyid, M. Khoeroni (2021-04-12). "Mau Sahur? Begini Bacaan Doanya - NU Online Banyumas". nubanyumas.com. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ a b "Doa Sahur yang Dibaca Rasulullah". NU Online. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Fitrah, Indah. "Bacaan Doa sebelum dan sesudah Sahur di Bulan Ramadan". detikhikmah. Diakses tanggal 2025-03-24.
- ^ Traveloka, MY (03 Mar 2025). "Bacaan Doa Sebelum dan Selepas Sahur di Bulan Ramadhan". Traveloka (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2025-03-24.
Pranala luar
- Iftar and Suhoor
- (dalam bahasa Prancis) Status and jurisprudence of Sahur on at-tawhid.net
- Importance of Suhour Meal Diarsipkan 2019-05-11 di Wayback Machine.
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.