Rinto Wardana
Bupati Kepulauan Mentawai ke-3
Petahana
Mulai menjabat 20 Februari 2025
Presiden	Prabowo Subianto
Gubernur	Mahyeldi Ansharullah
Wakil	Jakop Saguruk
Pendahulu Yudas Sabaggalet Martinus Dahlan (Pj.) Fernando Jongguran Simanjuntak (Pj.) Pengganti Petahana
Informasi pribadi
Lahir	18 Januari 1982 (umur 43) Beleraksok, Malakopak, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia
Kebangsaan	Indonesia
Partai politik	Demokrat
Suami/istri	Rani Nugraha
Anak	1
Almamater	Universitas Jember Universitas Pancasila Universitas Pelita Harapan
Pekerjaan	Pengacara, politikus
Sunting kotak info • L • B

Rinto Wardana Samaloisa (lahir 18 Januari 1982) adalah seorang pengacara dan politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kepulauan Mentawai periode 2025–2030.^[1][2] Ia dilantik pada 20 Februari 2025 setelah memenangkan pemilihan umum Bupati Kepulauan Mentawai 2024. Didampingi Jakop Saguruk selaku wakil bupati, pasangan ini berhasil meraup 42,34 persen suara, mengalahkan petahana Rijel Samaloisa.^[3][4]

Sebelum terjun ke politik, Rinto Wardana berkiprah di dunia hukum lewat firma yang ia dirikan, Rinto Wardana Law Firm. Ia merupakan menjadi anak Mentawai pertama yang memperoleh gelar doktor hukum.^[1] Sebagai ahli hukum, ia pernah diundang menjadi saksi ahli dalam kasus pembunuhan Brigadir J.^[5]

Rinto lahir di Beleraksok, sebuah dusun kecil di Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai pada 18 Januari 1982.^[1] Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Itco Samaloisa meninggal dunia pada 2015, sedangkan ibunya bernama Lucia Saleleubaja meninggal dunia pada 2002 saat Rinto masih duduk di bangku SMA.^[6][7] Sejak umur sepuluh tahun, ia hidup mandiri dengan tinggal bersama salah seorang kakaknya di Sikakap untuk melanjutkan pendidikan.^[6]

Berada di daerah dengan fasilitas pendidikan yang terbatas, ia kerap berpindah-pindah untuk menyelesaikan pendidikannya. Pendidikan dasarnya diawali di SD Inpres Beleraksok, lalu SDK Vincentius Sikakap, dan tamat di SD Negeri 21 Makalo Sikakap pada 1997. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Pagai Utara Selatan (1997–2000) dan SMA Negeri 1 Pagai Utara Selatan (2000–2003).^[1] Ketika di bangku SMA, ia dipercaya menjadi ketua OSIS dan Ketua Gerakan Pemuda Gereja Kristen Protestan Mentawai Jemaat Maranatha Sektor Seaybaru.^[8][9]

Berkat prestasi di SMA, Rinto mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan.^[1] Ia diterima di Fakultas Hukum Universitas Jember pada 2003. Untuk biaya kuliah dan hidup sehari-hari, ia memperoleh beasiswa dari kampus. Usai meraih gelar Sarjana Hukum pada 2008, ia langsung melanjutkan pendidikan di tingkat magister. Pada tahun 2011, Rinto melanjutkan pendidikannya di Universitas Pancasila, Jakarta, dan berhasil meraih gelar Magister Ilmu Hukum empat tahun kemudian.^[1]

Setahun setelah menyelesaikan studi magisternya, pengalaman kerja yang diperolehnya di perusahaan pertambangan menjadi modal utama bagi Rinto untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral. Program ini ia tempuh di Universitas Pelita Harapan, salah satu institusi pendidikan tinggi ternama di Jakarta.

Selama menjalani studi doktoralnya, Rinto harus berbagi waktu antara dengan kesibukan kerja. Setelah meninggalkan industri pertambangan, ia memulai karier sebagai pengacara dengan mendirikan firma hukum bernama Rinto Wardana Law Firm.^[10] Di tengah kesibukannya, ia dapat menuntaskan program doktoralnya pada tahun 2021 sehingga resmi menyandang gelar doktor di bidang hukum.

Kembali ke kampung halaman, ia mulai berkiprah dengan aktif di program sosial, termasuk memberi dukungan terhadap anak-anak Mentawai untuk memperoleh pendidikan.^[11]

Sebagai pengacara, namanya mulai dikenal di kanah nasional saat ia menangani kasus penipuan, penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan PT Jouska Finansial Indonesia pada tahun 2021. Ia juga pernah menangani berbagai kasus hukum lainnya yang menyita perhatian publik. Salah satunya yakni perkara perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J. Dalam perkara tersebut, Rinto hadir sebagai saksi ahli yang dihadirkan oleh kuasa hukum Chuck Putranto.^[5] Selain itu, sebelumnya ia juga bergabung dalam Forum Advokat Pengawal Pancasila yang membubarkan legalitas Hizbut Tahrir Indonesia, dan mempertahankan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.^[12]

Dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024, Rinto Wardana mencalonkan diri sebagai Bupati Kepulauan Mentawai didampingi Jakop Saguruk sebagai wakil. Pasangan ini berhasil memperoleh 18.686 suara, mengalahkan pesaingnya, Rijel Samaloisa dan Yosep Sarogdok yang memperoleh 17.403 suara.^[13] Bersama Jakop Saguruk, Rinto mengusung enam program prioritas dalam kepemimpinannya dengan tajuk "Merdeka dari Ketertinggalan", dengan rincian infrastruktur jalan yang menghubungkan dusun dengan dusun-desa-kecamatan hingga kabupaten, pembangunan instalasi listrik mempercepat pemerataan akses listrik di seluruh wilayah terutama daerah terpencil, pembangunan jaringan internet memperluas akses internet untuk mendukung pendidikan ekonomi dan komunikasi masyarakat, pengadaan air bersih yang terhubung ke rumah-rumah warga, peningkatan layanan kesehatan, dan terakhir peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Mentawai.^[14]

Rinto Wardana menganut agama Kristen Protestan.^[8] Ia memiliki seorang istri bernama Rani Nugraha Samaloisa-Tuwo dan seorang putri bernama Gracia Yovel Macherie Samaloisa.^[7][9][12]

• Rinto Wardana di Instagram