Keuskupan Timika Dioecesis Timikaensis | |
---|---|
Katolik | |
![]() | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | Papua Tengah
Provinsi Papua bagian barat
|
Merauke | |
Dekanat |
|
Kantor pusat | Rumah Transit Bobaigo, Jl. Cendrawasih SP2 No. 12, Kel. Kwamki, Dis. Mimika Baru, Kab. Mimika 99910 |
Koordinat | 4°31′53″S 136°51′43″E / 4.531442°S 136.861839°E |
Statistik | |
Luas | 81.811 km2 (31.587 sq mi)[1] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2020) 1.095.520 119.215 (10,9%) |
Paroki | 38 |
Imam | 54 (40 Imam Diosesan, 2 Diakon Diosesan) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 19 Desember 2003 |
Katedral | Tiga Raja, Timika |
Bahasa |
|
Kepemimpinan kini | |
Paus | sede vacante |
Uskup | Bernardus Bofitwos Baru, O.S.A. |
Administrator diosesan | R.D. Marthen Kuayo[6][7] |
Vikaris yudisial | R.D. Amandus Rahadat |
Sekretaris jenderal | R.P. Andreas Madya Sriyanto, S.C.J. |
Ekonom | Max Welerubun |
Peta | |
Situs web | |
www |
Keuskupan Timika adalah salah satu keuskupan di Indonesia, serta merupakan keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agats, Keuskupan Jayapura, dan Keuskupan Manokwari–Sorong. Keuskupan ini mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua Tengah serta sebagian wilayah Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, dan sebagian Kabupaten Mamberamo Raya (kecuali Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir), dengan luas wilayah sebesar 81,811 km².
Sejarah
Kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika terjadi pada Mei 1896. Mula-mula, Imam Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d'Armandville, S.J.,[8][9] bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, Fakfak, berkunjung ke Kipia,[10][11] Mimika, selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada 27 Mei. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan Le Cocq d'Armandville tewas tenggelam.[12]
Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Imam Kowatzky, M.S.C., pada 11 Agustus 1928 di Paroki Kokonao.[13] Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh Herman Tillemans, M.S.C., pada 27 Desember 1929 manakala ia mengunjungi Kokonao sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di Danau Wisselmeren, Paniai.[14][15] Sesudah Paniai, misi Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai.
Perjalanan Tillemans ini dibantu oleh Auki Tekege. Auki Tekege mempertemukan antara Mgr Tillemans beserta rombongan dari OFM dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai dengan memanfaatkan Paroki Modio sebagai titik awal pertemuan, yakni pada tanggal 26 Desember 1936.[5][16][17]
Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari Keuskupan Jayapura. Setelah 1 Januari 1989, Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura. Pada 15 Januari 2001, peserta sidang Konferensi Waligereja Indonesia mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari Keuskupan. Pada 15 November 2003, Paus Yohanes Paulus II meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Gereja Tiga Raja sebagai pusat keuskupan.[18]
Garis waktu
- Didirikan sebagai Keuskupan Timika pada tanggal 19 Desember 2003, sebagai pemekaran dari Keuskupan Jayapura
Waligereja
Uskup petahana: Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, O.S.A. (terpilih) |
Ordinaris
- Uskup Timika
- John Philip Saklil (19 Desember 2003 s.d. 3 Agustus 2019, wafat)
- Bernardus Bofitwos Baru, O.S.A. (sejak 8 Maret 2025)
Prelat tituler
- Administrator Diosesan Keuskupan Timika
- R.D. Marthen Ekowaibi Kuayo (7 Agustus 2019 s.d. 8 Maret 2025, jabatan selesai)
Paroki
Dekanat Mimika–Agimuga
Dekanat Moni–Puncak Jaya
|
Dekanat Paniai
|
Dekanat Kamuu–Mapia
|
Dekanat Teluk Cendrawasih
|
Dekanat Tigi
|
Referensi
- ^ "Timika (Diocese) [Catholic-Hierarchy]". www.catholic-hierarchy.org. Diakses tanggal 2024-01-26.
- ^ a b "Gereja katolik St Petrus Gelar Misa Inkulturasi Budaya Amungme Kamoro". Tabuka News. 13 Agustus 2018. Diakses tanggal 11 Juni 2022.
- ^ Batlayeri (25 April 2022). "Herry Ario Naap Hadiri Misa Inkulturasi Suku Biak di Paroki Santa Maria". Papua Untuk Semua. Diakses tanggal 11 Juni 2022.
- ^ Suroso (24 November 2020). "Setelah Tabisan Imamat Pastor Benyamin Magai, PR Pimpin Misa Perdana". Papua Pos Nabire. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ a b [1]
- ^ "Ketua BP YPPK Perlu Kerjasama dalam Membangun Deiyai sebagai Kota Pendidikan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juni 2018. Diakses tanggal 7 Juni 2018.
- ^ Belau, Arnold (27 April 2020). "Pastor Marthen Kuayo: Selain Bagi Uang dan Beras, Pemerintah Juga Harus Bagi Alat Kerja". Suara Papua. Diakses tanggal 21 Mei 2020.
- ^ Mulyadi (Agustus 2019). Etnografi Pembangunan Papua (dalam bahasa (Indonesia)). Sleman: Deepublish. hlm. 45. ISBN 9786232099678.
- ^ "Who (Jesuits)". Perpustakaan Boston College. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Tukan, Ben (2021). "Titus Pekei: Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua Dimulai dari Pater Cornelis Le Cocq d'Armanville". Tiffa News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-17. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Catatan lain menyebutkan bahwa Le Cocq d'Armandville dibunuh di kapal dan jenazahnya ditenggelamkan.[butuh rujukan]
- ^ Templat:Citate book
- ^ [2]
- ^ [3]
- ^ Hanggu, Felicia Permata (25 Juni 2018). "Jalan Misi Gereja Papua". Majalah Hidup. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ [4]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-01. Diakses tanggal 2022-04-24.
- ^ Magay 2020, hlm. 15.
Daftar pustaka
- Magay, Benyamin (September 2020), "Problem Perdamaian di Keuskupan Timika", Problematika Perdamaian dan Pastoral Kemanusiaan di Keuskupan Timika (dalam bahasa (Indonesia)), Denpasar: Pustaka Larasan, ISBN 9786025401855
Pranala luar
- (Inggris) Diocese of Timika
- (Inggris) Giga-Catholic Information
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.