Gereja Santo Petrus dan Paulus | |
---|---|
Gereja Santo Petrus dan Paulus, Paroki Mangga Besar | |
![]() Gereja Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar | |
![]() |
|
Lokasi | Jl. Raya Mangga Besar No. 55, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, Jakarta |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Arsitektur | |
Status | Gereja paroki |
Status fungsional | Aktif |
Administrasi | |
Paroki | Mangga Besar |
Dekenat | Barat I |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Klerus | |
Uskup Agung | Ignatius Kardinal Suharyo |
Gereja Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar atau yang bernama lengkap resmi Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, Jakarta. Gereja ini berada dalam naungan Keuskupan Agung Jakarta dan didedikasikan kepada Santo Petrus dan Santo Paulus. Gereja ini berada dalam reksa pastoral tarekat Serikat Yesus (S.J).
Sejarah
Pada awal tahun 1930-an, umat Katolik di daerah Mangga Besar merupakan bagian dari Paroki Katedral Jakarta. Komunitas umat di kawasan ini berkembang pesat, sehingga kebutuhan akan pelayanan rohani yang lebih dekat menjadi diperlukan. Awalnya, gereja direncanakan akan dibangun di atas tanah yang sekarang digunakan sebagai Sekolah Budi Mulia di samping Rumah Sakit Husada (dahulu Rumah Sakit Yang Seng Ie). Namun, rencana ini tidak terlaksana, dan umat Katolik setempat mulai merayakan Misa dalam sebuah ruang kelas di HIS Bruder. Pada tahun 1935, Misa dalam Bahasa Melayu mulai diadakan secara rutin, menjadikan ruang kelas tersebut sebagai tempat peribadatan sementara. Tempat sederhana ini menjadi titik awal perjalanan komunitas umat di Mangga Besar.[1]
Pada 3 Januari 1940, Paroki Mangga Besar secara resmi didirikan sebagai paroki mandiri dengan nama pelindung Santo Petrus dan Paulus, yang merupakan dua rasul besar yang dianggap sebagai pilar utama dalam Gereja Katolik. Dengan status baru ini, kebutuhan akan tempat ibadah permanen semakin terasa.
Pada tahun 1941, sebuah pabrik es yang sudah tidak beroperasi di kawasan Mangga Besar dibeli untuk dijadikan gereja. Bangunan pabrik itu kemudian direnovasi agar sesuai dengan fungsi barunya sebagai rumah ibadah. Setelah proses renovasi selesai, pada tanggal 15 Agustus 1946, gedung gereja resmi diberkati dan mulai digunakan. Gereja ini menjadi tempat di mana umat Paroki Mangga Besar berkumpul untuk melakukan peribadatan.
Seiring waktu, jumlah umat terus bertambah, dan gereja mengalami beberapa renovasi. Salah satu renovasi mayor terjadi pada tahun 1970-an ketika gereja diperluas untuk menampung umat yang semakin banyak. Sebelumnya, pada tahun 1964, tanah bekas Pabrik Es Djakarta di Jalan Mangga Besar dibeli, menggantikan gereja darurat dari kayu yang sebelumnya berdiri di pekarangan yang sama. Dalam renovasi ini, arsitek Sri Uripto melakukan perancangan gedung gereja. Jendela kaca patri yang ada di gereja ini merupakan karya dari Gregorius Sidharta.[1]
Pemekaran
Paroki Mangga Besar mengalami dua kali pemekaran, yakni saat pendirian Paroki Toasebio (1956) dan Paroki Pademangan (1968).[1]
Peribadatan
Gereja ini menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan. Misa mingguan berlangsung satu kali pada hari Sabtu sore pukul 17.00 WIB. Pada hari Minggu berlangsung tiga kali misa, yakni pada pukul 07.30, 10.00, dan 17.00 WIB. Misa harian dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan pada pukul 18.00. Gereja ini juga menyelenggarakan Misa Jumat Pertama pada pukul 05.45 dan 18.00 WIB. Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
-
Panti imam Gereja Santo Petrus dan Paulus, 2024
-
Panti imam Gereja Santo Petrus dan Paulus, 2025
Fasilitas
Gereja Santo Petrus dan Paulus Mangga Besar memiliki sebuah Gua Maria yang terletak di pelataran gereja. Di dalam gedung gereja terdapat sejumlah patung guna membantu devosi umat. Di panti imam terdapat masing-masing patung Santo Petrus dan Santo Paulus yang merupakan pelindung Gereja. Terdapat juga dua patung Bunda Maria, di mana salah satunya merupakan Patung Bunda Maria Simpul Pengurai Masalah. Selain itu, Patung Santo Yusuf dan Patung Hati Kudus Yesus juga tersedia di dalam gereja.
-
Gua Maria
-
Patung Bunda Maria di dalam gereja
-
Patung Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah
-
Patung Santo Paulus di panti imam
-
Patung Santo Petrus di panti imam
-
Patung Hati Kudus Yesus
-
Patung Santo Yusuf
Galeri
-
Pintu Gerbang Gereja Santo Petrus dan Paulus, 2024
-
Tampak samping gereja pada tahun 2024
-
Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
Referensi
- ^ a b c "Paroki SS. Petrus dan Paulus (Mangga Besar)". Gereja Trinitas Paroki Cengkareng. 14 Agustus 2009. Diakses tanggal 7 Januari 2025.
Lihat juga
Pranala luar

Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.