![]() | Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Kantor Pos Yogyakarta | |
---|---|
![]() | |
![]() | |
Informasi umum | |
Jenis | Kantor pos |
Gaya arsitektur | Arsitektur Hindia |
Alamat | Jalan Panembahan Senopati 2 |
Kota | Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°48′06″S 110°21′55″E / 7.8016265°S 110.365139°E |
Perkiraan rampung | 1912 |
Pemilik | Pos Indonesia |
Kantor Pos Besar Yogyakarta adalah kantor pos yang terletak di Jl. Panembahan Senopati No. 2, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta yang selesai dibangun pada 1912, kantor pos ini awalnya dikenal dengan nama Post, Telegraaf en Telefoonkantoor. Bangunan ini dirancang oleh arsitek dari sebuah lembaga pemerintahan kolonial Belanda yang bertanggung jawab atas pekerjaan umum dan infrastruktur di Hindia Belanda yang bernama Burgerlijke Openbare Werken (BOW) pada 1910 dan selesai dua tahun kemudian. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.07/PW.007/MKP/2010.[1]
Gaya Arsitektur
Gaya arsitektur pada bangunan kantor pos ini menampilkan gaya arsitektur transisi antara Indische Empire Style (abad 18 dan 19) dan Arsitektur Kolonial Modern sehingga mencerminkan perpaduan antara estetika klasik Eropa dengan penyesuaian terhadap iklim dan budaya lokal.
Arsitektur bergaya transisi ini dapat dikenali dari atas bangunan yang terdapat nok acretorie atau akroter (kemuncak di sudut atap) yang berfungsi sebagai elemen penunjang estetika sekaligus sebagai simbol status dan identitas sejarah zaman kolonial. Selain akroter, di atap bangunan ini juga terdapat lucarne (jendela kecil di kemiringan atap) yang berfungsi sebagai hiasan dan juga merupakan ventilasi yang dapat mengalirkan udara dari luar ke dalam atap.[2]
Struktur pada bangunan ini dirancang menjorok keluar dalam posisi tegak lurus. Bangunan ini juga memiliki ciri khasnya berupa bukaan yang berada pada fasadnya yang memiliki dua jenis bukaan, yaitu bukaan persegi panjang dan bukaan setengah lingkaran. Di antara kedua bukaan tersebut, bukaan setengah lingkaran menjadi yang paling dominan dan menonjol pada fasad bangunan yang berjumlah enam buah.
Bangunan Kantor Pos Besar Yogyakarta memiliki orientasi arah ke utara dengan bentuk bangunan memanjang dari timur-barat yang mana orientasi ini tidak berubah dari awal mula pembangunannya. Corak bangunan bergaya indis ini nampak kental yang dapat dilihat dari atap langit-langit yang didesain tinggi dan memiliki struktur bangunan yang kokoh hingga ruangan yang cukup luas.[3]
Bangunan cagar budaya ini termasuk dalam kategori bangunan heritage kelas B yang artinya bangunan cagar budaya yang dapat dipugar dengan cara restorasi dan tidak mengubah fasad utama pada bangunan cagar budaya. Hingga saat ini, bangunan ini telah beberapa kali dilakukan pemugaran atas dasar pemanfaatan, di antarnanya penambahan bangunan, penambahan ruang (menggunakan sekat permanen maupun non-permanen), hingga pengecatan ulang yang menyesuaikan dengan warna aslinya. Bangunan ini mengalami renovasi atau pemugaran pertamanya pada 1986 dan renovasi kedua pada 1991.[4]
Referensi
- ^ Widayati, Indarti Nur (2014). Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
- ^ detikJateng, Tim. "Kantor Pos Besar Jogja, Konsep Arsitektur Transisi Indis-Kolonial Modern". detikjateng. Diakses tanggal 2025-02-24.
- ^ medcom.id. "MELIHAT LEBIH DEKAT KANTOR POS". osc.medcom.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-02-24.
- ^ detikJateng, Tim. "Kantor Pos Besar Jogja, Konsep Arsitektur Transisi Indis-Kolonial Modern". detikjateng. Diakses tanggal 2025-02-24.
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.