![]() | |
Kantor pusat di Capital Tower | |
Badan usaha milik negara | |
Industri | Manajemen dana (sovereign wealth fund) |
Didirikan | 22 Mei 1981 |
Pendiri | Pemerintah Singapura |
Kantor pusat | Singapura |
Tokoh kunci | Lee Hsien Loong (Chairman) Lawrence Wong (Deputi Chairman) Lim Chow Kiat (CEO)[1] |
AUM | ![]() (Juni 2023)[2] |
Karyawan | ~1.500[3] |
Situs web | www |
![]() ![]() ![]() ![]() |
GIC Pvt. Ltd. adalah sovereign wealth fund yang mengelola cadangan devisa dari Singapura. Didirikan oleh pemerintah Singapura pada tahun 1981 dengan nama Government of Singapore Investment Corporation (GIC), misi dari perusahaan ini adalah untuk menjaga dan meningkatkan daya beli dari cadangan devisa yang dimiliki oleh Singapura, dengan cara memperoleh imbal balik di atas tingkat inflasi global pada investasi yang dilakukan dengan jangka waktu selama 20 tahun.
Dengan 10 kantor di seluruh dunia, perusahaan ini berinvestasi ekuitas di negara maju dan negara berkembang, serta berinvestasi pada obligasi dan lahan yasan.[4] Sovereign Wealth Fund Institute (SWFI) memperkirakan bahwa aset dari perusahaan ini mencapai US$770 miliar hingga bulan September 2023,[5] sementara Forbes memperkirakan bahwa aset dari perusahaan ini mencapai US$744 miliar, setelah perusahaan ini mendapat pengalihan dana sebanyak US$137 miliar dari Monetary Authority of Singapore (MAS).[6][7]
Selain GIC, Singapura juga memiliki sovereign wealth fund lain, yakni Temasek Holdings, yang aset kelolaannya mencapai sekitar US$630 miliar, serta Central Provident Fund (CPF) yang memiliki aset sebesar US$397 miliar.[8] MAS juga memiliki aset sebesar US$478 miliar.
Sejarah
Pada tahun 1981, Goh Keng Swee, Wakil Perdana Menteri Singapura dan Chairman dari MAS saat itu, melihat tren tumbuhnya cadangan devisa dari Singapura dan memutuskan untuk menginvestasikan cadangan dari Singapura untuk masa depan dan kesejahteraan dari masyarakat Singapura. Ia kemudian mendapat nasihat dari N M Rothschild & Sons, dan akhirnya mendirikan perusahaan ini.[9]
Pemerintah Singapura lalu mengubah kebijakan investasinya, dengan menginvestasikan sebagian besar cadangan devisanya pada aset jangka panjang yang berbunga tinggi, bukannya pada aset likuid yang berbunga rendah.[10]
Sejumlah mantan pegawai MAS kemudian bekerja di perusahaan ini. Pada akhir dekade 1990-an, empat jabatan tertinggi di perusahaan ini pun dipegang oleh mantan pegawai MAS.
Investasi
Perusahaan ini berinvestasi pada berbagai macam aset keuangan, mulai dari utang pemerintah hingga infrastruktur, dan mengelola sendiri sekitar 80% dari total portofolionya.[11]
Secara tradisional, perusahaan ini berinvestasi secara terang-terangan.[12] Namun, selama krisis hipotek subprima pada tahun 2007–2010, sejumlah investasi dari perusahaan ini pun memicu kontroversi.[butuh rujukan] Pada tahun 2013, menurut Sovereign Wealth Fund Institute, perusahaan ini adalah salah satu sovereign wealth fund paling aktif.[13]
Pada tahun 2006, selama puncak gelembung lahan yasan di Amerika Serikat, perusahaan ini berinvestasi sebesar US$200 juta pada Stuyvesant Town–Peter Cooper Village, kompleks apartemen terbesar di Manhattan (serta pinjaman sekunder sebesar US$575 juta). Pengelola dari kompleks tersebut, Tishman Speyer Properties dan BlackRock Realty, gagal membayar pinjaman mereka pada tahun 2010, sehingga investasi dari perusahaan ini hangus.[14][15]
Pada akhir tahun 2007, selama tahap pertama dari krisis, perusahaan ini berinvestasi sebesar $11 miliar franc Swiss di UBS. Investasi tersebut kemudian diubah menjadi saham pada tahun 2010, dengan perkiraan kerugian sebesar 70%, walaupun sebagian ditutupi oleh kupon tetap sebesar 9%.[16][17] Perusahaan ini pun mengakui bahwa waktu untuk investasi tersebut kurang tepat. Perusahaan ini juga menyatakan bahwa investasi lain masih dapat menutupi kerugian dari investasi di UBS. Nilai dari portofolio perusahaan ini kemudian berhasil pulih seperti sebelum krisis tersebut.[18]
Pada tahun 2008, perusahaan ini berinvestasi sebesar US$6,88 miliar untuk menguasai 9% saham Citigroup.[19] Pada tahun 2009, perusahaan ini mengurangi kepemilikan sahamnya di Citigroup menjadi kurang dari 5%, untuk merealisasikan laba sebesar $1,6 miliar.[20]
Pada tanggal 30 Juli 2013, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang mengakuisisi Transport et Infrastructures Gaz France (TIGF) milik Total dengan harga €2,4 miliar (US$3,25 miliar). Selain perusahaan ini, konsorsium tersebut meliputi Snam dan EDF.[21]
Hingga tahun 2017, sekitar 34% dari total portofolio perusahaan ini berada di Amerika Serikat, 19% berada di Asia selain Jepang, 12% berada di Zona Euro, dan 12% lain berada di Jepang.[22]
Pada tahun 2017, diberitakan bahwa perusahaan ini akan membeli 10% saham OakNorth dengan harga £90 juta.[23]
Pada tahun 2021, perusahaan ini ikut berinvestasi pada Dapper Labs.[24]
Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham pialang reasuransi Miller yang dipegang oleh Cinven.[25]
Performa
Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya, perusahaan ini menerbitkan laporan yang berisi informasi mengenai imbal balik 20 tahunan yang diperoleh, bagaimana perusahaan ini dikelola, dan bagaimana perusahaan ini menginvestasikan cadangan devisa dari Singapura.
Perusahaan ini tidak mengungkapkan jumlah dana yang mereka kelola dan laba/rugi mereka, karena hal tersebut akan mengungkapkan jumlah cadangan dari Singapura, sehingga memudahkan spekulator untuk menyerang dolar Singapura selama periode rawan.[26]
Sejak tahun 2011, perusahaan ini juga menerbitkan laporan mengenai imbal balik 5 tahunan dan 10 tahunannya, untuk menyediakan pandangan mengenai performa dari investasi jangka menengah, walaupun perusahaan ini tetap fokus pada investasi jangka panjang. Laporan tersebut juga dilengkapi dengan dua portofolio komposit dan statistik volatilitas untuk mencerminkan tingkat risiko dari portofolio dan untuk menyediakan perspektif dalam melihat imbal balik yang didapat oleh perusahaan ini.
Untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017, tingkat imbal balik 20 tahunan dari perusahaan ini mencapai 3,7%. Dalam mata uang dolar Amerika Serikat, perusahaan ini memperoleh tingkat imbal balik 5 tahunan, 10 tahunan, dan 20 tahunan masing-masing sebesar 5,1%, 4,3%, dan 5,7%.[22]
Pada bulan Agustus 2021, untuk pertama kalinya, perusahaan ini memperkirakan bahwa jumlah aset yang mereka kelola telah mencapai US$744 miliar atau lebih dari S$1 triliun, dengan imbal balik sebesar 37,5%.
Pengelolaan dan manajemen risiko
Dana yang dikelola oleh perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah Singapura. Imbal balik yang diperoleh perusahaan ini pun disetorkan ke pemerintah Singapura untuk dibelanjakan di bidang pendidikan, litbang, pelayanan kesehatan, dan infrastruktur.[27]
Sebagai sebuah perusahaan Fifth Schedule di bawah Konstitusi Singapura, perusahaan ini pun bertanggung jawab langsung ke Presiden Singapura. Presiden pun berhak memperoleh informasi yang diperlukan dari perusahaan ini untuk memungkinkannya menjaga cadangan dari Singapura. Auditor Jenderal, yang ditunjuk oleh Presiden, juga menyerahkan laporan tahunan kepada Presiden dan Parlemen atas audit yang ia lakukan terhadap perusahaan ini.[28]
Perusahaan ini mengelola risiko dengan cara berinvestasi pada portofolio yang beragam, dengan sebaran kelas aset, sektor bisnis, dan geografi yang merata. Keragaman tersebut pun membuat performa dari perusahaan ini harus diukur atas dasar portofolio secara keseluruhan, bukannya atas dasar investasi tertentu.[29] Pendekatan manajemen risiko dari perusahaan ini terdiri dari tiga komponen, yakni risiko portofolio, risiko proses, dan risiko orang.[30]
Sebagai bagian dari International Forum of Sovereign Wealth Funds,[31][32] suksesor dari International Working Group of SWFs yang mengembangkan Prinsip Santiago pada bulan Oktober 2008, perusahaan ini pun mempublikasikan bagaimana cara mereka beradaptasi dan menerapkan prinsip.[33]
Bingkai kerja investasi baru
Pada tahun 2013, perusahaan ini menerapkan bingkai kerja investasi baru guna memberi lebih banyak fleksibilitas untuk fokus pada "investasi yang mungkin lebih berisiko dalam jangka pendek, tetapi akan menghasilkan imbal balik dalam jangka panjang."[34]
Bingkai kerja baru tersebut pun mendefinisikan tujuan investasi jangka panjang, faktor pendorong risiko dan imbal balik, serta tanggung jawab dari manajemen perusahaan ini dengan lebih jelas.[35]
Referensi
- ^ "Lim Chow Kiat named GIC CEO from Jan 2017". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2017. Diakses tanggal 15 January 2017.
- ^ "GIC Private Limited (GIC)".
- ^ "GIC".
- ^ "FY16/17 Report on the Management of the Government's Portfolio" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 March 2018. Diakses tanggal 15 March 2018. Retrieved 21 March 2018.
- ^ "GIC Private Limited (GIC)".
- ^ "Singapore's US$744 billion fund GIC eyes China's property assets". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2021-12-17. Diakses tanggal 2022-12-09.
- ^ "Singapore's GIC Set to Manage Extra $137 Billion in Reserves". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). 2022-01-12. Diakses tanggal 2022-12-08.
- ^ "Portfolio Performance". Diakses tanggal 21 March 2018.
- ^ Hamilton-Hart, Natasha (2003). Asian states, Asian bankers : Central banking in Southeast Asia. Singapore: Singapore University Press. hlm. 89. ISBN 9971-69-270-8.
- ^ "HistorySG". Government of Singapore Investment Corporation is Formed. National Library Board Singapore. Diakses tanggal 30 May 2015.
- ^ Adamson, Loch (2013-09-24). "Sovereign Wealth Funds Look for Inside Edge by Managing Money In-House". Institutional Investor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-06.
- ^ Thal Larsen, Peter; Dickson, Martin (2008-02-06). "Transcript: Tony Tan of Singapore's Government Investment Corporate". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-10.
- ^ "The Most Active Sovereign Wealth Fund Investors of 2013". Sovereign Wealth Fund Institute. 25 March 2014.
- ^ Lim, Kevin (11 January 2010). "GIC says booked loss from $675mln Stuyvesant investment". Reuters.
- ^ Bagli, Charles V.; Haughney, Christine (25 January 2010). "Wide Fallout in Failed Deal for Stuyvesant Town". NY Times. Diakses tanggal 4 May 2010.
- ^ "GIC invests $14 billion in Swiss bank UBS". AsiaOne. 11 December 2007.
- ^ "UBS stake may be worth 70 pct less as GIC converts". Reuters. 11 February 2010.
- ^ Huang, Ryan (19 September 2011). "GIC defends UBS investment". ChannelNewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2012. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "Citigroup". GIC homepage. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2009. Diakses tanggal 13 May 2010.
- ^ "GIC Pares Citigroup Stake". Bloomberg. 22 September 2009.
- ^ "GIC Private Limited Part of Consortium that Acquires Total’s Gas Transport and Storage Unit." Sovereign Wealth Fund Institute. 16 August 2013. Retrieved 21 August 2013.
- ^ a b "FY16/17 Report on the Management of the Government's Portfolio" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 March 2018. Diakses tanggal 15 March 2018.
- ^ "Singapore's GIC takes $120 million stake in Britain's OakNorth bank". Reuters (dalam bahasa Inggris). 3 November 2017. Diakses tanggal 2018-07-30.
- ^ "NBA Top Shot creator Dapper Labs raises another $250 million". 22 September 2021.
- ^ "GIC to buy out partner to become majority shareholder of reinsurance broker Miller". THE BUSINESS TIMES. Diakses tanggal 2023-12-11.
- ^ "GIC Manages its investment portfolio for the long term". Today. 23 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2012. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "Ask MOF". Singapore Ministry of Finance. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 October 2016. Diakses tanggal 22 October 2016.
- ^ "Institutional Framework and Governance Structure" (PDF). 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 October 2011. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "GIC Manages its investment portfolio for the long term". 23 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2012. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "GIC in a risky world". Oxford SWF Project. 27 July 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2012. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "Santiago Principles". Gic. Gic.com.sg. Diakses tanggal 22 October 2016.
- ^ "GIC Private Limited". International Forum of Sovereign Wealth Fund. Diakses tanggal 22 October 2016.
- ^ "Singapore's GIC: Assess Thyself!". Oxford SWF Project. 9 August 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2011. Diakses tanggal 29 December 2011.
- ^ "GIC changes investment framework for greater flexibility". Today. 2 August 2013.
- ^ "GIC posts 4% real returns rate". Channel NewsAsia. 2 August 2013.
Pranala luar
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.