Cao Zhen | |
---|---|
曹真 | |
![]() Ilustrasi Cao Zhen dari Dinasti Qing | |
Menteri Perang (大司馬) | |
Masa jabatan 16 Maret 230 – April atau Mei 231 | |
Penguasa monarki | Cao Rui |
Jenderal Besar (大將軍) | |
Masa jabatan Januari atau Februari 227 – 16 Maret 230 | |
Penguasa monarki | Cao Rui |
![]() | |
Jenderal Senior Pasukan Tengah (中軍大將軍) | |
Masa jabatan 222 – Januari atau Februari 227 | |
Penguasa monarki | Cao Pi |
Jenderal Senior Pasukan Atas (上軍大將軍) | |
Masa jabatan 222 | |
Penguasa monarki | Cao Pi |
Jenderal Penjaga Barat (鎮西將軍) | |
Masa jabatan 220–222 | |
Penguasa monarki | Cao Pi |
Pelindung Pasukan Penyerang Shu (征蜀護軍) | |
Masa jabatan 219–220 | |
Penguasa monarki | Kaisar Xian dari Han |
Kanselir | Cao Cao |
Komandan Pasukan Tengah (中領軍) | |
Masa jabatan 218–219 | |
Penguasa monarki | Kaisar Xian dari Han |
Kanselir | Cao Cao |
Jenderal Resolut Pusat (中堅將軍) | |
Masa jabatan 217–218 | |
Penguasa monarki | Kaisar Xian dari Han |
Kanselir | Cao Cao |
Informasi pribadi | |
Lahir | Unknown[1] |
Meninggal | April atau Mei 231[a][3] Luoyang, Henan |
Anak |
|
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Pekerjaan | Jenderal |
Nama kehormatan | Zidan (子丹) |
Nama anumerta | Marquis Yuan (元侯) |
Gelar | Marquis Shaoling (邵陵侯) |
![]() ![]() |
Cao Zhen (曹真,185 – 231) nama kehormatan Zidan adalah jendral militer yang melayani Cao Cao dari kerajaan Cao Wei selama periode akhir Dinasti Han dan periode Tiga Kerajaan di Tiongkok. Cao Zhen juga merupakan keponakan jauh Cao Cao, meskipun ia memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Cao Zhen berpartisipasi dalam banyak kampanye melawan tentara Liu Bei dan Sun Quan. Dari tahun 227, ia banyak terlibat dalam melawan Ekspedisi Utara Zhuge Liang.[3] Setelah ia meninggal, ia dianugerahi gelar Marquis Yuan
Latar belakang keluarga
Ada dua catatan mengenai asal usul Cao Zhen. Pertama dari Catatan Sejarah Tiga Negara dan Kitab Wei (魏書; oleh Wang Chen) menyatakan bahwa Cao Zhen merupakan seorang kerabat jauh Cao Cao,[4] seorang panglima perang yang menjadi kanselir agung pada masa Akhir Dinasti Han dan mengendalikan pemerintah pusat. Ayahnya, Cao Shao (曹邵), merupakan staf dekat Cao Cao yang dikenal pintar dan setia. Pada 191, saat Cao Cao mengumpulkan tentara untuk bergabung dengan Koalisi Guandong, ia menugaskan Cao Shao untuk merekrut tentara dari berbagai daerah. Huang Wan (黃琬), Inspektur Provinsi Yu pada masa itu ingin membunuh Cao Cao, tetapi Cao Shao mengorbankan nyawanya kepada Cao Cao dan meninggal.[5][6][b]
Catatan kedua berasal dari Weilüe, yang menyebut bahwa Cao Zhen merupakan anak angkat dan awalnya menyandang marga Qin (秦). Dalam catatan ini, ayah Cao Zhen bernama Qin Bonan (秦伯南) yang merupakan teman dekat Cao Cao. Pada 195, saat Cao Cao diserang Yuan Shu, ia mencari suaka di rumah Qin Bonan. Saat tentara Yuan Shu sampai di rumah Qin Bonan untuk mencari Cao Cao, Qin Bonan mengorbankan nyawanya kepada Cao Cao dengan berkata bahwa dialah Cao Cao, menyebabkannya dibunuh. Atas rasa terima kasih kepada Qin Bonan, Cao Cao mengadopsi anak-anaknya dan mempersilakan mereka untuk menyandang marganya.[7]
Pengabdian dengan Cao Cao
Apapun cerita yang dicatat dalam sejarah, Cao Cao merasa kasihan dengan Cao Zhen dan memperbolehkannya untuk tinggal bersama salah satu putranya, Cao Pi. Suatu hari, saat Cao Zhen berada di hutan dan berburu, ia diikuti oleh seekor harimau yang mulai mengejarnya. Cao Zhen melihat balik dan menembak satu anak panah yang membunuh harimau tersebut.[8] Cao Cao sangat kagum terhadap keberanian yang ditunjukkan oleh Cao Zhen sampai mengangkat putra angkatnya menjadi seorang perwira di pasukan elit "Kavaleri Harimau dan Macan Tutul" (虎豹騎) di angkatan bersenjatanya. Cao Zhen merasakan kemenangan pertamanya saat melawan para bandit di Kecamatan Lingju (靈丘縣). Dalam rangka merayakan pencapaian ini, pemerintah Dinasti Han memberi gelar Marquis Desa Lingshou (靈壽亭侯).[9]
Kampanye Hanzhong
Antara 217 sampai 219,[10] Cao Zhen berada di Hanzhong melawan rival Cao Cao, Liu Bei yang baru melancarkan kampanye untuk merebut Hanzhong dari Cao Cao. Saat Liu Bei mengirimkan jenderalnya Wu Lan (吳蘭) untuk menyerang Xiabian, Cao Cao memerintah sepupunya, Cao Hong untuk memimpin serangan melawan musuh. Cao Hong bersama dengan Cao Xiu dan Cao Zhen melawan di Xiabian dan mengalahkan Wu Lan.[11] Atas pencapaian ini, Cao Zhen diangkat sebagai Jenderal Resolut Pusat (中堅將軍).[12]
Saat Cao Zhen kembali ke Chang'an, ia diangkat sebagai Komandan Pasukan Tengah (中領軍). Namun saat yang sama, Xiahou Yuan baru saja gugur di Gunung Dingjun saat melawan pasukan Liu Bei yang dikomandoi Huang Zhong. Cao Cao menjadi khawatir bahwa Liu Bei akan kemudian menyerang Lintasan Yangping, maka ia mengomisi Cao Zhen untuk menjadi Pelindung Pasukan Penyerang Shu (征蜀護軍) dan memerintahnya dengan Xu Huang untuk menyerang jenderal Liu Bei, Gao Xiang di Lintasan Yangping. Cao Zhen dan Xu Huang berhasil memukul mundur Gao Xiang, meningkatkan semangat perang pasukan Cao Cao untuk sementara waktu.
Namun pada akhirnya setelah kebuntuan perang, Cao Cao memutuskan untuk menyerahkan Hanzhong[10] kepada Liu Bei jadi ia memerintah agar seluruh pasukannya mundur. Saat yang sama, ia memerintah Cao Zhen untuk pergi ke Kabupaten Wudu (武都郡) untuk bertemu dengan Cao Hong dan menyampaikannya untuk mundur ke Chencang (陳倉).[13]
Pengabdian kepada Cao Pi
Setelah Cao Cao meninggal pada Maret 220, Cao Pi mewarisinya sebagai Raja Wei (魏王) dan kanselir agung (丞相) Dinasti Han.[14] Cao Zhen ditunjuk sebagai Jenderal Penjaga Barat (鎮西將軍) dan memerintahnya untuk mengawasi operasi militer di wilayah Yong dan Liang di Tiongkok Barat. Ia juga menaikkan gelarnya menjadi marquis distrik dengan gelar Marquis Distrik Dong (東鄉侯).[15] Pada masa jabatan Cao Zhen, saat Zhang Jin (張進) mulai memberontak di Jiuquan, ia memerintah bawahannya Fei Yao untuk menumpas pemberontakan tersebut. Fei Yao berhasil dan membunuh Zhang Jin.[16]
Pada akhir 220, Cao Pi memaksa Kaisar Xian dari Han untuk mundur, mengakhiri Dinasti Han, dan mendeklarasikan negara Cao Wei dengan dia sebagai kaisar baru.[14] Dua tahun kemudian, Cao Zhen dipanggil Cao Pi ke Luoyang dimana ia diangkat sebagai Jenderal Senior Pasukan Atas (上軍大將軍), memberikannya kapak seremonial, dan memberi otoritas penuh untuk mengelola angkatan bersenjata Wei.[17]
Insiden dengan Wu Zhi
Pada 224, Cao Pi memerintah Wu Zhi untuk merayakan kepulangan Cao Zhen dari sebuah kampanye militer. Di dekrit Cao Pi, ia memerintah agar seluruh perwira militer dengan pangkat Jenderal Senior (上將軍) dengan status ""Khusus Tingkat Lanjut" (特進) dan bawahnya harus hadir. Selama jamuan makan, Wu Zhi memerintahkan para aktor untuk membuat sandiwara untuk mengolok-olok Cao Zhen dan Zhu Shuo (朱鑠), yang masing-masing bertubuh gemuk dan kurus. Cao Zhen menjadi marah dan berteriak kepada Wu Zhi, "Apakah kamu dan anak buahmu ingin berkelahi denganku dan anak buahku?" Cao Hong dan Wang Zhong memperparah situasi dengan berkata kepada Wu Zhi, "kalau kamu mau membuat sang jenderal (Cao Zhen) mengaku bahwa ia gendut, kamu harus menujukkan bahwa kamu kurus". Cao Zhen menghunus pedangnya dan berkata "saya akan membunuh siapa yang mengolok saya". Wu Zhi juga menghunus pedangnya dan menghina Cao Zhen, "Cao Zidan, kau bukan daging di bawah pisau jagal. Tenggorokanku tidak akan bergetar saat menelanmu dan gigiku tidak akan bergemeletuk saat mengunyahmu. Beraninya kau bersikap kasar seperti itu!" Zhu Shuo berdiri dan mencoba meredakan ketegangan dengan berkata kepada Wu Zhi, "Yang Mulia memerintahkanmu untuk menyelenggarakan hiburan bagi semua orang. Apakah kamu harus melakukan ini?" Wu Zhi kemudian berteriak kepada Zhu Shuo, "Zhu Shuo, beraninya kamu meninggalkan tempat dudukmu!" Semua orang kemudian kembali ke tempat duduk mereka. Zhu Shuo merasa marah tetapi tidak mengatakan apa-apa, dan kembali ke tempat duduknya dan menggunakan pedangnya untuk menghantam tanah.[18]
Penilaian
Cao Zhen dikenal murah hati dengan kekayaan pribadinya. Pada masa mudanya, ia diangkat sebagai anak Cao Cao dengan adiknya Cao Zun (曹遵), seorang kerabat jauh, dan Zhu Zan (朱讚), teman sekampungnya. Cao Zun dan Zhu Zan meninggal muda dan Cao Zhen merasa kasihan sampai meminta Cao Rui untuk membagikan sebagian wilayah kekuasaannya kepada anak-anak mereka. Maka, Cao Rui mengeluarkan dekrit untuk memuji kemurahan hati Cao Zhen dan memberikan gelar Marquis Kedua kepada anak-anak Cao Zun dan Zhu Zan dan memberikan mereka masing-masing 100 pajak rumah tangga.[19]
Cao Zhen juga dikenal berbagi suka dan duka dengan pasukannya setiap kali ia memimpin mereka ke medan perang. Setiap kali setelah pertempuran, jika tidak ada cukup hadiah untuk diberikan kepada semua anak buahnya, ia akan menggunakan kekayaan pribadinya untuk menutupi kekurangannya. Anak buahnya dengan senang hati menerima kebaikannya.[20]
Keluarga
Cao Zhen memiliki enam orang putra, Cao Shuang, Cao Xi (曹羲), Cao Xun (曹訓), Cao Ze (曹則), Cao Yan (曹彥) and Cao Ai (曹皚). Cao Shuang mewarisi gelar Marquis Shaoling (邵陵侯), sementara lima putra lainnya memiliki gelar marquis sendiri.[21] Pada Januari 239, sebelum Cao Rui meninggal, ia memerintah Cao Shuang untuk menjadi wali penguasa untuk putra angkatnya, Cao Fang bersama Sima Yi. Pada 249, Sima Yi melancarkan kudeta melawan Cao Shuang dan dengan sukses merebut kekuasaan darinya. Setelah kudeta, Cao Shuang dan adik-adiknya dituding ingin makar dan kemudian dihukum mati bersama keluarga mereka.[22]
Catatan kaki
- ^ Biografi Cao Rui di "Sanguozhi" mencatat bahwa Cao Zhen meninggal pada bulan 3 pada tahun kelima era "Taihe" pada masa pemerintahan Cao Rui[2] Bulan ini jatuh antara pada tanggal 20 April sampai 18 Mei 231 di kalender masehi.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamafn1
Referensi
- ^ Although Cao Zhen's age when he died was not recorded, depending on the account of his origins, he was a child in 191 (Weishu) or 195 (Weilüe). Thus, his birth year is likely to be in the 180s or early 190s.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaSGZ 3 death date
- ^ a b de Crespigny (2007), hlm. 50.
- ^ (曹真字子丹,太祖族子也。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (太祖起兵,真父邵募徒衆,為州郡所殺。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (魏書曰:邵以忠篤有才智,為太祖所親信。初平中,太祖興義兵,邵募徒衆,從太祖周旋。時豫州刺史黃琬欲害太祖,太祖避之而邵獨遇害。) Weishu annotation in Sanguozhi vol. 9. Note that the annotation recorded that this event happened during the middle part of the Chu'ping era of Emperor Xian's reign.
- ^ (魏略曰:真本姓秦,養曹氏。或云其父伯南夙與太祖善。興平末,袁術部黨與太祖攻劫,太祖出,為寇所追,走入秦氏,伯南開門受之。寇問太祖所在,荅云:「我是也。」遂害之。由此太祖思其功,故變其姓。) Weilǜe annotation in Sanguozhi vol. 9.
- ^ (太祖哀真少孤,收養與諸子同,使與文帝共止。常獵,為虎所逐,顧射虎,應聲而倒。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (太祖壯其鷙勇,使將虎豹騎。討靈丘賊,拔之,封靈壽亭侯。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ a b Zizhi Tongjian vol. 68.
- ^ (劉備遣將吳蘭屯下辯,太祖遣曹洪征之,以休為騎都尉,參洪軍事。太祖謂休曰:「汝雖參軍,其實帥也。」洪聞此令,亦委事於休。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (以偏將軍將兵擊劉備別將於下辯,破之,拜中堅將軍。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (從至長安,領中領軍。是時,夏侯淵沒於陽平,太祖憂之。以真為征蜀護軍,督徐晃等破劉備別將高詳於陽平。太祖自至漢中,拔出諸軍,使真至武都迎曹洪等還屯陳倉。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ a b Zizhi Tongjian vol. 69.
- ^ (文帝即王位,以真為鎮西將軍,假節都督雍、涼州諸軍事。錄前後功,進封東鄉侯。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (張進等反於酒泉,真遣費耀討破之,斬進等。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (黃初三年還京都,以真為上軍大將軍,都督中外諸軍事,假節鉞。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (質別傳曰: ... 質黃初五年朝京師,詔上將軍及特進以下皆會質所,大官給供具。酒酣,質欲盡歡。時上將軍曹真性肥,中領軍朱鑠性瘦,質召優,使說肥瘦。真負貴,恥見戲,怒謂質曰:「卿欲以部曲將遇我邪?」驃騎將軍曹洪、輕車將軍王忠言:「將軍必欲使上將軍服肥,即自宜為瘦。」真愈恚,拔刀瞋目,言:「俳敢輕脫,吾斬爾。」遂罵坐。質案劒曰:「曹子丹,汝非屠机上肉,吳質吞爾不搖喉,咀爾不搖牙,何敢恃勢驕邪?」鑠因起曰:「陛下使吾等來樂卿耳,乃至此邪!」質顧叱之曰:「朱鑠,敢壞坐!」諸將軍皆還坐。鑠性急,愈恚,還拔劒斬地。遂便罷也。) Wu Zhi Biezhuan annotation in Sanguozhi vol. 21.
- ^ (真少與宗人曹遵、鄉人朱讚並事太祖。遵、讚早亡,真愍之,乞分所食邑封遵、讚子。詔曰:「大司馬有叔向撫孤之仁,篤晏平乆要之分。君子成人之羙,聽分真邑賜遵、讚子爵關內侯,各百戶。」) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (真每征行,與將士同勞苦,軍賞不足,輒以家財班賜,士卒皆願為用。) Sanguozhi vol. 9.
- ^ (子爽嗣。帝追思真功,詔曰:「大司馬蹈履忠節,佐命二祖,內不恃親戚之寵,外不驕白屋之士,可謂能持盈守位,勞謙其德者也。其悉封真五子羲、訓、則、彥、皚皆為列侯。」) Sanguozhi vol. 9.
- ^ Zizhi Tongjian vol. 75.
Pranala luar
- Chen Shou (2002). San Guo Zhi. Yue Lu Shu She. ISBN 7-80665-198-5.
- Luo Guanzhong (1986). San Guo Yan Yi. Yue Lu Shu She. ISBN 7-80520-013-0.
- Lo Kuan-chung; tr. C.H. Brewitt-Taylor (2002). Romance of the Three Kingdoms. Tuttle Publishing. ISBN 0-8048-3467-9.
Konten ini disalin dari wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.