Bintang ini melambangkan artikel pilihan di Wikipedia. Artikel pilihan adalah artikel-artikel terbaik di Wikipedia, yang ditentukan oleh komunitas. Sebelum dimasukkan ke dalam daftar ini, artikel-artikel tersebut dinilai dan dibahas di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, untuk memastikan keakuratan, kenetralan, kelengkapan, dan gaya penulisan, berdasarkan Wikipedia:Kriteria artikel pilihan.
Saat ini terdapat 415 artikel pilihan dari 735.879 artikel di Wikipedia, yang berarti ada satu artikel pilihan untuk setiap 1.773 artikel di Wikipedia.
Artikel yang berhasil mendapatkan status artikel pilihan akan diberikan bintang () pada pojok kanan atasnya. Selain itu, apabila suatu artikel merupakan artikel pilihan di Wikipedia bahasa lain, akan diberikan bintang pada pranala interwiki di sisi kiri bawah artikel.
Sidang Nürnberg digelar oleh Sekutu untuk mengadili orang-orang yang mewakili pemerintah Jerman Nazi yang kalah perang, atas dakwaan merencanakan serta melancarkan invasi ke negara-negara lain di Eropa, dan atas kekejaman terhadap warga negara-negara tersebut pada Perang Dunia II. Dari tanggal 20 November 1945 sampai 1 Oktober 1946, Sidang Militer Internasional (International Military Tribunal, IMT) mengadili 21 pejabat penting Jerman Nazi yang berasal dari lembaga politik, militer, dan ekonomi, serta enam organisasi di Jerman. Tujuan dari sidang ini bukan hanya untuk menghukum para terdakwa, tetapi juga untuk mengumpulkan bukti-bukti yang tak terbantahkan tentang kejahatan Nazi, mengajarkan sejarah kepada Jerman yang kalah perang, dan menghapuskan pengaruh para kaum elite di Jerman. Sebagian besar terdakwa juga dituntut atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pembunuhan sistematis terhadap jutaan orang Yahudi dalam Holokaus juga menjadi pokok dalam persidangan. Meskipun kontroversial pada saat itu karena mengkriminalisasi kejahatan agresi secara retroaktif, keputusan sidang yang meminta pertanggungjawaban individu atas pelanggaran hukum internasional dianggap sebagai "awal mula hukum pidana internasional". (Selengkapnya...)