Mae Carol Jemison merupakan astronaut perempuan berkulit hitam yang pertama di dunia. Dia lahir pada tanggal 17 Oktober 1956.^[1] Dia merupakan anak termuda di keluarganya. Dia berasal dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya seorang tukang kayu dan ibunya seorang guru. Dia merupakan perempuan pertama yang menjadi astronaut yang berasal dari keluarga campuran antara Afrika dan Amerika. Jemison mulai bergabung dengan NASA sejak tanggal 4 Juni 1987. Dia menjadi satu-satunya perempuan pertama yang menjadi astronaut.

Pada tahun 1992 tempatnya pada tanggal 12 September, Jemison mendapat kesempatan untuk terbang ke angkasa untuk menjalankan misi STS47. Dalam misi tersebut dia berangkat dengan teamnya yang berjumlah enam orang, dan dia satu-satunya perempuan yang ikut di dalamnya. Berkat kerja kerasnya dia dia mendapat banyak penghargaan dan gelar Doktor Honoris Causa.

Jemison lahir di Alabama, tumbuh besar di Chicago, dan lulus dari Teknik Kimia Universitas Stanford sekaligus dari Program Studi Afrika-Amerika. Dia kemudian memperoleh gelar dokternya dari Universitas Cornell. Jemison kemudian bertugas sebagai dokter umum di Peace Corps Liberia dan Sierra Leone dari tahun 1983 sampai 1985. Jameson bercita-cita untuk menjadi astronaut, sehingga dia melamar masuk ke NASA. Pada tahun 1993 Jemison meninggalkan NASA dan menirikan perusahaan riset teknologi. Kemudian dia juga mendirikan yayasan pendidikan nirlaba dan berhasil meluncurkan 100 Year Starship project yang disponsori DARPA. Jemison aktif pula menulis beberapa buku untuk anak-anak dan muncul di acara televisi, termasuk di episode Star Trek: The Next Generation tahun 1993. Dia memperoleh beberapa gelar doktor kehormatan dan tercatat di National Women's Hall of Fame and the International Space Hall of Fame.

Mae Carol Jemison lahir di Decatur, Alabama pada 17 Oktober 1956,^[2] sebagai anak terakhir dari tiga bersaudara. Ayahnya, Charlie Jemison adalah seorang pengawas divisi pemeliharaan di organisasi amal, dan ibunya, Dorothy Jemison berkarier sebagai guru Bahasa Inggris dan Matematika di Sekolah Dasar Ludwig van Beethoven di Chicago, Illinois.^[3] Awalnya, keluarga Jemison tinggal di Woodlawn, lalu pindah ke area Morgan Park.^[4] Sejak kecil, Jemison tahu bahwa dia ingin mempelajari sains dan pergi ke luar angkasa. Aktris Afrika-Amerika Nichelle Nichols yang berperan sebagai Letnan Uhura di serial televisi menumbuhkan rasa ingin tahunya tentang luar angkasa.^[5]

Mae Jemison telah menulis beberapa buku yang mengangkat kisah hidupnya serta eksplorasi sains dan luar angkasa. Buku pertamanya, Find Where the Wind Goes (2001),^[6] adalah sebuah memoar yang ditujukan untuk anak-anak. Dalam buku ini, Jemison menceritakan perjalanan hidupnya, mulai dari masa kecil, pengalaman di Stanford University, tugasnya di Peace Corps, hingga menjadi astronot. Kritik terhadap buku ini mencatat bahwa bagian tentang masa kecilnya sangat menarik, sementara penggambarannya mengenai pengalaman akademik menyoroti tantangan yang dihadapinya akibat stereotip gender dan rasial.

Pada tahun 2013, Jemison bersama Dana Meachen Rau menerbitkan seri buku anak-anak berjudul A True Book,^[7] yang terdiri dari empat buku tentang tata surya dan eksplorasi luar angkasa.^[8] Setiap buku dalam seri ini menyertakan tantangan "Find the Truth", di mana pembaca diberikan pertanyaan benar atau salah dengan jawaban yang diungkapkan di akhir cerita. Seri ini mendapat tanggapan positif sebagai pengantar menarik tentang tata surya, meskipun beberapa teori dalam buku tersebut dinilai sudah usang.

Selain buku-buku tersebut, Jemison juga berkontribusi dalam antologi Sisterhood Is Forever: The Women's Anthology for a New Millennium (2003) dengan esainya "Outer Space: The Worldly Frontier".^[9] Ia juga menulis S.E.E.ing the Future: Science, Engineering and Education,^[10] yang membahas peran sains dan teknologi dalam membentuk masa depan.

Mae Jemison telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam sains, teknologi, dan eksplorasi luar angkasa. Pada tahun 1988,^[11] ia dianugerahi Essence Science and Technology Award, diikuti oleh penghargaan Gamma Sigma Sigma Woman of the Year pada tahun 1990. Pada awal 1990-an, ia diakui sebagai salah satu dari "10 Wanita Berprestasi untuk Dekade 1990-an" oleh McCall's (1991) serta menerima penghargaan dari Johnson Publications dan Ebony atas pencapaiannya dalam komunitas Afrika-Amerika (1992).

Pada tahun 1993, Jemison masuk dalam National Women's Hall of Fame, menerima Kilby Science Award, dan diakui sebagai salah satu dari "50 Wanita Paling Berpengaruh" oleh Ebony Magazine. Pada tahun yang sama, ia juga menjadi Montgomery Fellow di Dartmouth College dan masuk dalam daftar "50 Orang Tercantik di Dunia" versi People Magazine.

Pada tahun-tahun berikutnya, ia terus mendapat pengakuan, termasuk dimasukkan dalam daftar "100 Tokoh Afrika-Amerika Terbesar" oleh Molefi Kete Asante (2002) dan menjadi anggota Texas Women's Hall of Fame (2002). Ia juga menerima penghargaan Intrepid Award dari National Organization for Girls (2003), International Space Hall of Fame (2004), serta Rachel Carson Award dari National Audubon Society (2005).

Pada dekade berikutnya, Jemison menerima Buzz Aldrin Space Pioneer Award (2017), diangkat sebagai Honorary Chancellor di Florida Southern College (2019), dan dianugerahi Sylvanus Thayer Award oleh Akademi Militer Amerika Serikat (2021), yang menyoroti kontribusinya dalam sains dan pendidikan.^[12]

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Mae Jemison.