Pusat Ensiklopedia
Brosur PMB Universitas
Fakultas Akademik
S1 Manajemen (S.M) S1 Akuntansi (S.Ak) S1 Teknik Informatika (S.Kom) S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) S1 Sistem Komputer (S.Kom) S1 Sistem Informasi (S.Kom) S1 Bisnis (S.Bns) S1 Kewirausahaan (S.Bns)

Fakultas Vokasi
D4 Komputerisasi Akuntansi (S.Tr.Kom) D3 Manajemen Perdagangan (A.Md.M) D3 Komputerisasi Akuntansi (A.Md.Kom) D3 Teknik Informatika (A.Md.Kom) D3 Teknik Komputer (A.Md.Kom)
  • Home
  • Pendaftaran Mahasiswa
  • Info Beasiswa
  • Uang/Biaya Perkuliahan
  • Benefit Unggulan
  • Ribuan Loker Setiap Hari
  1. Ensiklopedia Dunia
  2. Jalur trem lintas Surabaya
Jalur trem lintas Surabaya
KLIK DISINI UNTUK MELIHAT PENGUMUMAN SBMPTN 2023
Jalur trem lintas Surabaya
Peta jaringan rel kereta api SS, NIS, dan trem lintas Surabaya OJS pada tahun 1943
Ikhtisar
JenisLintas utama
SistemJalur trem perkotaan
StatusTidak beroperasi
Operasi
Dibangun olehOost-Java Stoomtram Maatschappij
Dibuka1889
Ditutup1978
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
Karakteristik lintasLintas datar
DepoWonokromo
Data teknis
Panjang rel50 km
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi20 s.d. 40 km/jam
Peta rute

Legenda
WOK–UJ
ke Ujung
WOK
Wonokromo Kota
TNS
Tangsi
GNI
Gunung Sari
KEW
Kedurus Wesel
KER
Kedurus
KED
Keduru Duku
MLT
Mlaten
KAP
Karangpilang
NGM
Ngelom
RHG
Rumahgede
TMN
Taman
KLE
Kletek
BRW
Bringin Wetan
KMD
Kumendung OJS
TSB
Trosobo
SDH
Sidhorogo
BHR
Boharan OJS
BDM
Bendomungel
KMS
Kemasan
KMP
Kempaan
PSS
Pasar Sapi
PSK
Pasar Krian
KRK
Krian OJS
Layanan trem listrik membelah Kota Surabaya

Jalur trem lintas Surabaya adalah nama yang diberikan kepada sejumlah jalur trem yang melewati perkotaan Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jalur ini dahulu dioperasikan oleh Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) serta merupakan satu-satunya jalur trem yang tersisa yang dimiliki oleh OJS pasca-kemerdekaan. Jalurnya menghubungkan Ujung (Pelabuhan Tanjung Perak) dengan Wonokromo, Surabaya dan dilanjut menuju Krian.

Saat ini seluruh jalurnya termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya.

Sejarah

Ujung–Krian

OJS mulai membangun jalur di Surabaya sebagai modal awal operasional perusahaan tersebut. Pembagian lintasnya menurut tanggal-tanggal peresmian dari verslag yang dibuat oleh OJS dapat dilihat pada tabel berikut.[1]

Segmen Tanggal peresmian Keterangan
Ujung–Fort Prins Hendrik 10 Desember 1889 Dalam peta 1905, tergambar bahwa jalur ini melewati tepian Kali Mas Surabaya.
Fort Prins Hendrik–Staatsspoorweg-Station (Surabaya Kota) 17 Desember 1890
Taman Kota–Jembatan Merah–Kalimas 1 Juni 1897
Staatsspoorweg Station (Surabaya Kota)–Kantor Telepon dengan percabangan di Simpang 15 April 1890
Kantor Telepon–Stasiun Groedo
Stasiun Groedo–Wonokromo Kota 14 Mei 1890
Wonokromo Kota–Sepanjang OJS 27 September 1890
Sepanjang OJS–Krian 14 Februari 1898

Perkembangan trem listrik Surabaya

OJS kemudian tertarik dengan kesuksesan Bataviasche Elektrische Tram Maatschappij (BETM) mengembangkan Trem Batavia. Di Batavia, pengembangan Trem Batavia mulai dilakukan pada tahun 1899, dan pada tahun 1909 sudah mencapai 14 kilometer.[2] Pada tahun 1911, untuk mempersiapkan trem listrik, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur trem. Pada tahun 1924, OJS memperkenalkan trem listrik tepat saat panjang lintasnya mencapai 36 km.[3][4]

Trem ini resmi beroperasi pada tanggal 15 Mei 1923.[5] Jalur utamanya juga dirombak total; jalur yang sebelumnya melewati tepian Kali Mas akhirnya dialihkan melalui tengah kota, melewati Pasar Turi dan Sawahan serta mengikuti jalan protokol tengah kota, yaitu Jalan Raya Darmo. Rute lama dicabut hanya sampai Stasiun Groedo saja. Lintas lainnya adalah Simpang–Wonokromo Kota, Simpang–Gubeng, Tunjungan–Sawahan, serta Simpang–Kalimas. Selain itu, untuk mendukung pemeliharaan operasi dibangun pula depo trem dan pembangkit listrik di Sawahan.[6]

Pasca-kemerdekaan

Trem listrik tetap beroperasi. Bahkan jalur menuju Karangpilang juga tetap dijalankan sebagaimana adanya. Jalur Karangpilang–Krian OJS akhirnya nonaktif karena dibongkar pekerja romusa Jepang bersama seluruh lintas OJS di luar Surabaya. Walaupun nama-nama perhentiannya sempat tercatat dalam data, tetapi tidak mampu menyelamatkan jalur dan perhentian-perhentiannya dari kepunahan.[7]

Kemunduran mulai terjadi pada akhir tahun 1960-an. Pada tahun 1968-1969, trem listrik dihentikan operasinya. Kabel listrik aliran atas yang memayungi jalur trem ini dicabut dan jalur-jalur cabangnya sebagian juga dicabut. Bertumbuhnya urbanisasi di Surabaya menyebabkan trem uap yang tersisa berjalan sangat lambat karena harus menunggu penumpang yang kebanyakan pedagang memenuhi isi kereta. Bahkan, Ella Ubaidi, EVP Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, mengatakan bahwa dengan tarif 15 sen untuk kelas I dan 10 sen untuk kelas II, tidak mampu menyelamatkan trem Surabaya dari kepunahan.[8] Sejak tahun 1970-an, trem Surabaya dinyatakan tidak beroperasi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum serta banyaknya penumpang gelap yang menyebabkan kebocoran pendapatan PJKA. Dengan ditutupnya trem uap Surabaya pada tahun 1978, berakhirlah riwayat trem Surabaya.[9][10][11]

Trayek trem

Awalnya, semua jalur trem OJS adalah trem uap. Pada tahun 1911, untuk mempersiapkan trem listrik, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur kereta api sehingga pada tahun 1924 seluruh jalur trem Surabaya merupakan trem listrik.[3][4] Adapun trayek trem listrik menurut data dari Buku Jarak adalah sebagai berikut.

Trayek Panjang lintas
Ujung–Wonokromo Kota–Krian OJS 13,2 km
Wonokromo Kota–Willemplein (Jembatan Merah) 2 × 8,400 km
Willemplein–Tanjung Perak 2 × 4,900 km
Percabangan dari Simpang menuju Stasiun Surabaya Gubeng 2 × 0,200 km
Percabangan Boulevard–Palmerah 2 × 2,000 km
Tunjungan–Sawahan 2 × 2,600 km

Jalur terhubung

Layanan reguler jalur ini tidak terhubung secara langsung dengan lintas mana pun. Untuk berpindah moda, pengguna jasa harus turun dari kereta dan berjalan kaki menuju stasiun SS/NIS terdekat. Beberapa haltenya ada yang berlokasi tepat di depan stasiun kereta api besar, seperti di depan stasiun Pasar Turi dan stasiun Gubeng.

Lintas aktif

Dahulu pernah ada jalur penghubung yang menghubungkan jaringan trem uap dengan jalur aktif di sebelah utara stasiun Surabaya Kota. Tapi jalur ini hanya untuk transfer sarana trem uap untuk dikirim ke Balai Yasa milik SS. Jalur ini tak pernah dipakai untuk layanan penumpang reguler.

Lintas nonaktif

  • Wonokromo Kota–Krian

Daftar stasiun

Wonokromo Kota–Ujung (lintas utama, trem uap)

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 21 Trem Surabaya
Diresmikan pada tanggal 1911-1923
oleh Oost-Java Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
4531 Wonokromo Kota WOK Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya km 13+200 lintas Ujung–Wonokromo Kota–Krian OJS +4,31 m Tidak beroperasi
4532 Darmo DRM km 12+600 Tidak beroperasi
4533 Ketampon KP km 11+700 Tidak beroperasi
4534 Kembangkuning KNK km 11+200 Tidak beroperasi
4535 Paraupan PU km 10+500 Tidak beroperasi
4536 Kupang KUP km 9+900 Tidak beroperasi
4537 Pasar Kembang PKE km 9+300 Tidak beroperasi
4538 Jalan Bromo JBO km 8+400 Tidak beroperasi
4539 Jalan Merapi JMI km 8+200 Tidak beroperasi
4541 Jalan Tidar JNT km 7+800 Tidak beroperasi
4542 Pasar Turi
(transfer NIS di Sb. Ps. Turi)
PTI km 6+837 Tidak beroperasi
4543 Kebon Raja KOR km 5+900 Tidak beroperasi
Segmen Semut–Fort Prins Hendrik (Benteng)
Diresmikan pada tanggal 17 Desember 1890
4544 Semut
(transfer SS di Sb. Kota)
ST km 5+400 Tidak beroperasi
4545 Cantikan CTN km 4+700 Tidak beroperasi
4546 Gili GIL km 4+300 Tidak beroperasi
4547 Sasak SSK km 3+900 Tidak beroperasi
4548 Patukangan PUK km ? Tidak beroperasi
Segmen Fort Prins Hendrik–Ujung
Diresmikan pada tanggal 10 Desember 1889
4549 Benteng BE km 3+000 Tidak beroperasi
4551 Jembatan Gantung JMT km 2+700 Tidak beroperasi
4552 Bandaran BAA km 1+600 Tidak beroperasi
4553 Pasiran PIA km 1+100 Tidak beroperasi
4554 Ujung UJ km 0+000 +0,83 M Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi: [12][13][14][15][16]


Galeri

  • Trem uap yang dihela dengan Lokomotif OJS 27

    Trem uap yang dihela dengan Lokomotif OJS 27

Referensi

  1. ^ Oost-Java Stoomtram Maatschappij (1902). Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij. Den Haag: OJS. 
  2. ^ Mrázek, Rudolf (2006). Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di Sebuah Koloni. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 
  3. ^ a b Freek., Colombijn,; Joost., Coté,; Joost., Cote⁺ѓ, (2014). Cars, conduits, and kampongs the modernization of the Indonesian city, 1920-1960. Leiden: BRILL. ISBN 9004280723. OCLC 894170623. 
  4. ^ a b "Oost Java Stoomtram Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-02-23. 
  5. ^ 1966-, Nasution, (2006). Ekonomi Surabaya pada masa kolonial, 1830-1930. Surabaya: Pustaka Intelektual. ISBN 9792506802. OCLC 80717765. 
  6. ^ "Jejak dan sosok di balik trem Surabaya - Ayorek!". Ayorek!. 2013-07-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-21. Diakses tanggal 2018-07-21. 
  7. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  8. ^ "Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya". historia.id. Diakses tanggal 2018-02-23. 
  9. ^ okler.net. "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2018-07-20. 
  10. ^ "Java's Steam Tram Locomotives in the 1970s". www.internationalsteam.co.uk. Diakses tanggal 2018-07-20. 
  11. ^ Raap, Olivier Johannes (2017). Kota di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 184. 
  12. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  13. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
  14. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  15. ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak. 
  16. ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage. 
  • l
  • b
  • s
Kereta Api Indonesia Layanan kereta api penumpang yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia
  • Daftar
  • Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter dan Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara
Kereta api antarkota
Eksekutif
  • Argo
    • Bromo Anggrek
    • Cheribon
    • Dwipangga
    • Lawu
    • Merbabu
    • Muria
    • Parahyangan
    • Semeru
    • Sindoro
    • Wilis
  • Arjuno Ekspres
  • Bima
  • Brawijaya
  • Gajayana
  • Manahan
  • Pandalungan
  • Purwojaya
  • Sembrani
  • Taksaka
  • Turangga
Campuran
Eksekutif dan Bisnis
  • Argo Cheribon
  • Baturraden Ekspres
  • Gumarang
  • Ranggajati
  • Sindang Marga
  • Sribilah
  • Sriwijaya
  • Tegal Bahari
Eksekutif dan Premium
  • Argo Parahyangan
  • Bogowonto
  • Fajar dan Senja Utama Yogyakarta
  • Fajar dan Senja Utama Solo
  • Harina
  • Lodaya
  • Mataram
  • Mutiara Selatan
  • Pangandaran
  • Sancaka
  • Sawunggalih
  • Wijayakusuma
Eksekutif dan Ekonomi
  • Argo Cheribon
  • Bangunkarta
  • Banyubiru
  • Blambangan Ekspres
  • Brantas
  • Ciremai
  • Dharmawangsa
  • Gajahwong
  • Gayabaru Malam Selatan
  • Jayabaya
  • Joglosemarkerto
  • Kamandaka
  • Kaligung
  • Kertanegara
  • Malabar
  • Mutiara Timur
  • Pangrango
  • Singasari
  • Tawang Jaya
Bisnis dan Ekonomi
Logawa
Premium
  • Ambarawa Ekspres
  • Jayakarta
  • Kertajaya
  • Malioboro Ekspres
  • Kuala Stabas
  • Kutojaya Utara
  • Sribilah Utama Fakultatif
Ekonomi
Susunan kursi 2–2
  • Ambarawa Ekspres
  • Blora Jaya
  • Cikuray
  • Jaka Tingkir
  • Majapahit
  • Menoreh
Susunan kursi 3–2
  • Airlangga
  • Bengawan
  • Kahuripan
  • Kutojaya Selatan
  • Matarmaja
  • Pasundan
  • Probowangi
  • Progo
  • Putri Deli
  • Rajabasa
  • Serayu
  • Serelo
  • Sri Tanjung
  • Tawang Alun
  • Tawang Jaya
Kereta api lokal
Ekonomi lokal
  • Pandanwangi
  • Pariaman Ekspres
  • Siantar Ekspres
  • Siliwangi
KRD
Kedung Sepur
Perintis dan
bus rel
  • Amir Hamzah
  • Batara Kresna
  • Kertalaya
  • Lembah Anai
  • Datuk Belambangan
  • Cut Meutia
  • Andalan Celebes/Lontara
LRT
  • Palembang
  • Jabodebek
    • CB
    • BK
KA bandara KAI
  • Adi Soemarmo
  • Minangkabau Ekspres
Layanan lain dan topik terkait
Kereta wisata
  • Ambarawa
  • Bon Bon
  • Jaladara
  • Mak Itam
  • Layanan wisata komersial
Rencana beroperasi
  • Tanjungbalai Ekspres
Pengganti KA
  • Purwokerto–Purbalingga–Wonosobo pp (angkutan terusan)
  • Semarang–Demak–Kudus-Pati pp (angkutan terusan)
Topik terkait
  • Daftar
    • KA barang
    • Daftar KRD
    • Daftar KRL (KCI)
    • Daftar lokomotif
    • Peralatan khusus
    • Stasiun
  • Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub RI
  • KAI Access
Tidak beroperasi
  • Aji Saka
  • Anjasmoro
  • Arek Surokerto
  • JS950 Argobromo
  • JB250 Argogede
  • Argo Jati
  • Argopuro
  • Badrasurya
  • Baraya Geulis
  • Bintang
    • Fadjar
    • Sendja
  • Bukit Sulap
  • Bumi Geulis
  • Cantik Ekspres
  • Cepat Sidareja
  • Cepu Ekspres
  • Cipuja
  • Cirebon Ekspres
  • Ciroyom-Cianjur-Lampegan
  • Cisadane
  • Citrajaya
  • Dang Tuanku
  • Djaja
  • Dolok Martimbang
  • Ekspres Gaja Baru
  • Empu Jaya/Senja Ekonomi Yogya
  • Fajar Utama Semarang
  • Fajar/Senja Utama Cirebon
  • Feeder Kedungbanteng
  • Feeder Purworejo
  • Feeder Tawang Jaya
  • Feeder Wonogiri
  • Galuh
  • Galunggung
  • Gaya Baru Malam Utara
  • Gunung Jati
  • Jatayu
  • Jayabaya Selatan
  • Joglokerto
  • Kalijaga
  • Kalimaya
  • Kamandanu
  • Kinantan
  • Krakatau
  • KRD Nambo
  • Kuda Putih
  • Lancang Kuning
  • Langsam
  • Madiun Jaya
  • Madiun Ekspres
  • Madiun Jaya Ekspres
  • Maharani
  • Mahesa
  • Madjapahit (era Gapeka 1961)
  • Malang Ekspres
  • Mantjanegara (era Gapeka 1961)
  • Merak Jaya
  • Mutiara Utara
  • Pajajaran
  • Pandanaran
  • Pandanwangi (Semarang–Solo)
  • Papandayan Ekspres
  • Parahijangan (era Gapeka 1961)
  • Parahyangan
  • Patas Bandung Raya
  • Pekalongan Ekspres
  • Penataran Ekspres
  • Penataran Utama
  • Prabu Jaya
  • Priangan Ekspres
  • Purbaya
  • Putri Hijau
  • Putri Ungu
  • Rajawali
  • Rama
  • Rangkas Jaya
  • Rencang Geulis
  • Rengganis
  • Sancaka Utara
  • Sarangan Ekspres
  • Senja Kediri
  • Senja Malang
  • Senja Singosari
  • Senja Utama Semarang
  • Seminung
  • Singhasari (era Gapeka 1961)
  • Singosari
  • Solo Jaya
  • Solo Ekspres
  • Songgoriti
  • Sriwedari
  • Sunda Kelapa (era Gapeka 1961)
  • Surabaya-Babat
  • Suryajaya
  • Suryakencana
  • Tambora
  • Tarumanegara (era Gapeka 1961)
  • Taruna Ekspres
  • Tebuireng
  • Tegal Arum
  • Tegal Ekspres
  • Tirtonadi
  • Trem Surabaya
  • Tumapel Utama
  • Wisata Danau Singkarak
  • Way Umpu
  • Tebal pada kelas ekonomi: tidak disubsidi.
  • Miring: KA tambahan/fakultatif.
  • Garis bawah: KA aglomerasi.
  • Project page Proyek
  • Portal Portal
  • Category Kategori
  • Commons page Commons
-->
Pusat Layanan

UNIVERSITAS STEKOM | STIE STEKOM
Kelas Karyawan
Jl. Majapahit 605 Semarang, Jawa tengah Indonesia
Phone: 081-777-5758
Email: pmb@stekom.ac.id