Jalur kereta api Tegal–Brumbung | |
---|---|
![]() Sinyal mekanik arah Weleri | |
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel berat |
Status | Beroperasi |
Terminus | Tegal Brumbung |
Operasi | |
Dibuka | 1867-1897 |
Pemilik | Direktorat Jenderal Perkeretaapian |
Operator | PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasi | 60 s.d. 120 km/jam |
Titik tertinggi | +16 m (Brumbung) |
Jalur kereta api Tegal–Brumbung adalah jalur kereta api aktif yang menghubungkan Stasiun Tegal dengan Stasiun Brumbung sejauh kurang lebih 160 kilometer lewat Stasiun Semarang Poncol dan Stasiun Semarang Tawang. Jalur ini merupakan bagian dari lintas kereta api utara Pulau Jawa yang sekarang sudah menjadi jalur ganda dan keseluruhannya termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Jalur ini termasuk jalur yang pemandangannya paling beragam, mulai dari persawahan, tengah kota, hutan jati, hingga pemandangan tepi laut di petak antara Pekalongan-Semarang.
Sejarah
Jalur Samarang–Tangoeng
Pada bulan Agustus 1861, diajukan konsesi pembangunan jalur kereta api pertama di Jawa, yaitu rute Samarang hingga Vorstenlanden (Solo dan Djokdjakarta) dan pada tanggal 28 Agustus 1862 disahkan oleh Gubernur Jenderal yang berkuasa saat itu, Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) kemudian dibentuk untuk menyelenggarakan proyek lintas tersebut. Pada tanggal 27 Agustus 1863, perusahaan ini disahkan menurut akta notaris Amya Esser di Amsterdam, dan segera melaksanakan proyek pembangunan lin Samarang hingga Vorstenlanden.[1] Jalur ini mulai dibangun pada hari Jumat pada tanggal 17 Juni 1864 di Kemidjen (km 0). Di km ini Stasiun Samarang dibangun. Pembangunan dilanjut hingga ke Tangoeng hingga akhirnya dibuka untuk umum pada tanggal 10 Agustus 1867.[2]
Jalur Semarang Poncol–Cirebon
Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) didirikan pada tahun 1895 dan mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda untuk membangun jalur kereta api dari Semarang menuju Cirebon. Perusahaan ini berkantor di Tegal, dan mulai membangun jalur kereta apinya pada tahun 1895 hingga akhirnya rampung pada tahun 1897. SCS memfokuskan pengangkutan penumpang dan barang (khususnya gula, minyak bumi, dan pupuk) di lintas Semarang–Pekalongan–Tegal–Cirebon, serta menghubungkannya dengan jalur milik Staatsspoorwegen di Cirebon dan NIS di Semarang Tawang (sejak 1914).[3][4]
Kepindahan ke Stasiun Tawang
Pada tahun 1911, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij mulai menyusun masterplan baru terhadap sistem perkeretaapian di jalur kereta api segmen Semarang–Solo–Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873. Hal ini dikarenakan Stasiun Samarang NIS—stasiun pertama di Indonesia—yang pada enam tahun sebelumnya ditutup, sudah tak memungkinkan lagi dioperasikan sebagai stasiun sentral NIS apabila Semarang mengalami air rob.[5] Bangunan stasiun ini selesai dan diresmikan pada pertengahan tahun 1914 dan segera digunakan untuk menggantikan Stasiun Samarang NIS yang selalu terendam air jika Laut Jawa mengalami pasang.[6] Sebagai akhir masterplan tersebut, NIS mulai membangun stasiun kereta api baru di Tawang, yang mulai dibangun pada tanggal 29 April 1911.
Penggandaan
Pembangunan jalur ganda di tahap pertama dimulai pada tahun 2007, dengan dibangunnya jalur Petarukan menuju Pemalang. Proyek ini dianggarkan tahun 2007, diuji coba pada tanggal 30 Oktober 2008[7] serta dilanjut menuju Tegal pada tahun 2009.[8] Pada tanggal 9 September 2009, jalur kereta api Tegal menuju Pekalongan akhirnya diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.[9]
Progres pembangunan jalur ganda dilanjut lagi pada tahun 2012-2013, dengan total pembebasan tanah seluas 1.165.395 meter persegi.[10] Pembangunan jalur ini termasuk di dalamnya mengganti rel, bantalan, hingga mengepras bukit di Plabuan. Total panjang lintas Pantura yang telah digandakan mencapai 727 km. Proyek ini akhirnya selesai pada tahun 2014 dengan menghabiskan biaya Rp9,8 triliun. Istimewanya lagi, kisah ini kemudian dibukukan dalam buku Jalur Ganda Lintas Utara: Percepatan dan Manfaatnya yang ditulis oleh Hermanto Dwiatmoko, Dirjen Perkeretaapian pada masa itu.[11]
Jalur terhubung
Lintas aktif
- Segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal
- Lintas utara Jawa: Segmen Tegal–Cirebon Prujakan
- Lintas tengah Jawa: Segmen Tegal–Prupuk
- Lintas utara Jawa: Segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan
Lintas nonaktif
- Pekalongan–Wonopringgo
- Kalibodri–Kendal–Kaliwungu
- Percabangan menuju Semarang Pelabuhan
- Percabangan dari Stasiun Samarang dan Kemijen SJS
- Percabangan Weleri–Besokor
- Percabangan menuju Pelabuhan Tegal
- Percabangan Menuju Pelabuhan Pekalongan
Layanan kereta api
Penumpang
Antarkota
Nama kereta api | Kelas | Relasi | |||
---|---|---|---|---|---|
Pandalungan | Eksekutif | Gambir | Jember via Surabaya Pasarturi | ||
Jayabaya | Eksekutif dan ekonomi | Pasar Senen | Malang via Surabaya Pasarturi | ||
Blambangan Ekspres | Semarang Tawang | Ketapang via Surabaya Pasarturi |
Nama kereta api | Kelas | Relasi | |||
---|---|---|---|---|---|
Argo Bromo Anggrek | Eksekutif | Gambir | Surabaya Pasarturi | ||
Sembrani | |||||
Brawijaya | Malang | ||||
Argo Sindoro | Semarang Tawang | ||||
Argo Muria | |||||
Argo Merbabu | |||||
Gumarang | Eksekutif dan bisnis | Pasar Senen | Surabaya Pasarturi | ||
Dharmawangsa | Eksekutif dan ekonomi | ||||
Kertajaya | Ekonomi premium | ||||
Airlangga | Ekonomi | ||||
Majapahit | Malang | ||||
Matarmaja | |||||
Brantas | Eksekutif dan ekonomi | Blitar | |||
Menoreh | Ekonomi | Semarang Tawang | |||
Tawang Jaya | Eksekutif dan ekonomi | ||||
Ekonomi | Semarang Poncol | ||||
Harina | Eksekutif dan ekonomi premium | Bandung | Surabaya Pasarturi | ||
Ciremai | Eksekutif dan ekonomi | Semarang Tawang | |||
Ambarawa Ekspres | Premium | Semarang Poncol | Surabaya Pasarturi | ||
Ekonomi |
Lokal
Nama kereta api | Kelas | Relasi | |||
---|---|---|---|---|---|
Kaligung | Eksekutif dan ekonomi | Semarang Poncol |
Cirebon Prujakan (Hanya pada jadwal pagi) | ||
Kamandaka | Semarang Tawang |
Cilacap | |||
Banyubiru | Solo Balapan | ||||
Joglosemarkerto | Solo Balapan [12] | Semarang Tawang [13] | |||
Kedung Sepur | Ekonomi | Semarang Poncol | Ngrombo | ||
Blora Jaya | Semarang Tawang | Cepu |
Barang
- Jalur lintas utara Jawa
- Angkutan peti kemas
- Pasoso-Terminal Petikemas Surabaya
- Pasoso-Kalimas
- Pasoso-Indro
- Sungai Lagoa-Terminal Peti Kemas Ronggowarsito Semarang
- Sungai Lagoa-Kalimas
- Jakarta Gudang-Kalimas
- Jakarta Gudang-Benteng (Benteng Cargo)
- Jakarta Gudang-Terminal Peti Kemas Ronggowarsito Semarang (Ronggocargo)
- Terminal Peti Kemas Klari-Kalimas
- Krenceng-Kalimas
- Angkutan logistik Overnight Services Parcel Utara, tujuan Jakarta Gudang dan Surabaya Pasarturi
- Angkutan baja coil, tujuan Krenceng dan Kalimas
- Angkutan semen Indocement
- Angkutan semen Semen Indonesia, tujuan Jakarta Gudang dan Babat
- Angkutan peti kemas
- Jalur lintas tengah Jawa
- Angkutan ketel Pertamina, tujuan Maos dan Larangan
Daftar stasiun
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 6, 12 Semarang–Tegal–Cirebon Segmen Tegal–Pemalang |
Diresmikan pada tanggal 23 Juni 1898 oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij[14] Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang | ||||||
2410 | Tegal | TG | Jalan Pancasila 1, Slerok, Tegal Timur, Tegal | km 148+110 lintas Semarang Poncol–Tegal–Cirebon km 0+000 lintas Tegal–Prupuk |
+4 m | Beroperasi | ![]() |
2411 | Tegal Gudang | TGD | Tidak beroperasi | ||||
2412 | Larangan (Tegal) | LR | Munjungagung, Kramat, Tegal | km 142+592 | +4 m | Beroperasi | ![]() |
2413 | Maribaya | MRB | Tidak beroperasi | ||||
2414 | Suradadi | SD | Suradadi, Suradadi, Tegal | km 132+522 | +3 m | Beroperasi | ![]() |
2415 | Babadan (Tegal) | BDA | km 126+627 | Tidak beroperasi | |||
- | Sumberharjo | SBH | km 122+743 | Tidak beroperasi | |||
Segmen Pemalang–Pekalongan |
Diresmikan pada tanggal 1 Februari 1899 | ||||||
2416 | Pemalang | PML | Jalan Veteran 28, Pelutan, Pemalang, Pemalang | km 120+087 | +6 m | Beroperasi | ![]() |
2417 | Petarukan | PTA | Serang, Petarukan, Pemalang | km 113+210 | +10 m | Beroperasi | ![]() |
2418 | Ujunggede | UGD | Jalan Comal Baru, Ujunggede, Ampelgading, Pemalang | km 105+995 | Tidak beroperasi | ||
2419 | Comal | CO | Jalan Stasiun Comal, Purwosari, Comal, Pemalang | km 103+500 | +10 m | Beroperasi | ![]() |
2421 | Sragi | SRI | Sragi, Sragi, Pekalongan | km 99+202 | +7 m | Beroperasi | ![]() |
2422 | Waru (Pekalongan) | WU | Warukidul, Wiradesa, Pekalongan | km 94+984 | Tidak beroperasi | ||
Segmen Pekalongan–Weleri |
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1898 | ||||||
2430 | Pekalongan | PK | ![]() |
km 87+944 lintas Semarang Poncol-Tegal-Cirebon km 0+000 lintas Pekalongan-Wonopringgo |
+4 m | Beroperasi | |
- | Mipitan | MPT | km 86+200 | Tidak beroperasi | |||
2432 | Batang | BTG | Sambong, Batang, Batang | km 78+500 | +5 m | Beroperasi | ![]() |
2433 | Ujungnegoro | UJN | Ujungnegoro, Kandeman, Batang | km 73+591 | +5 m | Beroperasi | ![]() |
2434 | Roban | RBN | Sengon, Subah, Batang | km 66+730 | Tidak beroperasi | ||
2435 | Kuripan | KRP | Kuripan, Subah, Batang | km 61+333 | +6 m | Beroperasi | ![]() |
2436 | Celong | CEL | km 56+607 | Tidak beroperasi | |||
2437 | Plabuan | PLB | Ketanggan, Gringsing, Batang | km 54+003 | +4 m | Beroperasi | Berkas:Plabuanstation.jpg |
2438 | Krengseng | KNS | Krengseng, Gringsing, Batang | km 44+396 | +9 m | Beroperasi | Berkas:DSC00101.JPG |
2439 | Kalikuto | KKO | km 41+436 | Tidak beroperasi | |||
Segmen Weleri–Kalibodri |
Diresmikan pada tanggal 1 November 1897 | ||||||
2501 | Weleri | WLR | Jalan Stasiun Weleri 1, Karangdowo, Weleri, Kendal | km 39+065 lintas Semarang Poncol-Tegal-Cirebon km 0+000 lintas Weleri–Besokor |
+12 m | Beroperasi | ![]() |
2502 | Panaruban | PNB | km 35+002 | Tidak beroperasi | |||
2503 | Mojo | MJO | km 33+115 | Tidak beroperasi | |||
2504 | Sidayu | SID | km 31+700 | Tidak beroperasi | |||
Segmen Kalibodri–Kaliwungu (tanpa via Kendal) |
Diresmikan pada tanggal 1 Januari 1914 | ||||||
2505 | Kalibodri | KBD | Tegorejo, Pegandon, Kendal | km 30+191 | +9 m | Beroperasi | ![]() |
2506 | Panyangkringan | PNY | km 27+250 | Tidak beroperasi | |||
2507 | Banyuurip | BYP | km 25+013 | Tidak beroperasi | |||
2508 | Srogo | SO | km 22+500 | Tidak beroperasi | |||
Segmen Kaliwungu–Semarang Poncol |
Diresmikan pada tanggal 2 Mei 1897 | ||||||
2509 | Kaliwungu | KLN | Krajan Kulon, Kaliwungu, Kendal | km 18+189 | +4 m | Beroperasi | ![]() |
- | Gambilangu | GBL | km ? | Tidak beroperasi | |||
2512 | Mangkang | MKG | Mangkang Kulon, Tugu, Semarang | km 12+655 | +5 m | Beroperasi | ![]() |
2513 | Karanganyar (Semarang) | KGR | km 9+404 | Tidak beroperasi | |||
2514 | Jerakah | JRK | Jerakah, Tugu, Semarang | km 5+902 | +1,5 m | Beroperasi | ![]() |
Jalur ke Semarang Poncol (1914) | |||||||
2520 | Semarang Poncol | SMC | Jalan Imam Bonjol, Purwosari, Semarang Utara, Semarang | km 0+000 | +3 m | Beroperasi | ![]() |
Lintas penghubung NIS-SCS dan segmen ke Semarang Tawang | |||||||
Lintas 13 Semarang–Gambringan–Surabaya Pasarturi Segmen Semarang Tawang–Semarang Gudang |
Diresmikan pada tanggal 25 Mei 1914[15] oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij | ||||||
2530 | Semarang Tawang | SMT | Jalan Taman Tawang 1, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang | km 0+000 lintas Semarang Tawang-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta, Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan, dan Semarang Tawang-Tegal-Cirebon | +2 m | Beroperasi | ![]() |
Segmen Semarang Gudang–Brumbung |
Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867 | ||||||
2531 | Semarang Gudang '' | SMG | Kemijen, Semarang Timur, Semarang | km 1+320 | +1 m? | Tidak beroperasi | ![]() |
- | Ngablak | NGL | km 4+850 | Tidak beroperasi | |||
2602 | Alastua | ATA | Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang | km 7+113 | +6 m | Beroperasi | ![]() |
2603 | Jamus | JMS | km 10+385 | Tidak beroperasi | |||
2604 | Brumbung | BBG | Kembangarum, Mranggen, Demak | km 13+093 | +16 m | Beroperasi | ![]() |
Keterangan:
|
Percabangan menuju Pelabuhan Tanjung Emas | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Segmen baru ini dibuat oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk meningkatkan arus pengangkutan peti kemas di rute Semarang–Jakarta maupun Semarang–Surabaya pp. Wacana ini ternyata sudah muncul dari 2014, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara DJKA, PT KAI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pelindo III selaku operator Pelabuhan Tanjung Emas pada tanggal 21 Maret 2014.[15] Dengan begitu, diharapkan volume angkut peti kemas dapat ditargetkan menjadi 1 juta TEUs dari sebelumnya 640 ribu TEUs.[21]
Jalur kereta apinya sendiri sedang dalam tahap pembangunan sejak Mei 2016,[22] namun sayangnya pembangunan jalur KA ini terhenti karena masalah sengketa lahan walaupun jalurnya sendiri kini sudah tersisa 200 meter.[23][24]
Daftar stasiun
Trase NIS
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Segmen Semarang Pelabuhan–Semarang Gudang |
Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij | ||||||
2521 | Semarang Pelabuhan '' | SMH | Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang | Tidak beroperasi | |||
2531 | Semarang Gudang '' | SMG | Kemijen, Semarang Timur, Semarang | km 1+320 | +1 m? | Tidak beroperasi | ![]() |
Trase DJKA
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
2530 | Semarang Tawang | SMT | Jalan Taman Tawang 1, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang | km 0+000 lintas Semarang Tawang-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta, Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan, dan Semarang Tawang-Tegal-Cirebon | +2 m | Beroperasi | ![]() |
2521 | Semarang Pelabuhan '' | SMH | Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang | Tidak beroperasi |
Galeri
Referensi
- ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser.
- ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869.
- ^ Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (1917). Verslag - SCS - 1916. Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij.
- ^ R., Knight, G. (2013). Commodities and colonialism : the story of Big Sugar in Indonesia, 1880-1942. Leiden: Brill. ISBN 9004250514. OCLC 847623409.
- ^ Kompas., Penerbit Buku ([2008]). Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797093913. OCLC 298706775.
- ^ 1895-1963., Liem, Thian Joe, (2004). Riwayat Semarang (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Hasta Wahana. ISBN 9789799695215. OCLC 60326750.
- ^ "Detail Badan Usaha". lpjk.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-11. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ "Rel Kereta Api Ganda". www.antarafoto.com. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ "Presiden SBY Resmikan Jalur Ganda KA". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). 2009-09-09. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ "Sudah 795.654 Meter Lahan Dibebaskan untuk Jalur Ganda KA Pantura - Berita Trans". Berita Trans. 2013-10-02. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ Sukmana, Yoga (2015-04-14). Jatmiko, Bambang Priyo, ed. "Berakhirnya Era Rel Tunggal di Lintas Pantura Jawa Dibukukan". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ Berlawanan arah jarum jam via Purwokerto dan Yogyakarta
- ^ Searah jarum jam via Purwokerto dan Tegal
- ^ Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (1916). Verslag der SCS. Den Haag: SCS.
- ^ a b Sudarsih, A. (2014). "Menanti Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas Aktif Lagi". Majalah KA. 94: 26.
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak.
- ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage.
- ^ Yogya, LN Idayanie (2015-08-04). Yogya, LN Idayanie, ed. "Proyek Rel Kereta ke Pelabuhan Tanjung Emas Terhalang Lahan". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-18.
- ^ admin (2017-05-21). "Reaktivasi Rel KA Tawang-Tanjung Emas". JawaPos.com. Diakses tanggal 2019-10-18.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Ulum, Miftahul. Supriyanto, Yudi, ed. "Penyelesaian Proyek Jalur KA ke Pelabuhan Tanjung Emas Tunggu Status Lahan". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-10-18.
- ^ "Koneksi Tanjung Emas dengan Jalur KA Terkendala Sengketa Tanah | Industri". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-18. Diakses tanggal 2019-10-18.
Pranala luar
Peta rute:
Berkas KML (sunting • bantuan)
|