Pusat Ensiklopedia
Brosur PMB Universitas
Fakultas Akademik
S1 Manajemen (S.M) S1 Akuntansi (S.Ak) S1 Teknik Informatika (S.Kom) S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) S1 Sistem Komputer (S.Kom) S1 Sistem Informasi (S.Kom) S1 Bisnis (S.Bns) S1 Kewirausahaan (S.Bns)

Fakultas Vokasi
D4 Komputerisasi Akuntansi (S.Tr.Kom) D3 Manajemen Perdagangan (A.Md.M) D3 Komputerisasi Akuntansi (A.Md.Kom) D3 Teknik Informatika (A.Md.Kom) D3 Teknik Komputer (A.Md.Kom)
  • Home
  • Pendaftaran Mahasiswa
  • Info Beasiswa
  • Uang/Biaya Perkuliahan
  • Benefit Unggulan
  • Ribuan Loker Setiap Hari
  1. Ensiklopedia Dunia
  2. Imitasi
Imitasi
KLIK DISINI UNTUK MELIHAT PENGUMUMAN SBMPTN 2023

Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indra sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.[1]

Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat.[2] Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

Kajian psikologi

Imitasi harus dibedakan dengan peniruan gerakan yang sama saja (mimikri) maupun peniruan tujuan (emulasi), tetapi pada proses imitasi manusia melakukan prinsip peniruan suatu aksi dengan memahami tujuan aksi dan diarahkan oleh pencapaian target tujuan (goal).[3][4][5]

Imitasi sering dikaitkan pula dengan teori belajar sosial dari Albert Bandura.

Selain itu dengan imitasi, dikatakan bahwa anak membentuk teory pemikirannya (Theory of Mind) melalui imitasi terhadap aksi orang lain maupun persepsi terhadap rangsang yang diterima dari lingkungannya.

Kajian neurosains

Ditemukannya mirror neuron system atau sistem saraf cermin pada monyet jenis macaque yang dipublikasikan pada tahun 1996 oleh Giacomo Rizzolati dari Universitas Parma Italy[6] memberikan bukti neurologis bahwa imitasi penting. Sistem saraf cermin adalah saraf binatang dan manusia yang menyala saat melakukan suatu aksi maupun menyaksikan aksi yang sama dilakukan oleh binatang atau manusia lain.

Sistem saraf cermin (SSC) terletak pada bagian precortex otak. SSC ini membantu untuk memahami tindakan yang dilakukan oleh orang lain, sehingga memungkinkan untuk diimitasi.

Catatan kaki

  1. ^ Hurley, S. & Nick Charter (2005) Perspectives on imitation. Cambridge,MA: MIT press
  2. ^ Hurley, S. & Nick Charter (2005) Perspectives on imitation. Cambridge,MA: MIT press
  3. ^ Bekkering, H et al (2000) Imitation of gesture in children is goal directed. The Quarterly Journal of experimental Psychology, 53A (1), 153±164
  4. ^ Tomasello, M (1999) The cultural origins of human cognition. Cambridge, MA:Harvard university press
  5. ^ Meltzoff, A.N & Wolfgang Prinz (2002). The imitative mind. Cambridge, MA: Cambridge university press
  6. ^ (Inggris) Cells That Read Minds http://www.nytimes.com/2006/01/10/science/10mirr.html
Ikon rintisan

Artikel bertopik psikologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
-->
Pusat Layanan

UNIVERSITAS STEKOM
STIE STEKOM
Jl. Majapahit 605 Semarang, Jawa tengah Indonesia
Phone: 081-777-5758
Email: pmb@stekom.ac.id