Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2025.

Emma Teeling MRIA
Teeling untuk Badan Perlindungan Lingkungan (Irlandia) pada tahun 2020
Lahir	Clontarf, Dublin, Irlandia
Kebangsaan	Irlandia
Pendidikan	Holy Faith Secondary School, Clontarf
Almamater	Universitas Kolese Dublin (BSc), Universitas Edinburgh (MSc), Universitas Queen Belfast (bersama Universitas California di Riverside) (PhD)
Dikenal atas	Penelitian tentang chiroptera (kelelawar), termasuk genom dan umur panjang, serta penerapannya pada penuaan manusia dan beberapa kondisi, termasuk ketulian dan kebutaan
Suami/istri	Peter T. Gallagher
Anak	2
Penghargaan	Science Foundation Ireland (SFI) President of Ireland Award (2006), European Research Council Starting Investigator (2013-2018), Chevalier dalam Ordre des Palmes académiques
Karier ilmiah
Bidang	Zoologi, Genetika (Filogeni, Genomik)
Institusi	Universitas Kolese Dublin (2005-), National Cancer Institute (2002-2005)
Disertasi	A molecular perspective on chiropteran systematics (2001)

Emma Caroline Teeling^[1] MRIA adalah seorang zoologis, genetika, dan genomik Irlandia yang mengkhususkan diri dalam filogeni dan genomik kelelawar. Pekerjaannya mencakup pemahaman genom kelelawar dan studi tentang bagaimana wawasan dari mamalia lain seperti kelelawar dapat berkontribusi pada pemahaman dan pengelolaan penuaan serta beberapa kondisi, termasuk ketulian dan kebutaan pada manusia. Ia adalah salah satu pendiri proyek Bat1K yang bertujuan untuk memetakan genom semua spesies kelelawar. Ia juga terlibat dalam pemahaman peran kelelawar dalam ekosistem dan cara untuk melestarikan ekosistem mereka.

Teeling adalah profesor penuh di Universitas Kolese Dublin, di mana ia mendirikan dua pusat ilmiah: Laboratorium Evolusi Molekuler dan Filogeni Mamalia (juga dikenal sebagai "BatLab"), dan bagian Dublin dari Pusat Penelitian Kelelawar Irlandia.^[2] Teeling banyak dikutip dalam bidang studi yang digelutinya dan merupakan anggota terpilih dari akademi nasional Irlandia, Royal Irish Academy.^[3]

Emma Teeling lahir dari pasangan John dan Deirdre Teeling. Ayahnya adalah seorang akademisi dan pengusaha serial di sektor pertambangan, whiskey Irlandia, dan sektor lainnya, sementara ibunya adalah seorang akademisi di bidang pendidikan; mereka menikah pada tahun 1971. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Jack dan Stephen, dan ia bersama saudara-saudaranya tumbuh di Clontarf, tempat ayahnya memiliki kantor pusat untuk beberapa perusahaan,^[4] dan ibunya bekerja di sebuah sekolah di Coolock, sebuah kawasan pinggiran utara Dublin.^[5] Ia pernah bermain camogie tingkat Dublin untuk Fairview.^[6] Ia bersekolah di Holy Faith Secondary School, Clontarf,^[7] dan ia menulis salah satu artikel pendek tentang Moskwa pada akhir 1980-an untuk Soviet Supplement di Irish Independent, setelah melakukan perjalanan sekolah ke USSR.^[8]

Dari tahun 1991 hingga 1995, Teeling mengambil gelar B.Sc. dalam Zoologi di Universitas Kolese Dublin (UCD), yang termasuk studi tentang rusa di Phoenix Park, Dublin.^[7] Ia melanjutkan studi di Universitas Edinburgh, untuk gelar M.Sc. dalam Perilaku dan Kesejahteraan Hewan, mulai tahun 1995, termasuk bekerja dengan swift fox di Cochrane Ecological Institute, Kanada.^[7] Ia kemudian melihat iklan untuk studi PhD yang berkaitan dengan kelelawar,^[7] dan memutuskan untuk mengejarnya pada tahun 1997 di Universitas Queen Belfast dan Universitas California, Riverside.^[9] Ia mengajukan tesisnya berjudul A molecular perspective on chiropteran systematics pada bulan Desember 2001, dan memperoleh gelar PhD dalam filogeni molekuler dari Queen's.^[1]

Teeling bekerja sebagai rekan peneliti pascadoktoral dari 2002 hingga 2004 di National Cancer Institute AS. Pada tahun 2005, ia kembali ke Irlandia untuk mengambil peran sebagai dosen di bidang Evolusi dan Genetika di Fakultas Biologi dan Ilmu Lingkungan UCD, dan memperoleh tenure pada tahun 2006. Ia mendirikan Laboratorium Evolusi Molekuler dan Filogeni Mamalia (dikenal sebagai "BatLab") di UCD pada tahun 2005.^[2]

Sejak saat itu, penelitian Teeling mengarah pada dua fokus utama: penggunaan kelelawar sebagai model sistem untuk memahami umur panjang dan memetakan seluruh genom kelelawar, melalui proyek Bat1K.^[10] Dengan menyelidiki kelelawar, Teeling membantu mengungkap hubungan genetik yang kompleks dan faktor-faktor yang menyebabkan mereka dapat bertahan hidup dengan sangat lama, bahkan dengan risiko penyakit atau ketidakmampuan yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia lain yang seukuran.^[10] Teeling bertujuan untuk memetakan genom setiap spesies kelelawar, yang merupakan bagian dari proyek Bat1K (dikenal sebagai Genom Kelelawar).^[9]

Pada tahun 2006, ia menerima Science Foundation Ireland (SFI) President of Ireland Award untuk peneliti muda.^[10] Pada tahun 2013, ia menerima penghargaan dari European Research Council (ERC) untuk proyek Genetik Kelelawar. Sebagai kepala proyek tersebut, ia telah bekerja dengan tim peneliti dari seluruh dunia untuk memetakan lebih dari 20 genom kelelawar.^[10]

Teeling adalah anggota Society for Molecular Biology and Evolution dan merupakan anggota Komite Rapat Tahunan 2012 dari organisasi tersebut, yang mengelola acara di Dublin, Irlandia.^[11] Ia kemudian menjadi anggota dewan pengurus organisasi tersebut.^[12]

Ia juga menjadi anggota dewan redaksi salah satu jurnal organisasi tersebut, Journal of Molecular Biology and Evolution.^[13] Selain itu, ia juga menjadi anggota dewan redaksi jurnal akses terbuka Giga Science yang diterbitkan oleh Oxford University Press.^[14]

Teeling diangkat menjadi anggota dewan Irish Research Council.^[15] Ia juga terpilih sebagai salah satu anggota profesor dalam Governing Authority Universitas Kolese Dublin (UCD) pada tahun 2019 untuk masa jabatan lima tahun.^[16]

Teeling telah memberikan presentasi TEDx mengenai genom kelelawar, yang telah ditonton lebih dari 565.000 kali per 16 Juni 2022.^[17] Universitas Kolese Dublin juga mengunggah salah satu kuliahnya, 'Bats: secrets of extended lifespan', ke YouTube.^[18] Ia juga telah diwawancarai dan ditampilkan di radio - salah satunya dalam episode 2 dari serial 'Bright Sparks', yang juga mewawancarai suaminya, seorang astronom, dalam episode 8, mengenai pekerjaannya.^[19][20][21] dan televisi. Pada suatu kesempatan, pembuat program mengikuti timnya ketika mereka mencari kelelawar di gereja-gereja tua di Brittany.^[22] Setelah rilis enam genom kelelawar pertama oleh konsorsium Bat1K, Teeling diwawancarai oleh BBC dan memberikan komentar tentang bagaimana sistem imun unik kelelawar dapat membantu mereka melawan virus, termasuk COVID.^[23]

Teeling menikah dengan ahli astrofisika Peter Gallagher, seorang profesor senior di Dublin Institute for Advanced Studies dan profesor tambahan di Trinity College Dublin, tempat ia bekerja selama bertahun-tahun. Mereka berdua berasal dari Clontarf di Dublin, namun baru bertemu pada tahun pertama di jurusan Sains di UCD. Mereka sempat tinggal di dekat Washington D.C. selama masa studi lanjut di AS, sebelum kembali ke Irlandia bersama ketika Teeling menerima tawaran pekerjaan dari UCD.^[24] Mereka memiliki dua anak laki-laki.^[25][26] Teeling berinvestasi dalam putaran pertama pendanaan untuk perusahaan penyulingan wiski milik saudaranya, Teeling Whiskey Company, yang mengoperasikan Teeling Distillery, penyulingan baru pertama di Dublin dalam 125 tahun.^[27][28]