Daftar bahan peledak Jepang pada Perang Dunia II

Ini adalah daftar lengkap bahan peledak Jepang yang digunakan selama Perang Dunia Kedua. Itu diurutkan berdasarkan aplikasi.

Eksplosif	Jenis	Aplikasi	Angkatan Laut atau Angkatan Darat	Sebutan Jepang	Keterangan
Mercury fulminate Potassium chlorate Antimony trisulfide	Primer cap composition		Angkatan Darat	Bakufun	Serbuk Mk I dan Mk III merupakan primer amunisi, Mk II merupakan bahan bakar primer
Potassium chlorate Antimony trisulfide	Primer cap composition		Keduanya	-	Campuran paling umum untuk primer fuze
Mercury fulminate	Initiator in fuzes and blasting caps		Keduanya	Raikoo (Thunder Mercury)
Lead azide	Initiator in fuzes and blasting caps		Keduanya	Chikka Namari	Inisiator paling umum
Tetryl	Sub-booster		Keduanya	Meiayaku	Pressed.
RDX	Sub-booster		Angkatan Darat	Shouyaku	Pressed. Often used with wax
70% Trinitroanisole 30% HND	Main charge, auxiliary booster	bom, ranjau laut, peledak kedalaman	Angkatan Laut	H₂ kongo atau Type 98	Pressed.
TNT	Main charge	proyektil, granat tangan rarely in bom	Angkatan Darat	Chakatusuyaku (tea colored explosive)	Biasanya dicetak dalam balok yang dibungkus kertas
Picric acid	Main charge and main booster charge	bom, proyektil, ranjau laut, ranjau darat	Keduanya	Ooshokuyaku (Yellow color explosive) atau Shimose	Most commonly used booster. Pressed
66% Ammonium perchlorate 16% Silicon carbide 12% wood pulp 6% oil	Main charge	ranjau, peledak kedalaman	Angkatan Laut	Type 88	Bubuk abu-abu. Sensitif terhadap gesekan.
Trinitroanisole	Main charge	bom	Angkatan Laut	Type 91	Cast
60% Trinitroanisole 40% RDX	Main charge	hulu ledak torpedo	Angkatan Laut	Type 94
60% TNT 40% HND	Main charge	hulu ledak torpedo, peledak kedalaman	Angkatan Laut	Seigate atau Type 97	Cast blocks
70% Trinitroanisole 30% HND	Main charge	bom, ranjau laut, peledak kedalaman	Angkatan Laut	Type 98	Poured into case and cast
81% Ammonium picrate 16% aluminium bubuk 2% wood pulp 1% oil	Main charge	peledak kedalaman	Angkatan Laut	Type 1	Loose powder
60% TNT 24% HND 16% aluminium bubuk	Main charge	hulu ledak torpedo	Angkatan Laut	Otsu-B
25% TNT 75% picric acid	Main charge	bom	Angkatan Darat	Chaooyaku	Used rarely. TNT lowers the melting point making it suitable for casting
50% Picric acid 50% Dinitronaphthalene	Main charge	proyektil	Angkatan Darat	Oonayaku	Used rarely. Dinitronapthalene aids casting.
90% Picric acid 10% Wax	Main charge	proyektil	Angkatan Darat	Ooshivaku	Digunakan di hidung proyektil penusuk lapis baja. Tidak peka.
70% TNT 30% Dinitronaphthalene	Main charge	proyektil	Angkatan Darat	Chanayaku	Cast
70% sampai 50% TNT 30% sampai 50% RDX	Main charge	bom, proyektil, ranjau darat and bangalore torpedoe	Angkatan Darat	Nigo tanooyaku (Mk2)	Cast
75% Ammonium nitrate 25% RDX	Main charge	bom	Angkatan Darat	Anga yaku	Cast in case. Hygroscopic

Lihat pula

Referensi

TM 9-1985-4 Japanese Explosive Ordnance (Bombs, Bomb fuzes, Land mines, Grenades, Firing Devices and Sabotage Devices). Departments of the Army and Air Force. March 1953.

Artikel bertopik senjata ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.