Pusat Ensiklopedia
Brosur PMB Universitas
Fakultas Akademik
S1 Manajemen (S.M) S1 Akuntansi (S.Ak) S1 Teknik Informatika (S.Kom) S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) S1 Sistem Komputer (S.Kom) S1 Sistem Informasi (S.Kom) S1 Bisnis (S.Bns) S1 Kewirausahaan (S.Bns)

Fakultas Vokasi
D4 Komputerisasi Akuntansi (S.Tr.Kom) D3 Manajemen Perdagangan (A.Md.M) D3 Komputerisasi Akuntansi (A.Md.Kom) D3 Teknik Informatika (A.Md.Kom) D3 Teknik Komputer (A.Md.Kom)
  • Home
  • Pendaftaran Mahasiswa
  • Info Beasiswa
  • Uang/Biaya Perkuliahan
  • Benefit Unggulan
  • Ribuan Loker Setiap Hari
  1. Ensiklopedia Dunia
  2. Arema Indonesia
Arema Indonesia
KLIK DISINI UNTUK MELIHAT PENGUMUMAN SBMPTN 2023
Halaman ini berisi artikel tentang klub Arema yang bermain di Liga 3 dan berbeda dengan klub Arema yang bermain di Liga 1 Arema FC. Untuk kegunaan lain, lihat Arema Indonesia (disambiguasi).
Arema Indonesia
Nama lengkapArema Indonesia
JulukanSingo Edan
Berdiri
  • 11 Agustus 1987; 36 tahun lalu (1987-08-11) (sebagai PS Arema)
  • 2009; 13 tahun lalu (2009) (sebagai Arema Indonesia)
StadionStadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
(Kapasitas: 30.000)
Pemilik
  • PT Arema Indonesia
  • Yayasan Arema (93℅)
  • Lucky Acub (7℅)
(saham penghormatan)
Presiden/CEOIndonesia Fauzi Syamsir
ManagerIndonesia Ruddy Widodo
Pelatih
  • Belanda Robert Rene Alberts (2009/2010)
  • Austria Wolfgang Pikal (2010/2011)
  • Indonesia Joko Susilo (2011/2012)
  • Indonesia Rahmad Darmawan (2012/2013)
LigaISL
Indonesia Super League1
Kelompok suporterAremania
Kostum
Kostum

Arema Indonesia dahulu dikenal dengan nama Arema Malang adalah klub sepak bola di Indonesia yang berasal dari Malang, Provinsi Jawa Timur. Saat ini Arema Indonesia vakum dari ISL. Arema Indonesia berbeda dengan Arema FC walau memiliki nama yang hampir sama namun klub-klub itu masing-masing di miliki oleh pemilik yang berbeda, Arema FC adalah klub yang menggantikan jatah kekosongan Arema Indonesia ke Liga Primer Indonesia yang sudah mati suri di Liga 1/ISL.

Arema Indonesia merupakan tim se-daerah dengan Persema Malang, Persekam Metro FC, Persikoba Batu, Malang United, NZR Sumbersari, Singhasari FC, Kanjuruhan FC, Arema FC (setelah dualisme).

Saat ini Arema Indonesia (Liga 3) bermain di Liga 3 Asprov Regional Jawa Timur tetapi dibawah manajemen yang berbeda dari Arema Indonesia versi Yayasan Arema. Saat ini juga Yayasan Arema vakum/mati suri.

Sejarah

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis dalam Kitab Negarakertagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek Malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.


Awal mula berdirinya PS Arema

Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton. Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang mengusulkan diadakannya seminar untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Ide itu disetujui. Dari situlah SIWO, yang saat itu diurus oleh Drs. Heruyogi (Ketua) dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang". Nara sumber yang dihadirkan antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), Ketua Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Malang Tom Uripan (Alm). Hasil seminar tersebut merekomendasikan bahwa: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Bpk. Derek, pemilih klub lokal Armada '86. Sampai nama klub ini pun awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema. Sedangkan Arema sudah merupakan nama komunitas warga Malang. Namun beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Sayang, upaya Pak Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi PS. Arema Malang dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama. PS. Arema Malang diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.

Karena berdirinya pada bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Maksudnya, bulan Agustus itu sesuai horoscope identik dengan Zodiac Leo atau Singo.

Perjalanan Arema di Galatama

Di awal keikutsertaan Arema di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan. Pemain-pemain yang direkrut pada athap pertama itu antara lain Maryanto (ex Persema), Jonathan (klub Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latupeirisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe juga bergabung. Kemudian muncul sebuah kendala yaitu mess pemain. Tetapi beruntung, Bandara Abdul Rachman Saleh membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat menampung pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abdurrahman Saleh juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto Dkk ditampung di barak. TNI-AU memberikan andil besar pada berdirinya Arema.

Lagi-lagi kendala masalah dana, masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana. Prestasi Arema bisa dibilang pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen. Di setiap musim kompetisi Galatama, Arema tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen. Kendati demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjuarai kompetisi Galatama. saat itu penggawa pemainnya antara lain Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi, Jonathan, dengan pelatih M Basri, pelatih Timnas PSSI. Klub Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat Kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema tercatat sudah tujuh kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/1997) dan enam kali masuk 8 besar (1999/2000, 2001, 2002, 2005, 2006 dan 2007). Walaupun berprestasi lumayan, Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim, manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut kemudian membuat pengelolaan Arema diserahkan ke Bentoel (PT Bentoel Internasional Tbk) pada pertengahan musim kompetisi 2003. Namun pada akhirnya Arema degradasi ke Divisi I. Sejak dibenahi oleh PT Bentoel, prestasi Arema berhasil naik kembali; menjuarai Divisi 1 tahun 2004, kemudian juara Copa Indonesia tahun 2005 dan 2006, Arema U-18 juara Piala Soeratin tahun 2007. Tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapat penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL

Pada Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai, tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[8] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas yang dimiliki PT Bentoel ke British American Tobacco (BAT). Sebelum itu sempat ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang, namun Aremania tidak menyetujui wacana tersebut.

Pada musim kompetisi 2009/2010,Arema yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts berhasil meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Nasibnya Arema Indonesia Saat itu

Arema Indonesia (Yayasan Arema) yang saat ini vakum dari ISL dahulunya merupakan salah satu tim papan atas yang bermain di liga tertinggi sepak bola di Indonesia, tetapi semuanya berubah setelah terjadinya dualisme Arema yang menjadikan tim Arema Indonesia menjadi 2 tim yang berbeda, bukan hanya beda nama tapi juga beda nasib. Pada tahun 2011, ketua Yayasan Arema Indonesia saat itu Muhammad Nur bersama Lucky Acub Zaenal mendaftarkan Arema Indonesia untuk mengikuti kompetisi resmi saat itu bernama IPL yang pada musim kedua diputuskan oleh PSSI menjadi kompetisi ilegal karena konflik internal PSSI saat itu. Sementara itu di dalam Yayasan Arema itu sendiri ternyata ada kubu yang tidak setuju dengan keinginan ketua Yayasan Arema yang memasukkan Arema ke kompetisi IPL yaitu kubu Rendra Kresna (sekretaris Yayasan Arema) yang notabene sudah mengundurkan diri sebelumnya. Kubu Rendra Kresna beralasan saat pelepasan saham Arema oleh pemilik Arema yang terdahulu yaitu PT Bentoel, pihak Rendralah yang mendapat amanat dan berhak atas arah tujuan Arema. Dua kubu ini kemudian sama-sama membentuk klub, yang mana keduanya mengikuti kompetisi yang berbeda. PT Arema Indonesia (Yayasan Arema) versi M. Nur yang mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (IPL) dengan tetap memakai nama Arema Indonesia, sementara Arema versi Rendra Kresna yang juga mendapat suntikan dana dari Grup Bakrie mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia dan memakai nama Arema Cronus.

Dalam perkembangan terkini, dualisme itu masih tetap ada. Langkah PSSI dengan mengabulkan semua permohonan klub terhukum dan klub baru membuat Arema kembali terbagi dua. Arema Indonesia sebagai klub yang terhukum karena mengikuti Liga ilegal (LPI) akhirnya setelah melalui kongres PSSI pada tahun 2017 di Bandung, Arema Indonesia (versi manajemen yang berbeda / versi Novi Acub) diperbolehkan mengikuti kompetisi resmi lagi namun harus dimulai dari Liga 3.[1] Sementara Arema Cronus yang berkompetisi di Liga Super Indonesia berganti nama menjadi Arema FC dan tetap mengikuti kompetisi teratas di Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi Liga 1 hingga kini.[2]

Perubahan nama dan logo

Arema sempat beberapa kali berganti nama:

  • PS Arema (1987 - 1995)
  • Arema Malang (1995 - 2009)
  • Arema Indonesia (2009 - 2013)
  • Logo Arema 1987-1995

    Logo Arema 1987-1995

  • Logo Arema 1996-2013

    Logo Arema 1996-2013

Prestasi

Liga Domestik

  • Liga Sepak Bola Utama
    • 1st Place (1): 1992-93
  • Liga Super Indonesia
    • 1st Place (1): 2009-10
    • 2nd Place (1): 2010-11
  • Liga Prima Indonesia
    • 3rd Place (1): 2011-12
  • Liga Divisi Satu
    • 1st Place (1): 2004

Piala Domestik

  • Piala Utama Indonesia
    • 3rd Place (1): 1992
  • Piala Super Copa
    • 1st Place (1): 2006
    • 2nd Place (2): 2007, 2008
  • Community Shield Indonesia
    • 2nd Place (1): 2010
  • Piala Galatama
    • 2nd Place (1): 1992
  • Piala Indonesia
    • 1st Place (2): 2005, 2006
    • 2nd Place (1): 2010

Turnamen Pra-Musim

  • Piala Gubernur Jatim
    • 2nd Place (1): 2008
  • Piala Soeratin
    • 1st Place (1): 2007

Rekor musim ke musim

Liga domestik

Arema Malang (1987-2008)
  • 1987-88 : Peringkat 6 Galatama
  • 1988-89 : Peringkat 8 Galatama
  • 1990 : Peringkat 4 Galatama
  • 1990-92 : Peringkat 4 Galatama
  • 1992-93 : Juara Galatama
  • 1993-94 : Peringkat 6 Wilayah Timur Galatama
  • 1994-95 : Peringkat 6 Wilayah Timur Divisi Utama Liga Indonesia
  • 1995-96 : Peringkat 12 Wilayah Timur Divisi Utama Liga Indonesia
  • 1996-97 : Peringkat 3 Grup C 12 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 1997-98 : "Kompetisi dihentikan" saat Arema Malang berada di peringkat 6 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia
  • 1998-99 : Peringkat 3 Grup 3 Wilayah Tengah Divisi Utama Liga Indonesia
  • 1999-00 : Peringkat 3 Grup B 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2001 : Peringkat 4 Grup 2 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2002 : Peringkat 4 Grup A 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2003 : Peringkat 17 Divisi Utama Liga Indonesia (Degradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia)
  • 2004 : Juara Divisi Satu Liga Indonesia (Promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia)
  • 2005 : Peringkat 4 Grup Timur 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2006 : Peringkat 3 Grup A 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2007-08 : Peringkat 3 Grup A 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia
  • 2008-09 : Peringkat 10 Liga Super Indonesia
Arema Indonesia (2009-2010)
  • 2009-10 : Juara Liga Super Indonesia
  • 2010-11 : Runner-Up Liga Super Indonesia
  • 2011-12 : Peringkat 3 Liga Prima Indonesia
  • 2013 : Peringkat 12 Liga Prima Indonesia
  • 2014 : Disanksi/Dicoret dari anggota PSSI
  • 2015 : Disanksi/Dicoret dari anggota PSSI
  • 2016 : Disanksi/Dicoret dari anggota PSSI
  • 2017 : Grup 5 Liga 3 Jawa Timur
  • 2018 : Grup 5 Liga 3 Jawa Timur
  • 2019 : Grup F Liga 3 Jawa Timur
  • 2020 : Tidak ada kompetisi resmi
  • 2021-22 : 32 Besar Liga 3 Jawa Timur
  • 2022-23: Tidak Ada Kompetisi Resmi

Piala domestik

Arema Malang (1987-2008)
  • 1992 : Runner-Up Piala Galatama
  • 2005 : Juara Copa Indonesia
  • 2006 : Juara Copa Indonesia
  • 2007 : 16 Besar Copa Indonesia
  • 2008-09 : Putaran Pertama Copa Indonesia
Arema Indonesia (2009-sekarang)
  • 2010 : Runner-Up Piala Indonesia
  • 2012 : Perempat final Piala Indonesia

Kompetisi internasional

  • 1993-94 : Arema Malang (kalah agregat 3-6(2-2&1-4) dari Thailand Thai Farmers Bank di babak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(7 besar) Kejuaraan Klub Asia)
  • 2007 : Arema Malang (peringkat 3 grup F babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final Liga Champions Asia)
  • 2011 : Arema Indonesia (peringkat 4 grup G babak grup(32 besar) dengan 1 poin / tidak lolos ke babak perdelapan final Liga Champions Asia)
  • 2012 : Arema Indonesia (kalah agregat 0-4(0-2&0-2) dari Arab Saudi Al-Ettifaq di babak perempat final / tidak lolos ke babak semi final Piala AFC)

Pemain terkenal

Lokal

  • Indonesia Mahdi Haris
  • Indonesia Mecky Tata
  • Indonesia Imam Hambali
  • Indonesia Joko Slamet
  • Indonesia Jamrawi
  • Indonesia Lulut Kistono
  • Indonesia Nanang Hidayat
  • Indonesia Panus Korwa
  • Indonesia Dominggus Nowenik
  • Indonesia Singgih Pitono
  • Indonesia Maryanto
  • Indonesia Mahmudiana
  • Indonesia Aji Santoso
  • Indonesia Joko Susilo
  • Indonesia Kuncoro
  • Indonesia Nanang Supriadi
  • Indonesia I Putu Gede Dwi Santoso
  • Indonesia Sutaji
  • Indonesia Sunar Sulaiman
  • Indonesia Erol Iba
  • Indonesia Aris Budi Prasetyo
  • Indonesia Firman Utina
  • Indonesia Hendro Kartiko
  • Indonesia Elie Aiboy
  • Indonesia Ortizan Salossa
  • Indonesia Ponaryo Astaman
  • Indonesia Muhammad Fachrudin
  • Indonesia Ahmad Bustomi
  • Indonesia Zulkifly Syukur
  • Indonesia Purwaka Yudhi
  • Indonesia Kurnia Meiga Hermansyah
  • Indonesia Benny Wahyudi
  • Indonesia Talaohu Abdul Musafri
  • Indonesia Ahmad Amirudin
  • Indonesia Gunawan Dwi Cahyo
  • Indonesia Putut Waringin Jati
  • Indonesia Jaya Teguh Angga
  • Indonesia Dendi Santoso

Asing

AFC

  • Australia Alex Stoikos
  • Singapura Muhammad Ridhuan
  • Singapura Noh Alam Shah
  • Korea Selatan Han Young-Kuk
  • Australia Andrew Barisić

CAF

  • Kamerun Aaron Nguimbat
  • Kamerun Basile Essa Mvondo
  • Kamerun Emaleu Serge
  • Kamerun Émile Mbamba
  • Kamerun Francis Yonga
  • Kamerun Kasimir Bruno Koutou Kounjenko
  • Kamerun Pierre Njanka
  • Gabon Landry Poulangoye
  • Guinea Souleymane Traore
  • Liberia Tarik El Janaby
  • Nigeria Udo Fortune
  • Nigeria Frank Bob Manuel

CONMEBOL

  • Argentina Franco Hita
  • Argentina Fernando Martin Stagnari
  • Brasil Joao Carlos
  • Brasil Junior Lima
  • Brasil Rivaldo Costa
  • Chili Rodrigo Araya
  • Chili Christian Cespedes
  • Chili Patricio Morales
  • Chili Julio Caesar Moreno
  • Chili Jamie Rojas
  • Chili Fransisco "Pacho" Rubio
  • Chili Juan Manuel Rubio
  • Argentina Esteban Guillén
  • Uruguay Christian "El Loco" Gonzales

UEFA

  • Rumania Leontin Chitescu
  • Slowakia Roman Golian
  • Slowakia Roman Chmelo

Lihat pula

Referensi

  1. ^ PSSI pulihkan status 7 klub terhukum. Website resmi PSSI. Diakses tanggal 30/09/2019.
  2. ^ 30 tahun Arema dan dualisme yang tak kunjung usai. Kompasiana.com. Diakses tanggal 30/09/2019

Pranala luar

  • (Indonesia) Tentang Arema FC dan Arema Indonesia[pranala nonaktif permanen]. detik.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  • (Indonesia) Cinta Aremania yang terbelah antara Arema FC dan Arema Indonesia. kumparan.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
  • l
  • b
  • s
Liga 3 Jawa Timur
Musim 2019
Putaran pra-nasional
  • Gresik United
  • Perssu Sumenep
  • PSBK Blitar
  • Semeru F.C. Lumajang
  • Persinga Ngawi
Putaran provinsi
Grup A
  • PSM Madiun
  • Persibo Bojonegoro
  • Putra Sinar Giri FC (Gresik)
  • Bumi Wali FC (Tuban)
  • Nganjuk Ladang FC (Nganjuk)
Grup B
  • Perseta Tulungagung
  • Perspa Pacitan
  • Persemag Magetan
  • Magetan FC
  • Bojonegoro FC
Grup C
  • Persikoba Batu (Malang)
  • Malang United
  • Arek Suroboyo (PSAD)
  • Gen-B Mojokerto
  • Persedikab Kediri
Grup D
  • Persida Sidoarjo
  • Suryanaga Connection
  • Persesa Sampang
  • PS Kota Pahlawan
  • Pamekasan FC
Grup E
  • Persewangi Banyuwangi
  • Persid Jember
  • PSIL Lumajang
  • Persebo Muda Bondowoso
  • Persikapro Probolinggo
Grup F
  • Arema Indonesia
  • Persekam Metro FC
  • Blitar Poetra FC
  • PSID Jombang
Grup G
  • Banyuwangi Putra
  • Persekap Pasuruan
  • Persekabpas Pasuruan
  • Asifa FC (Malang)
  • Singhasari FC (Malang)
Grup H
  • Deltras FC
  • Sumbersari FC (Malang)
  • Persema Malang
  • Putra Jombang
  • PS Sinar Harapan (Sidoarjo)
  • l
  • b
  • s
Tim sepak bola di Jawa Timur
Musim 2022
Liga 1
  • Arema FC
  • Persebaya
  • Madura United FC
  • Persik Kediri
Liga 2
  • Deltras FC
  • Gresik United
  • Persela
  • Putra Delta Sidoarjo FC
Liga 3
  • Persatu Tuban
  • Madiun Putra FC
  • PSM Madiun
  • Persekama
  • Persibo
  • Bumi Wali FC
  • Madura F.C.
  • Nganjuk Ladang FC
  • Perseta Tulungagung
  • Perspa Pacitan
  • Persemag Magetan
  • Magetan FC
  • Bojonegoro FC
  • Persikoba Batu
  • Malang United
  • Arek Suroboyo (PSAD)
  • Gen-B Mojokerto
  • Persedikab
  • Triple'S Kediri
  • Persida
  • Suryanaga
  • Persesa Sampang
  • PS Hizbul Wathan
  • PS Kota Pahlawan
  • Pamekasan FC
  • Persewangi
  • Persid Jember
  • PSIL Lumajang
  • Persebo Muda
  • Persikapro
  • Arema Indonesia
  • Persekam Metro FC
  • Blitar Poetra FC
  • PSID Jombang
  • Banyuwangi Putra
  • Persekap
  • Persekabpas
  • Asifa FC
  • Singhasari FC
  • Sumbersari FC
  • Persema Malang
  • Perssu Sumenep
  • PS Sinar Harapan
Tidak ikut
kompetisi
  • PS Mojokerto Putra
  • PSBI Blitar
  • Akademi Arema Ngunut
  • Akor FC (Jombang)
  • Assyabaab Bangil
  • Cahaya Muda FC Pamekasan
  • Jember United
  • Kanjuruhan FC
  • Kresna FC
  • Lamongan FC
  • Maestro Parabola
  • Mitra Surabaya FC
  • Mitra Bola Utama
  • Mojosari Putra
  • Ngawi FC
  • Perseba Bangkalan
  • Persegres Putra Gresik
  • Persem
  • Persema 1953 Malang
  • Persinga
  • Persepon
  • Persepam
  • Persiga
  • Persipro
  • Perspa
  • Probolinggo United
  • PSPK Pasuruan
  • PSSS Situbondo
  • Sindo FC Jember
  • Surabaya Muda
Dibubarkan/
non aktif
  • NIAC Mitra (1991)
  • Mitra Surabaya (1999)
  • Perseba Super Bangkalan (2014)
  • Persebo Bondowoso (2016)
  • Banyuwangi United (2018)
  • Persewangi Muda Banyuwangi (2018)
  • King Lebur Sampang (2018)
  • Putras Jombang (2018)
  • Madiun United (2018)
  • Tulungagung Putra (2018)
  • Blitar United F.C. (2019)
  • Semeru FC (2020)
Ikon rintisan

Artikel bertopik klub sepak bola ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
-->
Pusat Layanan

UNIVERSITAS STEKOM | STIE STEKOM
Kelas Karyawan
Jl. Majapahit 605 Semarang, Jawa tengah Indonesia
Phone: 081-777-5758
Email: pmb@stekom.ac.id